22
"dis tapi aku gabisa dansa, gimana?" indra menatap disa dari atas hingga bawah yang sudah cantik dengan gaun pink selututnya.
disa mengulurkan tangannya, "sini tangan kanan kamu"
dengan ragu indra memberikan tangan kanannya pada disa. disa kemudian meletakan tangan kanan indra di pinggulnya.
"tangan kiri kamu pengan tangan aku ya" kemudian disa menggengam tangan kiri indra.
disa meletakan tangan kanannya dilengan indra, "kaki kamu tinggal ikutin kaki aku gerak aja ya"
indra mengangguk. disa mulai menggerakan kakinya kekanan dan kekiri diikuti oleh indra.
indra yang semula menatap pergerakan kaki disa kini seolah lupa karna mata disa tak bisa ia lewatkan.
keduanya saling tatap dan menikmati berdansa dikamar disa, tepat dibawah bintang.
disa tersenyum kala indra menatapnya dengan intens seolah lupa untuk berkedip.
"kenapa kamu liatin aku kaya gitu?" tanya disa disela-sela dansanya.
indra menunduk lalu menggeleng, "untuk yang kesekian kalinya, kamu cantik. buat aku gabisa berpaling dis"
disa pun tertawa mendengar jawaban indra. yang tadinya tangan disa bertengger dilengan indra kini tangannya sudah melingkar ditengkuk indra.
disa bersandar didada indra, "ndra bunyi jantung kamu kok cepet banget?"
"itu yang setiap hari aku rasaian kalo lagi sama kamu" jawab indra spontan.
mendengar itu disa pun tertawa dan memukul pelan dada indra.
sedang asyik-asyiknya mereka berdansa dengan disa yang bersandra di dada indra tibatiba saja langkah kaki disa terhenti.
"dis?"
disa memegangi lututnya dan taklama ia terduduk dilantai, "ndra! kaki aku mati rasaa!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro