Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Seandainya (Young Adult)

Nanon Korapat as Darren Baskara

*****

"AkiraHasegawa, semangat terus menggambar sampai selesai!'

"Genius! Webtoon 'The Cursed Diadem' harus tayang di bioskop!"

"Semoga kapan-kapan Author bisa diundang ke Comic Con bareng Avisiena Helvin atau Tahilalats!"

Senyum manis terulas di bibir Darren Baskara ketika membaca pujian-pujian di kolom komentar komik yang dibuatnya. AkiraHasegawa, nama pena Darren, memang sedang populer di Indonesia setahun belakangan ini. Karyanya berhasil menjadi Webtoon Official, menempati tangga teratas genre fantasi hanya dalam waktu tiga minggu setelah tayang.

Darren sudah menggeluti hobinya sejak SMP. Bisa dibilang, menggambar adalah nyawanya.

Tiba-tiba, ponsel di atas meja bergetar, mengalihkan atensi Darren.

Papa
Di mana?
Papa tunggu di kantor.

Hening, pemuda itu kembali menggulir layar laptop. Namun, tidak lama kemudian, ponselnya kembali bergetar, menandakan ada panggilan masuk.

"Bangsat!"

Pemuda berusia dua puluh tahun itu buru-buru mematikan laptop, kemudian berlari kecil menuju lemari pakaian. Persetan dengan apa yang akan ia kenakan, datang ke tempat menyebalkan itu saja sudah syukur.

*****

Kemacetan Kota Bandung membuat Darren mendengkus sepanjang perjalanan, Go-Ride tidak mampu membuat pemuda itu datang tepat waktu. Alhasil, Satria Baskara, harus menanggung malu di depan lima investor yang akan menanam saham di WeddingStory-start up miliknya-akibat sang penerus perusahaan datang terlambat.

Ayah dan anak itu dalam perjalanan pulang ke rumah, keduanya terjebak keheningan panjang. Kening Satria berkerut, menandakan pria itu sudah amat kesal dengan perilaku sembrono putranya.

"Kenapa terlambat?" tanya pria itu.

"Lupa," jawab Darren enteng.

"Papa sudah bilang minggu lalu, pitching dengan investor hari ini kamu harus datang!"

"Buat apa?"

Satria mendesah pelan sambil membanting kemudi mobil. "Darren, kamu calon CEO WeddingStory. Kamu harus tahu bagaimana cara menjalankan bisnis."

Darren menoleh ke arah Satria. "Aku enggak mau jadi entrepreneur kayak Papa!"

"Darren ...."

"Udah, Pa, aku capek!"

Untuk ribuan kalinya, Satria lebih memilih untuk mengalah. Satu jam perjalanan berlalu begitu saja dalam keheningan. Tak terasa, keduanya telah sampai di rumah. Darren membuka pintu dan membantingnya, meninggalkan Satria yang masih harus memarkirkan Mercedez-Benz hitamnya di garasi.

*****

Darren masuk ke dalam kamar, bergegas melepas pakaian formal konyolnya dan menggantinya dengan pakaian rumahan, kemudian melangkah cepat ke arah meja belajar. Pemuda itu kembali berkutat dengan laptop dan pentab. Bertempur dengan stylus pen di tangan kanan selalu mampu memperbaiki suasana hatinya yang rusak. Bagian terbaru dari 'The Cursed Diadem' akan tayang di Webtoon dua hari lagi.

Hampir semua mahasiswa di Desain Komunikasi Visual-jurusan di mana Darren kini menempuh pendidikan sarjana-mencemoohnya akibat dirinya yang selalu menyendiri dan memiliki dunia sendiri. Mereka bilang Darren adalah seorang wibu, tapi pemuda itu tak peduli. Seandainya saja mereka tahu bahwa AkiraHasegawa adalah dirinya, mereka mungkin akan berubah menjadi lintah untuk memanfaatkan ketenarannya.

Tiba-tiba, terdengar ketukan halus dari arah pintu.

"Masuk!" ucapnya agak keras.

Satria membuka pintu secara perlahan, kemudian masuk dan duduk di ranjang sang anak. "Papa mau bicara."

Dengan berat hati, Darren meletakkan stylus pen di atas meja dan berhenti bekerja. Pemuda itu memutar gaming chair-nya menghadap sang ayah.

"Langsung saja ke intinya," ucap Darren ketus.

"Darren, kamu tahu kenapa Papa mendirikan WeddingStory?"

Darren mendesah pelan, ia tahu ke mana arah pembicaraan ini.

"Karena semua orang wajib berbahagia di hari pernikahannya," ucap Satria, "Papa ingin menghadirkan kesempurnaan untuk hari bahagia setiap orang, tentu dengan vendor terpercaya. Papa juga ingin mempermudah vendor pernikahan bertemu dengan client-nya."

Ya, tentu Darren tahu akan niat mulia sang ayah.

"Setiap minggunya, selalu ada pasangan yang ingin menikah. Start up semacam ini prospeknya sangat bagus, baik untuk perusahaan maupun vendor, karena permintaan pasanya akan selalu ada." Satria menatap iris obsidian sang anak. "Bisnis ini bagus untuk masa depanmu karena tidak akan meredup dengan mudah."

"Terus?"

"Papa yakin dengan menjadi penerus, kehidupan di masa tuamu akan terjamin, apalagi Papa berencana akan menyekolahkanmu di Harvard Business School untuk S2 nanti."

"Apa?" Kening Darren berkerut. "Tapi, Darren enggak mau kuliah di jurusan bisnis!"

"Tujuan Papa menyekolahkanmu di sana agar kamu belajar."

"Bagaimana kalau Darren enggak bisa mengikuti pelajaran di sana? Darren kuliah di jurusan DKV karena hanya menggambar yang Darren bisa!"

"Papa tahu apa yang terbaik buatmu."

Darren tertawa sarkas. "Papa pikir Papa tahu apa yang terbaik buat Darren?"

"Darren!" bentak Satria.

"Papa enggak pernah mendukung hobiku! Papa enggak pernah mengapresiasiku, menganggap menggambar adalah perbuatan yang sia-sia!"

"Memang itu kenyataannya, 'kan?" celetuk Satria enteng.

Rahang Darren mengeras, kedua tangannya terkepal. Seandainya sang ayah tahu bahwa pihak Webtoon rela membayar mahal untuk karyanya, mungkin lelaki paruh baya itu tidak akan meremehkannya.

"Papa tahu AkiraHasegawa adalah kamu."

*****

Temukan kelanjutan kisah Darren Baskara di antologi cerpen yang berjudul 'Home, Hope, and Us.'

Penulis: writingdt_

Penerbit: Virgo Publisher

Genre: Young Adult

Tema: Keluarga

Blurb

Tidak satu pun kamus di dunia bisa mendefinisikan makna keluarga. Sebab bagi setiap insan, ia memiliki substansi yang berbeda. Tempat berpulang, ruang penyembuhan, hingga sudut tempat berbagi diam.

Darah bukan satu-satunya perekat, sebab segala alasan tak terduga pun mampu mengikat. Seperti dandelion yang tertiup angin hingga sampai di sembarang daratan, seperti itu pula benih alasan mampu menumbuhkan ikatan kekeluargaan.

Keluarga. Satu kata yang tak pasti bermakna apa dan bagaimana, tetapi selalu bernilai tak hingga, tak tergambarkan oleh angka atau bahkan kata-kata.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #cerpen