4. Honeymoon Yang Kacau [ 2 ]
Hallo ketemu lagi kita, maaf ya udah nunggu lama 😊
Buat para pembaca, komen donk jangan jadi silent rider aja, kita sedih nih gak ada yang ngajak chat di kolom komentar hihi
Masih malu-malu ya 😁, kali ini gak perlu malu-malu. Malu2in malah boleh hehe
Ya udh selamat membaca ya, semoga Part kali ini bisa menghibur kalian. Jangan lupa vote nya dan komentarnya ya. Di tungguin bener nih, serius 😂
🐰🐰🐰🐰
Jarum jam menunjuk ke angka 8 pagi. Gista dan Kei yang sudah terlihat cantik pun keluar dari kamar dan masuk ke kamar sebelah. Di lihatnya suami mereka yang masih tertidur di atas ranjang dengan dada telanjang.
" Kyaaa honey!!"
" Yankkk!!"
Pekik keduanya kompak saat melihat pemandangan didepan mereka.
" Honey kenapa kamu gak pakai baju sih!" kata Gista sambil menutupi tubuh Levin dengan selimut. Laki-laki itu nampak bersusah payah membuka matanya.
" Honey" ucap Levin sambil meraih tubuh Gista naik ke ranjang.
" Kyaaa jangan bikin pemandangan yang gak senonoh didepan gue!" pekik Kei sambil menutup matanya dengan satu tangan sedang tangan lainnya terus berusaha menguncang tubuh suaminya. Berharap Ryu segera membuka mata.
" Yank bangun!"
Perlahan tapi pasti Ryu pun membuka matanya dan melihat sekelilingnya.
Betapa terkejutnya Ryu melihat Levin yang berada disampingnya tengah memeluk tubuh Gista.
" Woi ngapain lu berdua disini peluk-pelukan?" pekik Ryu sambil bangkit dari ranjang.
" Suka-suka gue lah hyung, ini kan kamar gue" jawab Levin santai.
Sejenak Ryu pun melihat sekelilingnya. Dekorasi ruangan yang sama. Warna dan luas yang sama. Yang berbeda hanya nomer yang terpasang di depan pintu bertuliskan angka 24. Ryu pun langsung terperanjat dan mengingat kejadian semalam yang membuatnya tidur sekamar dengan Levin. Dengan mata yang masih menyipit, ia segera meraih tangan Kei dan keluar dari kamar tersebut.
Melihat kepergian Ryu dan Kei, Levin pun tersenyum kearah Gista.
" Apa senyum-senyum?, cepat bangun kita kan mau jalan-jalan" seru Gista sambil mendorong tubuh Levin menjauh darinya.
" Hah kamu bilang apa?, jalan-jalan?, aduhhhh honey, jalannya tar aja deh kita bobo lagi aja yuk, semalam kan aku gak bobo sama kamu" rengek Levin dengan wajah seperti anak kecilnya itu.
" NO!, tidur bisa nanti malam, pokoknya kita harus pergi sekarang!"
" Ya ampun honey kamu jahat banget sama aku, aku udah pengen banget ini" ucap Levin sambil berjalan manja dibelakang Gista.
" Ihhhh apaan sih, pokoknya tar malam aja bobonya, sekarang kita pergi jalan-jalan bareng sama kak Kei"
Mendengar ucapan Gista barusan, mata Levin langsung membelalak.
" Jalan sama siapa kamu bilang?"
" Kak Kei, kita kan mau double date hari ini" ucap Gista penuh senyum.
" Bunuh aku aja deh honey, pasrah aku" celetuk Levin dengan wajah melas.
Di tempat lain, tepatnya dikamar sebelah. Ryu berjalan dibelakang Kei sambil menyandarkan kepalanya pada pundak istrinya itu. Kedua tangannya melingkar mesra di dada Kei.
" Yank buruan mandi sana,nanti keburu siang lho" ucap Kei sambil melepaskan tangan suaminya itu.
" Lho kenapa emang nya?"
" Kok kenapa sih, kan kita hari ini mau double date yank" jawab Kei sambil tersenyum lebar. Sedangkan Ryu melebarkan kelopak matanya.
" Tunggu.. Tunggu jangan bilang kalau kita mau pergi bareng Levin dan istrinya!" kata Ryu menebak. Ia sangat-sangat berharap jawaban yang keluar dari mulut Kei adalah kata TIDAK tapi ternyata
TIDAK SALAH lagi
Anggukan Kei membuat Ryu memutar bola matanya, merosotkan kedua bahunya dan memutar tubuhnya dari hadapan Kei.
" Dosa apa aku, cuma mau honeymoon aja susah banget sih" keluhnya pelan.
" Kamu bilang apa yank?" tanya Kei sambil menarik tangan Ryu.
" Yank kamu tahu kan kita kesini untuk apa?" tanya balik Ryu kali ini sambil menatap istrinya itu. Kei mengangguk cepat sambil tetap tersenyum.
" Untuk apa?" tanya Ryu sengaja ingin mendengar jawaban Kei
" Buat honeymoon sama liburan"
Helaan nafas pelan keluar dari mulut Ryu.
" Oke buat honeymoon dan liburan, tapi kamu juga ingat kan yank berapa lama kita disini?"
Kei mengangguk lagi
" Berapa?"
" 3 hari"
" Good!, berarti kamu tahu kan kalau kita berdua harus memanfaatkan waktu kita yang singkat ini"
" Ya karena itu lah yank, semalam aku sama Gista udah buat list tempat mana aja yang mau kita kunjungi, selama 3 hari ini kita harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk membuat kenangan yang indah, ya kan?" jelas Kei sambil meraih lengan Ryu dan menyandarkan kepalanya pada lengan suaminya. Sedangkan Ryu nampak memasang wajah geram sekaligus kesal karena Kei tak mengerti apa yang di maksudkan olehnya.
" Cepet mandi yank, banyak tempat yang harus kita kunjungi tau" ucap Kei sambil menggiring tubuh Ryu ke kamar mandi.
Dengan langkah malas dan wajah kecewa, Ryu pun masuk ke dalam kamar mandi meski sambil ngedumel sendiri.
🍃🍃🍃
Mobil Range Rover berwarna putih yang membawa Ryu dan Kei itu mulai melaju membelah keramaian kota Mataram. Sedangkan mobil berwarna hitam di belakang mereka mengikuti dengan tenang. Kedua mobil itu mulai mengarah ke rute menuju Lombok Internasional Airport. Kedua pasangan yang berada di mobil berbeda itu sama-sama menikmati perjalanan mereka menuju kesebuah pantai yang terdapat di Desa Selong Belanak, Distrik Praya Barat. Lebih tepatnya mereka kini sedang menuju ke pantai Selong Belanak.
Sudah hampir 1 jam mereka berkendara. Dan kini mereka telah berada di pantai kuta. Itu artinya mereka hanya perlu waktu 30 menit lagi untuk sampai di pantai Selong Belanak. Selama perjalanan mata mereka di suguhkan dengan pemandangan berupa perbukitan 'teletubies' yang seolah tak ada akhir itu.
Sesampainya mereka di pantai Selong Belanak. Sebelum keluar dari mobil masing-masing, Levin maupun Ryu memakai atribut biasa mereka agar tak terlalu di kenali oleh orang. Terutama para fans atau pun paparazi yang biasa mengikuti mereka kemana pun.
Meski harus memakai masker dan juga topi tapi style mereka terlihat begitu ringan dan nyaman. Ryu memakai kaos oblong berwarna abu-abu di padu dengan celana pendek berwarna biru dongker serta sepatu kets couple dengan Kei berwarna putih. Kei sendiri mengenakan dress pendek berwarna biru dongker membuat sepasang suami istri ini begitu serasi.
Berbeda dengan Levin dan Gista, mereka terlihat serba putih.
Levin memakai celana pendek berwarna putih di padu dengan kaos oblong warna senada. Masker dan topinya yang berwarna hitam nampak pas dengan kaca mata hitam yang di pakainya. Sedangkan Gista membalut dirinya dengan celana hot pant putih di padu kemeja yang sedikit gombrong berwarna senada. Kaca mata hitam pun sudah bertengger manis di matanya.
" Yank, kamu ngajak kesini emang yakin kalau disini aman dari paparazi?" tanya Ryu yang baru saja keluar dari mobilnya.
" Mmm, Aman kok, ini kan bukan musim liburan. Aku yakin kok gak begitu banyak juga orang berkunjung kesini" jawab Kei penuh keyakinan. Ryu pun hanya mengangguk-angguk sambil sesekali memperhatikan sekelilingnya.
" Hyung kita bener - bener aman kan disini?" tanya Levin yang baru saja mendekat kearah Ryu dan Kei.
" Kayaknya sih aman, lagian emang gak terlalu banyak yang berkunjung kesini juga tapi tetep aja lu mesti hati-hati!" kata Ryu mengingatkan.
" Ribet banget ya jalan sama aktor terkenal ckckck" cetus Gista sambil melirik kedua laki-laki di hadapannya itu.
" Ya mau gimana lagi lho honey, susah lho jadi kita, ya gak hyung" balas Levin dengan gaya sombong. Gista sendiri hanya menaikkan bibirnya ke atas.
" Udah ah ayo jalan-jalan. Cari spot bagus untuk foto-foto" ajak Kei sambil mengandeng tangan Ryu.
Selong Belanak adalah pantai dengan bibir berkelok yang di kelilingi oleh perbukitan hijau di tepi laut. Di tempat inilah penduduk lokal dan wisatawan bertemu. Selain itu di tempat ini cocok untuk peselancar pemula. Di Pantai ini kedua pasangan suami istri itu bisa mengamati masyarakat setempat seperti mencari ikan atau pun menggiring kerbau di pinggir pantai.
Setelah asik berfoto bersama. Mereka pun duduk disebuah warung yang menjual es kelapa muda. Saat sedang asik menikmati segarnya air kelapa, tiba-tiba ketenangan mereka terganggu dengan kedatangan beberapa remaja putri. Mereka berjumlah 5 orang. Dengan segala kehebohan dan ke alay'an mereka kedua pasang suami istri pun menoleh kearah mereka yang makin lama makin mendekat. Ryu dan Levin pun segera memakai topi dan masker mereka.
" Kayaknya kita harus cabut dari sini deh hyung" cetus Levin memberitahukan Ryu.
Mata tajam Ryu pun mulai menatap para remaja itu satu per satu. Dan salah satu dari mereka bahkan menatap balik Ryu sambil memicingkan matanya seakan mengenali sosok seorang Ryu dari balik masker dan topi yang di pakainya.
" Bener kata Lu Vin, kita harus cabut dari sini" kata Ryu setuju sambil bersiap bangkit dari tempat duduknya.
" Yank, mereka kan belum tentu kenal kamu!, kamu kan udah pakai masker sama topi yank. Coba deh kamu duduk yang tenang dan gak ngeliat kearah mereka" ujar Kei mencoba menenangkan Ryu mau pun Levin.
" Duh kayaknya gak bisa deh soalnya beberapa dari mereka dari tadi juga udah mulai ngeliatin gue juga Kei!" sambung Levin sedikit panik.
Gista yang masih duduk dengan santai kini melayang kan pandangannya ke 5 remaja tersebut. Memang benar yang di katakan Levin atau Ryu. Para remaja itu mulai memandangi mereka dengan tatapan curiga. Beberapa dari mereka bahkan saling berisik-bisik.
" Honey ayo cepat bangun donk, keburu mereka makin deket lho!" perintah Levin sambil menarik tangan Gista agar segera bangkit.
" Duh Honey, kalau pun mereka ngeliatin kalian, belum tentu mereka bisa tau kalau ini kalian!, kalian tuh harus tenang!, Slow biar mereka gak curiga" jelas Gista di ikuti anggukan dari Kei.
" Ck.. Yank mereka udah makin deket, ayo cepet kita pergi " kata Ryu sambil menarik paksa Kei yang bahkan sedang menyedot es kelapanya.
Melihat gelagat mencurigakan dari kedua laki-laki yang sejak tadi mereka perhatikan itu membuat ke-5 remaja perempuan itu terus mengikuti Ryu dan Levin dari jarak yang makin lama makin dekat.
" Liat deh dari tinggi-tinggi nya kayak Levin ya?, kayaknya bener Levin deh" seru seseorang dari mereka.
Levin yang mendengar namanya di sebut reflek menggenggam tangan Gista dengan eratnya.
" Honey kamu coba biasa aja, anggap aja mereka gk lagi ngomongin kamu. Tenang honey "
" Gimana mau tenang, itu yang mereka sebut kan bener nama ku honey!" balas Levin tanpa berani menoleh ke belakang.
" Itu juga, dari cara jalannya persis banget sana Ryujin ya. Style dia juga persis!, kayaknya itu emang Levin sama Ryujin deh" celetuk seseorang lagi membuat Ryu menoleh kaku ke arah Kei yang berada disampingnya.
" Yank kalau ketauan gimana nih?" tanya Ryu dengan wajah tegang.
" Gak yank, makanya kamu tenang lah yank"
Tiba-tiba
" Levin.. Ryu!" panggil para remaja itu bersamaan.
Dan bodohnya Levin dan Ryu pun menoleh sambil menyahut.
" Ya" sahut Ryu dan Levin bersamaan dengan polosnya.
" Akhhhhhh ternyata itu benar kalian!!!, akhhhhh Ryuuuuu!, Levinnnnn!!" pekik mereka semua kontan membuat Ryu dan Levin lari tunggang langgang. Sedangkan Kei dan Gista masih berdiri di tempatnya sambil melongo.
" Kenapa mereka kompak banget sih bodohnya!" seru Kei tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
" Ya ampun suamiku sayang suamiku malang, mereka itu polos apa bodoh sih " sambung Gista sambil terus menatap kearah Ryu dan Levin berlari menghindari fans mereka.
" Kayaknya emang dua-duanya deh Gis, ya polos ya bodoh juga" sahut Kei
🍃🍃🍃
Levin dan Ryu berlari tunggang langgang menuju sebuah toilet yang sudah tak terpakai . Disana mereka berusaha bersembunyi dari kejaran fans labil mereka itu. Nafas keduanya begitu terengah dan memburu.
" Aduh hyung kenapa kita pake lari begini sih?" tanya Levin sambil berusaha mengatur nafasnya.
" Sapa suruh lu nyaut waktu di panggil" sahut Ryu sambil mengatur nafasnya juga.
" Lah lu kan tadi juga nyaut dengan polosnya hyung, kok nyalahin gue!"
" Iya ya hehe reflek, lagian kalo di panggil itu kan emang harus nyaut Vin" ucap Ryu sambil nyengir kuda.
" Iya juga sih hyung, kita kan artis yang ramah sama fans, bukan salah kita juga lah ya hyung hahaha"
Mereka pun tertawa bersama Menertawai tingkah konyol mereka sendiri.
Sejenak Levin tampak menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia baru menyadari bahwa Gista tak ada di dekatnya.
" Lah hyung istri gue hyung, mana istri gue hyung??" tanya Levin dengan nada panik. Ryu sendiri hanya meliriknya santai.
" Istri lu, lu tinggalin di tempat tadi lah. Lu gak liat istri gue juga gak ada!"
" Ya Tuhan!" seru Levin sambil menepuk keningnya sendiri.
" Levinnnnn..Ryuuuu!!!"
Suara teriakan para fans mulai terdengar lagi, membuat Levin merapatkan tubuhnya mendekat ke Ryu.
" Ngapain sih lu?" tanya Ryu dengan wajah dinginnya
" Kaget hyung. Suara mereka bener-bener deh bikin jantung gue bergejolak " sahut Levin dengan wajah polos sambil nyengir.
Terdengar suara para fans yang terus mencari keberadaan kedua idolnya itu. Mereka terus saja mengoceh menebak-nebak di mana mereka bersembunyi.
" Lu semua denger kan tadi kalau mereka berdua nyaut bilang iya?" tanya seorang gadis berambut panjang dan ikal yang memakai pakaian serba pink.
" Denger kok gue!, mereka juga nengok ke kita kan. Gue yakin banget kalau itu Levin sama Ryujin!, 100% yakin gue!!" sahut gadis berambut pendek dengan style tomboy.
" Kalau mereka berdua bener Levin sama Ryu trus 2 cewek yang sama mereka tadi siapa??" tanya gadis tinggi dengan paras cantik mulai mencurigai Gista dan Kei.
" Iya ya bener, mereka siapa ya?, eh gimana kalau kita mencar aja, lu ber-3 cari Levin sama Ryu nah gue ke tempat tadi buat cari tau siapa kedua cewek yang bareng mereka. Gimana??" usul gadis berhoodie biru.
" Setuju!!" seru mereka semua.
Ryu dan Levin yang mendengar percakapan itu pun terlihat kaget hingga mereka saling menatap.
" Mampus hyung, Gista sama Kei juga jadi kebawa-bawa, harus gimana nih kita?" tanya Levin dengan suara berbisik takut terdengar oleh para fans nya di luar sana.
" Kita harus alihin perhatian mereka semua, supaya mereka gak cari tahu tentang Kei atau Gista" kata Ryu
" Ya tapi gimana caranya hyung?, nanti mereka keburu pergi cari Gista sama Kei! "
" Mau gak mau kita harus keluar lah!"
" Tiba-tiba gitu??, apa tar mereka gak curiga?"
" Oia ya, trus gimana donk?, bantu mikir lah!" seru Ryu geram.
Disaat mereka di landa kebuntuan tiba-tiba saja teriakan histeris dari para fans mereka terdengar lagi. Dengan hati-hati Levin mengintip apa yang tengah terjadi di luar sana. Ternyata ke-5 remaja putri itu kini tampak sedang terpesona dengan turis bule yang baru saja tiba dan melintas di hadapan mereka. Kesempatan itu lah yang di gunakan keduanya untuk keluar dari toilet itu. Dengan mengendap-endap mereka pun berhasil kabur.
Setelah berhasil pergi dari ke-5 remaja tanggung, mereka mencari keberadaan istri mereka. Tapi sayangnya yang di cari pun tak kunjung mereka temukan. Tak hanya mereka yang mencari. Gista dan Kei pun nampak mencari keberadaan suami mereka.
" Ihhhh mereka kemana sih?!" seru Kei yang sudah lelah berputar mengelilingi lokasi tersebut.
" Aku telepon Levin aja deh ya kak biar kita tahu, mereka ada di mana"
Gista memainkan ponselnya membuka kontak telponnya dan mencari nama Honey Bunny dan langsung menghubungi si empunya nomor yang tak lain adalah Levin. Beberapa detik berlalu, panggilan Gista masih belum tersambung malah justru tak di angkat oleh Levin.
Tak mau berputus asa, Gista kembali menghubungi suaminya itu namun tak ada hasilnya. Tak hanya Gista, Kei pun sama. Ryu tak mengangkat telponnya hingga membuat kedua wanita itu mengumpat kesal.
"Iihh nyebelin banget!, Mereka ke mana sih ? Di telpon juga gak diangkat, kita mesti cari mereka ke mana coba ?" keluh Kei dengan wajah ditekuk.
"Iyaa ni. Kesal banget jadinya. Awas aja kalau ketemu tar, aku jewer sampe merah telinga si Levin, kesal banget !" ucap Gista geram.
Kei dan Gista benar-benar sudah terlanjur kesal dengan kelakuan suami mereka masing-masing. Honeymoon seru yang direncanakan Kei dan Gista kini berubah total menjadi honeymoon kacau yang sangat menyebalkan.
Emosi jadi memuncak, kesal pun sudah tak dapat lagi diungkapkan kedua wanita cantik itu, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pergi dari tempat mereka saat itu mencari sebuah kedai kopi untuk sedikit merelaksasikan otot mereka yang menegang karena emosi.
Kei dan Gista pergi mengendarai mobil yang awalnya dipakai oleh Levin dan Gista, sementara mobil yang di pakai Kei dan Ryu ditinggal begitu saja oleh mereka, berharap mungkin Ryu dan Levin akan membawanya kembali ke hotel.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro