Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prologue

Haiii.. this was My First Story that i posted on my wattpad. I hope you'll enjoy this. So here it goes.

xoxo

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pada suatu hari, terdapat pesta yang amat megah di Negara kecil tepat di perbatasan Asia Afrika dan Eropa. Hampir para petinggi, pengusaha, selebriti dan orang penting lain dari belahan dunia datang ke pesta yang diadakan setiap tahun oleh negara tersebut. Diantara keramaian yang membuat seluruh mata tertuju pada ballroom dimana para pasangan melakukan waltz, terlihat seorang gadis kecil yang berjalan menuju salah satu balkon kecil diujung keramaian.

"Hai namaku Daniella, ayahku yang mengadakan pesta besar ini. Kata daddy, tepat pada saat aku berumur 23 tahun aku akan menggantikan dad dari tahta nya. Aneh kan? Padahal bulan depan aku baru akan memasuki umur 6 tahun. Urgh, Aku tidak suka dengan pesta ini. Dan kau siapa?" tanya gadis itu tersenyum ke anak lelaki yang kira-kira seumuran dengan nya sedang duduk di kursi sambil menggoyangkan kakinya. Anak lelaki itu menoleh dan menatap gadis kecil itu dengan bingung.

"Hallo Princess, daddy ku memanggilku Danny. keluargaku tinggal disebrang pulau ini. Aku tidak suka keramaian jadi aku memutuskan untuk duduk disini. Lagipula mom dan dad takkan menyadari jika aku ada di sana atau tidak. Kau mau menemaniku disini?" kata anak lelaki itu sambil menunjuk kearah istana yang terlihat dari balkon teras tempat mereka berada sekarang. Gadis itu tersenyum sambil mengangguk antusias dan segera duduk disampingnya.

"Kebetulan sekali aku memang ingin berada disini dan melihat bintang-bintang diatas sana! Aku juga sama dengan mu, tidak menyukai keramaian. Tapi daddy selalu memaksaku untuk berada disana agar aku terbiasa," sambil mencibir dan kemudian kembali ceria setelah melihat bintang.

"Hey putri, apa kamu punya impian?" anak lelaki itu tiba-tiba bertanya.

"Hm? Dan jangan memanggilku putri. Aku tidak suka panggilan itu." balasnya tanpa memperhatikan si anak lelaki.

"Aku sedang bertanya padamu, Daniella." anak lelaki itu mengeram kesal karena merasa diacuhkan. Tetapi saat matanya melihat kearah gadis itu yang sedang melihat keatas, mengarahkan tangannya ke atas untuk menghitung bintang sambil tertawa kecil, ia juga ikut tersenyum dan rasa kesalnya pun hilang.

"Tentu saja aku punya mimpi. Memangnya kau tak punya?" tanya gadis itu polos. Sekarang ia sudah merubah posisi duduknya menghadap kearah anak lelaki itu.

"A-aku... tidak tahu apa mimpi ku saat ini." jawabnya lemah dan menundukkan kepalanya. Gadis itu mengangkat sebelah alisnya heran. Lalu berdiri dan meletakkan kedua tangannya ke pundak lelaki itu.

"Hm... ah! Siapa nama mu tadi? Emm.... Danny! Aku akan membantumu mencari apa mimpimu. Aku yakin orang tua mu akan tetap mengizinkanmu berada disini beberapa hari kedepan walaupun pesta sudah berakhir. Dan selama beberapa hari ini kita harus berusaha mencari mimpimu!" ucapnya yakin namun dengan nada setengah memaksa. Mata gadis kecil itu terlihat berbinar cerah dan langsung menunjukan beberapa ekspresi sekaligus. Dan Danny sangat menyukai binar mata gadis itu seakan mengeluarkan cahaya terang. Dengan ragu, akhirnya Danny pun mengangguk pelan.

"Yeay! Sekarang ayo kita cari mom dan dad mu. Biar aku yang bertanya pada mereka, atau bahkan memaksanya." kata gadis itu menyerigai. Lalu kemudian gadis itu menarik anak lelaki itu dan berlari kecil memasuki ruangan pesta dengan tertawa riang.

°°°

Dua anak kecil itu berlarian di taman istana. Kemudian menjatuhkan diri di rerumputan dekat taman bunga.

"Ahhhh senangnya! Hari yang cerah, awan yang indah bersama teman pertamaku. Rasanya aku ingin menangkap awan awan itu lalu memakannya." ucap gadis kecil itu dengan polosnya sambil merentangkan tangannya keatas seakan ingin melahap nya seperti cotton candy. Anak lelaki di sampingnya melihat kearahnya lalu tertawa.

"In your dream, princess!" ejek Danny terkekeh. Dilihatnya sang putri kecil itu memajukan bibirnya.

"So I'll put that in my dream list, little prince!" balas gadis itu sambil menatapnya dan mengedipkan matanya.

"Mengapa kau dengan gampangnya memasukan hal mustahil dalam mimpimu, princess?" tanya anak lelaki itu dengan heran. Gadis itu menatap kearahnya dan tersenyum.

"Bukankah hidup itu harus diwarnai dengan mimpi? Aku hanya melakukan apa yang ingin kulakukan di masa depan. Lagipula, para putri di Disney melakukan itu." jawab gadis itu dengan bangga. Anak lelaki itu terdiam menatap gadis kecil itu kagum. Dan gadis itu kembali menatap langit biru penuh awan dengan merentangkan tangannya diatas.

"Hey princess, I think I already found my dream," ujar Danny yang membuat gadis itu langsung duduk bersila menghadapnya.

"Really?!" tanya sang gadis dengan antusias. Wajahnya kembali berbinar seakan ingin tahu apa mimpi lelaki itu.

"Tapi sebelum itu, bisakah kamu memberitahuku tentang satu dari impian besarmu, princess?" tanya Danny ragu. Gadis itu kembali mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum.

Putri ini terlalu banyak tersenyum. Pikir Danny.

"Hmmm... let's see. Ah! Impian terbesarku adalah keluar dari istana ini. Aku tidak suka disini, seperti penjara. Aku tidak ingin menjadi seorang ratu. Aku ingin memiliki kebebasan." gumam gadis itu. Ia menghela napas kecewa menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Dan Danny tahu bahwa mimpi gadis itu terlalu besar dan takkan terwujud.

Urgh! Danny benar-benar tidak menyukai ekspresi putri kecil itu kali ini. Lelaki itu meletakkan kedua tangan nya di pipi Daniella.

"Hey Daniella. Kau mau tahu apa mimpiku?" tanya Danny dan Gadis itu mengangguk kecil.

"Impian ku adalah membuat princess didepanku ini selalu tersenyum." lanjutnya dan membuat gadis kecil itu terkejut.

"Jangan pernah menunjukan wajah sedih itu lagi, princess! Sebentar lagi aku harus pulang ke rumahku. Suatu saat aku akan mengajakmu bermain disana!" ucap Danny lirih. Danny tahu ia masih ingin bersama sang putri kecil nya.

Damn, Danny tahu ia baru berumur 10 tahun. Tetapi ia benar-benar ingin memiliki Gadis kecil yang sekarang sudah kembali tersenyum.

"Princess..." ucapnya ketika mereka sudah berdiri dan berjalan menuju orang tua Danny yang sudah menunggu di mobil mereka.

"Kenapa Danny?" jawab gadis itu tersenyum. Danny mendekatinya lagi lalu mencium pipi gadis itu dan mendekatkan dirinya ke telinga gadis kecilnya.

"Suatu hari nanti akan menemui mu lagi, dan saat itu pula aku akan membawamu keluar dari sini lalu aku takkan melepaskanmu dan kita akan selalu bersama." bisiknya. Gadis itu memancarkan aura bahagia yang mungkin tak bisa di jabarkan dengan kata kata. Dan inilah pertama kalinya gadis kecil itu merasakan hal seperti ini.

"Benarkah?" tanya gadis itu tak percaya. Danny mengangguk kecil dan gadis itupun kembali tersenyum. "So I'll be waiting, prince. Itu adalah sebuah janji kan?" tanyanya lagi dan gadis itu mengeluarkan jari kelingkingnya. Danny kembali mengangguk dan tersenyum.

"Of course, my little princess. Dan mulai saat ini membawamu menuju kebebasan merupakan impian terbesarku. Kita akan menciptakan cerita putri Disney dengan kau yang menjadi pemeran utamanya." ucap Danny sambil mengaitkan jari kelingkingnya di kelingking putri kecilnya. Kemudian masuk kedalam mobilnya dan segera setelah mobil danny menjauh, gadis itu berlari memasuki istana nya mencari ruang kerja Daddy-nya.

Braak!!!

"Daddy! Aku punya permintaan. Dan aku harap kali ini daddy mengabulkan permintaanku!" ucap gadis itu tanpa berbasa basi. Sang ayah yang sedang melakukan peninjauan dengan para anggota kerajaan pun menatap putri kecilnya lalu menariknya kedalam pangkuan.

"Anything for you, My princess... Apa yang kau inginkan kali ini?" ayahnya mengelus pelan rambutnya sambil tersenyum.

"Aku ingin tinggal bersama uncle, aku ingin menjadi gadis biasa untuk sementara, Daddy..." bisik gadis kecil kepada sang ayah dengan harapan ayahnya akan mengizinkannya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Gimana? jelek ya? hmm semoga aja kalian suka ya. Makasih juga kalau kalian mau masukin cerita gue ke reading list kalian. gue juga berharap ada yang ngasih vote sama komen sih *kode*. makasihhhh :)

12th of October 2015

Xoxo,

Revision date: 20th of February 2017

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro