15
pagi ini disa duduk didepan meja riasnya sambil menyisir karena ia ingin berangkat sekolah.
ia perlahan menyisir rambutnya dan saat ia selesai dan melihat sisir yang ia gunakan banyak sekali rambutnya yang rontok. sontak, ia langsung berteriak.
"ayah! mas marco!"
marco yang masih ada dikamarnya dan raino yang sedang dibawah pun menuju kamar disa.
raino dan marco menghampiri kamar disa. betapa terkejutnya mereka berdua bahwa dilantai sudah banyak rambut disa yang rontok.
raino berlari memeluk disa, "kenapa nak?"
disa menangis sambil melempar sisirnya, "rambut disa kenapa rontok banyak banget yah?!"
"disa gamau botak!" disa berteriak membuat raino dan marco pun tak bergeming.
marco menghampiri disa dan berlutut didepan disa, "dis, ini emang efek samping dari kemoterapi"
"bintik-bintik dikulit disa juga belum ilang mas, kenapa sekarang ada lagi?" lirih disa.
raino juga ikut berlutut didepan disa, "disa, kamu mungkin kecapean jadinya ruam dikulit kamu muncul lagi. kalo rambut rontok itu emang efek samping dari kemoterapi"
"disa ini lupus ayah! bukan kanker!" ujar disa sambil terisak.
disa menggeleng, "disa..disa gamau kehilangan rambut disa ayah..."
raino dan marco saling tatap kemudian mereka berdua kembali menatap disa.
"hari ini, ayah sama mas marco botakin rambut demi disa ya biar disa ngga sendirian"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro