Salam Sempak.
Salam Sempak, [Semangat Kompak]
Ya, kalian tidak salah baca. Emang judulnya Sempak Mamel, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia, berarti 'Celana Dalam Kumal.'
Kalian tidak salah membaca juga saya mengkaitkan 'sempak.' ini dengan kehidupan, meski terdengar saru dan aneh bagi kalian, bahkan terdengar kotor.
Tapi saya nggak peduli, sih :b
***
Tapi pada kenyataannya, kalian pasti setuju hidup itu seperti Sempak Mamel. Yang mau tidak mau harus tetap dipakai mesti sempaknya sudah jelek. Toh, tidak ada yang peduli juga dengan sempak apa yang kalian pakai untuk hari ini—apakah itu sempak sama yang dipakai seminggu lalu dan tidak dicuci, atau sempak milik orangtua, atau sempak milik saudara—tidak ada yang peduli.
Kehidupan juga seperti itu.
Tidak ada yang peduli dengan hidup kalian, yang tahu seluk beluknya hanya kalian sendiri, yang tahu baik atau buruknya juga kalian. Tidak ada yang peduli.
Cerita ini ditulis ketika sudah diambang kegilaan karena ekspektasi sosial, orangtua, dan masyarakat—dengan orisinalitas ide itu sendiri muncul ketika sedang membuang hajat yang telah tertahan tiga hari lamanya.
Novel ini akan bercerita soal Anggeru Pramoedya, pria yang tidak begitu memiliki kestabilan mental di usianya yang hampir menginjak 20-an. Ia berpikir, dia adalah orang yang aneh. Namun nyatanya, orang-orang yang ia temui di jalanan secara acak, jauh lebih aneh darinya.
Ini cerita dewasa, tapi bukan cerita dewasa yang membahas 'itu.' Lebih-kurangnya membahas soal makna hidup, serta filosofi-filosofi kehidupan nyeleneh, tapi benar adanya, serta didedikasikan bagi kalian yang merasa hidup ini memang seperti sempak.
Sudah? Itu saja?
Iya. Mau ngapain lagi? Akhir kata, selamat menikmati cerita saya.
Salam sempak. [Semangat Kompak], dan jangan lupa untuk tetap semangat walau hidupmu melas.
Kosan Billie Eilish,
11 Februari 2024.
PeachyUniverse.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro