Namanya Bumi Dirgantara. Pemuda tangguh yang ringan tangan dan baik hati. Padahal, orang-orang kerap kali merundingnya—seperti menimbun sampah di laci meja atau mencuri barang-barangnya. Kadang-kadang, ada orang iseng yang diam-diam membakar dan merusak tanaman kesayangan Bumi.

Kadang kala pula, air minumnya diganti dengan air serokan. Atau jika dia beruntung, hanya diganti dengan air keran. Mereka juga suka mengganggu ketenangan Bumi. Yang paling sering, sengaja menyetel musik keras-keras saat Bumi sedang belajar.

Tetapi, Bumi hanya membalas perbuatan mereka dengan senyuman hangat—oh, tidak, dia membalasnya. Bumi punya caranya sendiri untuk membalas perlakuan orang-orang sering merundingnya. Namun, mereka tak juga jera. Bumi juga tetap baik, menerima, dan membantu mereka.

Bumi benar-benar tangguh, menghadapi berbagai macam masalah yang menimpanya akibat ulah mereka.

Ya, mereka. Orang-orang itu—

—manusia.