Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1# Rindu - Ur Bias (Beginning)

Orang selalu bertanya apakah kamu pernah rindu dengan orang yang sangat engkau cintai tetapi dia tidak ada disini lagi, tidak ada di hadapan mu lagi, dan tidak ada di dunia ini lagi? Tentu saja, jawaban tersingkat "Ya". Semua orang pasti rindu dengan orang yang sangat kita sayangi termasuk orang tua kita, kekasih kita, dan tentu, orang yang sangat berharga bagi kita.

Kadang kata "Rindu", orang mengatakan bahwa itu sungguhlah menyakitkan. Tetapi mengapa? Jika ini menyakitkan mengapa engkau tetap rindu dengan orang yang sudah meninggalkan mu? Apa alasan mu merindukannya? Mengapa kamu sangat ingin bertemu dengan dia walaupun dia tidak pernah sekali muncul di hadapan mu? Aku butuh jawaban. Sangat butuh jawaban.

"Aru!"

Karena ada orang yang sangat ingin kutemui, orang yang sangat kurindukan selama ini.

***

"Aru bangun!"

"5 menit lagi!"

"Ayo bangun!"Aku terbangun dari seekor lalat berisik yang terus mendengung di telinga ku.

"Erghh, ko berisik sekali seperti lalat kecil yang terus mendengung di telinga ku.", ucapku dengan kesal karena telah bangun dari mimpi indah ku.

"Bukan lalat tetapi nyamuk.", ucap sahabat ku dengan polos tanpa ada muka bersalah. Song Younha, benar inilah sahabatku, sahabatku yang paling menjengkelkan di seluruh dunia dan aku satu-satunya yang menjadi sasaran korbannya untuk menghadapi kejengkelannya. Apakah itu buruk? Tentu saja tidak, hanya saja agak menyebalkan.

"Sama saja. Nyamuk dan lalat kan sama-sama spesies.", ucapku jutek dan langsung menuju kamar mandi.

"Jangan lupa hari ini kita mengunjungi permakaman untuk memperingati hari kematian ibu mu.", kata sahabatku sambil berdandan. Mendengarkan hal itu, membuat mood ku jatuh langsung.

Sudah setahun ibu meninggal, tetapi aku masih tetap tidak percaya akan hal itu. Aku terus memaksakan diri untuk percaya bahwa ibu ku masih hidup, tetapi sia-sia saja, aku tidak dapat mempercayai nya lagi karena ibu sudah tidak ada lagi di sampingku, tidak ada lagi di depan mataku.

Aku dan sahabatku sekarang di depan makam ibu ku. Melihat makam ibu ku, akhirnya setelah sekian lama aku sudah membuka mata ku lebar-lebar bahwa ibu ku benar-benar sudah meninggal. Dia sudah hidup tenang di dunia atas dan sekarang pasti dia sedang melihatku di bawah. Ibu meskipun terlambat ada yang harus kukatakan padamu.

"Bogosipho (I miss you)"

Meskipun terlambat aku ingin ibu tahu betapa beratnya ketika tidak ada ibu, betapa cinta dan kasihnya aku sama ibu, dan betapa rindunya aku ke ibu. Ibu, aku sangat merindukanmu. Sangat.

Ketika upacara memperingati hari kematian ibu ku sudah selesai, kami beranjak pulang. Hati ku pun merasa lega dan senang karena sudah dapat mengeluarkan apa yang sudah kupendamkan selama ini. Aku rasa ini akibat pengaruh dari rasa rindu.

"Akhirnya kamu menyampaikan pesan yang ingin ko sampaikan pada ibu mu.", kata sahabatku Younha yang seharian ini terus bersamaku. Aku rasa dia ingin mencoba menghiburku seharian ini atas kematian ibu ku. Mungkin.

"Begitulah.", ucapku yang terus melihat ke bawah sebab aku tidak tahu harus bicara apa lagi ke depannya. Lebih tepatnya aku susah memulai percakapan.

"Aku yakin, ibu mu pasti senang melihat keadaanmu yang sekarang." Younha berkata seakan dia tahu pasti dan itu membuatku berharap bahwa apa yang dikatakan oleh Younha menjadi nyata dan benar.

"Jadi jangan selalu mengeluh dan bersedih.", ucap Younha sambil menepuk pundak ku.

"Jika ada terjadi apa-apa. Cerita saja ke aku." Ucapan Younha membuatku terkejut atas apa yang telah ia katakan padaku. Melihat dari cara ngomongnya dan reaksi mukanya, aku dapat merasakan bahwa apa yang dia katakan tuh tulus.

"Aku duluan ya. Ada Urusan. Bye!" Younha pergi dengan cepatnya tanpa melihatku. Aku rasa dia malu karena sudah ngomong seperti itu padaku, tetapi setidaknya dia sudah mengatakan apa yang ingin dia katakan selama ini. Perasaan dan perkataan yang sudah ia pendamkan selama ini akhirnya bisa ia keluarkan tanpa ada rasa terbebani. Terima kasih sudah menjadi sahabatku, Younha dan aku sangat bersyukur menjadi sahabatmu walaupun kamu tetap terlihat menjengkelkan sih.

"Semuanya sudah selesai." Aku mengeluh sambil melihat langit. Benar sudah selesai.

"Aru!"

Atau tidak...

Aku membalik badanku dan melihat siapa yang memanggilku. Dan setelah sekian lama, orang itu akhirnya muncul di depan mataku. Orang yang sudah kutunggui selama ini dan orang yang sangat ku rindukan, akhirnya menampakkan dirinya. Akhirnya aku menemukan jawaban nya.

"I miss you." 3 words, a million feelings in how much I missed you. (3 kata, sejuta perasaan betapa besarnya aku merindukanmu.)

Bogoshipo (Aku rindu)

The end

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆

#Day1
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Words : 715.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro