Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 27 - ENDING

Look at the two of you dancin' that way
Lost in the moment and each other's face
So much in love, you're alone in this place
Like there's nobody else in the world


Reno menatap Haru dan Jino dalam balutan baju pernikahan mereka yang terlihat begitu memukau. Anak sulungnya, Haru ... yang dulu selalu berada dalam pelukannya, yang kini sudah dewasa, mulai melangkahkan kakinya menuju kehidupan barunya, meninggalkan rumahnya untuk tinggal di rumah miliknya bersama seorang pria yang datang dalam kehidupannya dan berjanji pada Reno untuk membahagiakannya.

Reno sudah berjanji pada dirinya sendiri, dia akan menyanyikan sesuatu untuk anaknya di hari pernikahannya, dan hari ini ... Reno memenuhi janjinya. Tapi, ia juga tidak tahu, dari semua lagu yang ada, kenapa ia memilih lagu ini.

Pria paruh baya itu melanjutkan nyanyiannya seraya menatap Haru yang membalas tatapannya dengan penuh senyuman.


I was enough for her not long ago
I was her number one, she told me so
And she still means the world to me, just so you know
So be careful when you hold my girl
Time changes everything, life must go on
And I'm not gonna stand in your way

But I loved her first, I held her first
And a place in my heart will always be hers
From the first breath she breathed
When she first smiled at me


Sejak Haru kecil, Reno selalu memastikan semua yang terbaik untuknya. Meskipun tumbuh tanpa kasih sayang seorang Ibu, Reno benar-benar melakukan semuanya semampunya, bahkan sebelum ada Sharen, Reno mencoba membesarkan Haru dengan kasih sayang yang ia punya, meskipun tak akan pernah bisa memberikan peran Ibu untuk Haru, tetapi Reno tetap berusaha untuk putri tersayangnya.

Reno yang ada di hidup Haru lebih dulu. Rasanya, bagi seorang ayah ... tak adil untuk menyerahkan putrinya begitu saja, pada pria yang tiba-tiba datang dalam hidupnya untuk mengambil putrinya darinya, tapi lebih dari apapun ... Reno tahu bahwa Jino adalah orang yang paling layak untuk bersanding dengan Haru. Jika pun ia meragukan semua pria di luar sana, Reno tidak akan meragukan Jino, karena meskipun anak laki-laki itu tetap menyebalkan di matanya, namun Jino bisa mencintai Haru sebanyak dia mencintainya. Dan Reno ingin Haru mendapatkan cinta seperti apa yang ia dapatkan dari Sharen. Hingga pada akhirnya, ia berhasil melepaskan tangan kecil itu dan memberikannya pada Jino.


I knew the love of a father runs deep
And I prayed that she'd find you someday
But it's still hard to give her away
I loved her first

How could that beautiful woman with you
Be the same freckle face kid that I knew
The one that I read all those fairytales to
And tucked into bed all those nights

And I knew the first time I saw you with her
It was only a matter of time
I loved her first, I held her first
And a place in my heart will always be hers
From the first breath she breathed
When she first smiled at me

I knew the love of a father runs deep
And I prayed that she'd find you someday
But it's still hard to give her away
I loved her first

From the first breath she breathed
When she first smiled at me

I knew the love of a father runs deep
Someday you might know what I'm goin' through
When a miracle smiles up at you
I loved her first

(I Loved Her First - Heartland)


-

-



Riuh tepuk tangan terdengar di seluruh penjuru Aula, semua orang yang biasa menertawakan Reno karena sifat daughter complex nya, kini menatapnya penuh haru. Apa yang Reno sampaikan benar-benar mewakili apa yang setiap ayah rasakan, membuat semua orang simpati kepadanya.

Haru menatap Jino sebelum akhirnya berlari menuju ayahnya dan memeluknya dengan erat.

"Papaaa! Kenapa sih, malah nyanyi ini," kata Haru seraya menangis dalam pelukan ayahnya.

Reno membalas pelukannya, "Biar Jino tahu diri, ada Papa dulu sebelum dia," jawabnya.

Haru melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya dengan mata yang berlinangan air mata, "Haru udah nangis pas sungkeman, masa sekarang nangis lagi?" tanyanya.

Sharen yang sejak tadi menyaksikan keduanya kini bergabung dan memeluk Reno juga Haru.


****


"By..."

"By..."

"By... ya allah, bangun By!"

Reno membuka matanya dan menatap langit-lagit kamarnya dengan bola matanya yang membulat sempurna. Pria itu melirik Sharen dengan tajam, "Sha?" tanyanya.

"Apa? bangun By! Udah siang, anak-anak udah pada nunggu di meja makan."

Mengerutkan keningnya, Reno menyipitkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Ia melirik jam dinding, sudah jam tujuh, kemudian ia melirik kalender, masih di tahun yang sama dengan tahun di mana ia memergoki Jino dan Haru yang sedang berpacaran.

Astaga ...

"Aku berarti barusan cuman mimpi ya? Ya Allah!" kata Reno.

Ia bangkit dari ranjangnya, keluar dari kamar dan bergegas menuju meja makan.

"Morning Papa!" sapa Haru.

Tanpa aba-aba, Reno langsung memeluk Haru dengan erat, membuat Haru mengerutkan keningnya tak mengerti, namun ia membalas pelukan ayahnya kemudian melepaskannya, meminta penjelasan pada Ibunya, namun Sharen juga tak mengerti apa yang terjadi pada Reno.

"Pagi-pagi kok udah pelukan, ikutan dong Papa Reno!"

Sebuah suara membuyarkan semuanya, Reno menjauh dari anaknya dan mendekat pada Jino.

"Kamu ngapain di sini?!" tantangnya.

Jino terkekeh, "Mau sarapan dong. Iya kan Mama Sha?" tanyanya pada Sharen.

Sharen menepuk pundak Reno, "Kamu kayaknya masih ngantuk ya By?" tanya Sharen.

Reno menggelengkan kepala. Ia duduk di kursi, menunggu Sharen menyiapkan makanannya, memimpin do'a lalu memulai kegiatan makannya.

Haru dan Jino saling melemparkan senyum seraya makan, beberapa kali Jino juga memperhatikan Haru seperti membenahi rambutnya, lengan bajunya, dan hal-hal lain yang tak luput dari perhatiannya.

"Jino. Nanti kamu kalau udah nikah sama Haru, tinggalnya di sini aja."

Uhuk!

Seketika, Jino tersedak makanannya, begitu pula semua orang yang tiba-tiba saja diam dan menatap Reno tak mengerti.

"Ya, nanti," sambungnya.

"Ta—tapi, kenapa jauh banget Pa? sampe mikirin nikah," sahut Hasya.

"Yah. Ini kan nanti," jawab Reno.

Jino menahan senyumnya, "Bentar. Ini maksudnya, Papa Reno restuin Jino buat nikahin Haru? Gitu?" tanyanya.

Reno berdehem, memilih untuk tidak menjawabnya.

"Kalau direstuin mah, besok aja atuh Papa Reno, nikahin kita,"

"KAMU KALAU DIKASIH HATI JANGAN MINTA JANTUNG!" teriak Reno.

Mengundang tawa dari semua orang yang ada di meja makan pagi ini.



END.



Lagu I loved her first ini udah aku simpen bertahun-tahun, beneran menunggu dikeluarkan untuk momen pernikahan Haru, walaupun terealisasi di sininya sebagai mimpinya reno doang WKWKWKWK

Tapi beneran aku pun nangis, berasa reno melepas anaknya hahahaha

Oke, haru jino aku akhiri di sini, Menutup semua cerita aku tentang big family nya Reno.

Butuh waktu 6 tahun, dengan banyak drama, banyak rombakan, banyak ketidak sesuaian, tapi akhirnya aku selesaikan. Alhamdulillah.

Makasih buat yang selalu setia buat baca cerita ini, beneran nunggu, makasih semuanya.

Sampai jumpa di cerita lain, dah ... aku sayang kalian :* 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro