14
sudah seminggu belakangan ini disa meminum obat herbal dari ayahnya maupun obat langsung dari dokter arifin.
disa merasa lelah untuk meminum semua obatnya, apalagi jumlah obatnya tergolong banyak.
"waktunya minum obat dis"
raino duduk diatas kasur, tepat disamping disa.
"obatnya pait, yah. mual pengen muntah, rasanya tuh gaenak banget" keluh disa.
raino menghela napasnya, "ayah tau rasanya memang gaenak, tapi ini semua buat kesembuhan kamu"
disa terdiam, tiba-tiba saja raino memakan obat herbal milik disa, "kalo disa mau, ayah akan makan semua obat yang disa harus makan"
disa mulai menitihkan airmatanya melihat raino melahap satu persatu obat herbal miliknya, "ayah akan jalanin semua pengobatan yang disa harus jalanin, supaya disa nggak merasa sendirian ngerasain sakit ini"
disa memegang tangan raino, "enggak ayah, enggak. maksud disa tuh gak kaya gitu,"
"disa tuh cuma kesel aja kenapasih penyakit disa nggak kunjung sembuh dan ada titik terangnya. maaf yahh, maafin disa" ujar disa sambil terisak.
raino masih memakan obat herbal milik disa itu.
disa mencegah tangan raino, "udah..."
raino menghentikan aksinya memakan obat herbal milik disa.
kemudian raino mengelus kepala disa, "apapun sakitnya disa, itu akan jadi sakitnya ayah juga. ayah akan cari cara gimana pun agar disa bisa sembuh. ayah janji dis, maafin ayah ya"
disa menutup wajahnya yang memerah dan mulai menumpahkan semua tangisnya.
scene diatas aku ambil dari potongan film surat kecil untuk tuhan♡
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro