15. Gladi Resik
Mr. Carlos, CEO Dream Entertainment itu tampak sedang duduk berhadapan dengan seorang yang tadi sempat menyodorkan sebuah file yang kini berada di tangan laki-laki tua itu.
" Sepertinya saham perusahaan ku terus meningkat sesuai harapanku" katanya sambil terkekeh dan orang di depannya pun ikut terkekeh puas.
" Saham ini akan terus meningkat, jika anak-anak ku mengikuti semua permainan ku bukan? " sambungnya di akhiri tawa lepas.
" Kalau begitu mari kita jalankan rencana kita sekarang juga" ucap lawan bicara Carlos penuh semangat.
" Kali ini anakmu yang mana yang akan kau jalankan papan catur nya? " sambung pria berperawakan tinggi dan berparas garang.
" Tentu saja anak ku yang terlihat keras diluar tapi begitu mudah menuruti perintah ku" sahut Carlos dengan senyum sinisnya
" Hahha kau betul Mr. anak mu memang keras tapi sangat penurut pada mu. Aku jadi ingat Yoga. Karakter mereka begitu mirip"
" Hahaha" tawa mereka memenuhi ruangan tersebut.
🍃🍃🍃
Sudah hampir 2 minggu poster, banner dan segala macam bentuk iklan mengenai acara Dream Family Event terpasang di mana-mana. Beberapa majalah pun menampilkan acara tersebut sebagai berita utama yang di gadang-gadang akan sukses besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Para idol yaitu XOX, BT7 dan Blink yang akan mengisi acara untuk esok hari tampak sibuk berlatih di atas panggung. Mereka terlihat tengah mengatur koreografi dengan luasnya panggung serta konsep tampil yang akan mereka pakai. Sedangkan Yoga, Levin ,Ryu dan Aiu terlihat sedang berlenggak lenggok di panggung sebrang serta menghafal dialog parodi yang akan mereka pentaskan.
Venue milik Dream Entertaiment ini berbentuk lingkaran yang sangat luas dan megah. Bagian atas venue ini bisa terbuka seperti stadion sepak bola. Kapasitas audience bisa menampung 20.000 orang . Lokasi venue yang berada di sebuah komplek milik Dream ini sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan. Venue ini di kelilingi oleh taman dan pohon-pohon besar yang begitu asri dan sejuk di pandang. Konsep go green memang begitu lekat pada semua bangunan milik Dream Entertainment.
Kembali ke panggung, untuk acara Dream Family tahun ini para panitia menggunakan konsep yang simple di padu dengan konsep ceria dan penuh warna. Terdapat 2 panggung besar berbentuk hexagonal di bagian tengah venue tersebut. Sedangkan kursi penonton mengelilingi panggung ,memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan para idola.
Dari kejauhan seorang laki-laki bertubuh tegap dan besar yang tak lain adalah seorang event manager, terlihat tengah mengkoordinir beberapa rekannya untuk memulai kembali bekerja, Ia memastikan semua alat atau pun sound sistem bekerja dengan baik untuk acara esok hari.
" Kyaaaaaa di mana anak-anak BT7?" tanya Rico pemuda tampan yang bertanggung jawab terhadap kelancaran acara.
Sebagai stage manager,ia mengatur kemunculan talent sesuai rundown dan mengendalikan waktu tampil.
Rico terlihat kewalahan mencari personil BT7 yang sejak tadi berbaur menjadi satu dengan para seniornya yaitu personil XOX.
" Kenapa jumlah mereka banyak banget sih,sampai bingung sendiri gue!" keluhnya sambil melangkah menghampiri kumpulan anak muda yang sejak tadi asik berbincang bahkan bercanda-canda di atas panggung.
" Kyaaa BT7!!" pekik Rico dengan suara tinggi. Seketika mereka semua pun menoleh lalu memisahkan diri dari grup XOX
" Kenapa teriak-teriak sih bang?"tanya Juna dengan wajah datarnya
" Kalau gue gak teriak lu semua gak pada denger kan!, sini kumpul, gue mau mulai kasih pengarahan " ucap Rico galak.
Ke-7 anak muda itu pun mulai mengikuti Rico seperti anak ayam. Lalu Rico mulai memberikan mereka pengarahan mengenai bagaimana mereka akan masuk ke panggung pada acara besok.
Para idol yaitu BT7, XOX dan BLINK akan muncul dari bawah panggung. Sebuah hidrolik dari dasar panggung akan mendorong mereka naik. Sedangkan para aktor dan aktris akan muncul ke panggung dengan menggunakan balon udara.
Setelah mengarahkan pada seluruh talent, Rico pun kembali memastikan semua hal di panggung sudah baik dan siap untuk esok hari.
🍃🍃🍃
Di tempat lain, tepatnya di ruang rias dan Kostum. Kei dan Kiran tengah menyusun seluruh pakaian yang akan di pakai para talent dari Dream Entertaiment. Mereka tak hanya menyiapkan pakaian tapi juga aksesoris yang akan di pakai esok hari.
Saat sedang menggantung beberapa Kostum milik XOX tiba-tiba Kei mengerutkan keningnya. Jari-jarinya kembali bermain di gantungan Kostum didepannya. Bibirnya terdengar mengeluarkan suara menghitung.
" Oow" seru Kei kemudian
" Kenapa mba?" tanya Kiran
" Kostum punya XOX kurang 2 pasang, kamu yakin udah bawa semua kostum mereka Ran?" tanya Kei pada asistennya itu.
" Hah masa sih mba kurang 2,waktu tadi di Mark Cloth, kayaknya udah aku hitung kalau jumlahnya 9 kok mba" ucap Kiran
" Ya udah biar aku cek, kamu lanjutin aja kerjaan kamu" kata Kei sambil tersenyum.
Kei pun segera merogoh saku blazernya untuk mengambil ponsel miliknya. Ia berniat menghubungi pegawainya di Mark Cloth untuk memeriksa apakah kostum milik XOX ada yang tertinggal disana, tapi belum sempat ia menghubungi pegawainya, sebuah panggilan sudah lebih dulu merangsek masuk ke ponselnya membuat ponselnya berdering nyaring.
" Leon?" seru Kei saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
Tanpa berlama-lama ia pun segera menerima panggilan tersebut.
" Lu di mana Kei?" tanya seorang dari sebrang
" Gue di Dream Hall, lu di mana?, kenapa telepon gue?" tanya balik Kei
" Gue di Mark Cloth, nyariin lu"
" Ada apa nyari gue?"
" Gak pa-pa sih, kangen aja" jawab Leon sambil tertawa renyah.
" Gak lucu ah, gue lagi banyak kerjaan nih" tutur Kei
" Iya tau, yang lagi sibuk nyiapin acara suami, sampe gue telepon aja bilang begitu " ledek Leon membuat Kei terkekeh.
" Gue kesana sebentar gak pa-pa kan Kei, ada yang mau gue kasih ke lu nih" sambung Leon kemudian
" Lu mau kesini?, kalau gitu tolongin gue sekalian dong" ucap Kei sedikit manja
" Tolong apaan?"
Akhirnya Kei pun meminta Leon untuk memeriksa mengenai kostum milik XOX yang tertinggal di Mark Cloth.
🍃🍃🍃
Leon segera masuk ke dalam mobilnya setelah lebih dulu memasukkan kostum titipan Kei yang harus dibawanya ke Dream Hall.
" Gue on the way " ucap Leon pada seseorang dari ponselnya.
Tak lama kemudian ia pun mematikan sambungan telepon tersebut lalu mulai menyalakan mesin mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya membelah keramaian kota sore itu.
Selama perjalanan Leon nampak sesekali mengarahkan pandangan matanya ke dashbor mobil. Sebuah kertas tipis berwarna biru dongker itu membuatnya berkali-kali menghembuskan nafas berat.
" Baru kali ini mau kasih kabar gembira tapi gue malah sefrustasi ini" keluh Leon tetap fokus pada kemudinya.
Sesampainya di Dream Hall, Leon pun segera mencari di mana Kei berada.
" Kei " Panggil Leon saat melihat sosok yang di cari ada di sudut lorong.
Kei nampak melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Leon. Leon pun membalas senyuman itu dan segera melangkah cepat ke arah Kei.
" Nih titipan lu" ucap Leon sambil menyodorkan 2 stel pakaian pada Kei
" Ughhhhh thanks banget ya" ucap Kei sambil tersenyum bahagia
"Iya sama-sama. Lu lagi sibuk benget Kei ?" tanya Leon pada Kei. Entah kenapa wajah Leon tampak gundah seperti orang kebingungan.
"Iya ni, masih banyak banget kerjaan gue. Lu ada apa nyariin gue ?" tanya Kei.
"Ng, itu, gue mau ngasi--"
Ucapan Leon tertahan karena seseorang mengintrupsinya.
"Mba Kei, bisa tolong tunjukan kostum untuk Ryujin dan Levin di sekmen kedua besok ?" tanya Wilda yang merupakan seorang stylish dari Dream Entertaiment.
"Ah, iya sebentar saya ambilkan," jawab Kei.
" Yon, gue tinggal gak apa-apa ya, kerjaan gue masih banyak banget," ucap Kei pada Leon.
"Ya udah gak apa-apa, besok aja gue hubungin lu lagi."
"Oke. Gue tinggal ya, makasih buat bantuannya hari ini, sory banget gak bisa ngobrol sebentar" ucap Kei yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Leon.
"Kei," panggil Leon lagi hingga membuat Kei yang sudah menjauh beberapa langkah darinya kembali menoleh.
"Ya, kenapa ?" tanya Kei.
"Jangan lupa makan walaupun sibuk," ucap Leon sambil melempar senyum manisnya pada mantan pacar yang kini menjadi sahabatnya itu.
Kei tampak membalas dengan senyum sambil mengacungkan jempolnya pertanda ia akan melakukan nasehat Leon.
Beberapa detik berlalu Leon masih setia berdiri diposisinya sambil menatap punggung Kei yang semakin menghilang dari pandangannya. Perasaan gundah yang sejak tadi ia rasakan terasa semakin menyergap di dalam hatinya.
Leon memandangi kertas berwarna biru yang ada digenggamannya dan lagi-lagi ia menghembuskan napas berat seperti orang frustasi.
" Tak pernah ada yang tau rencana Tuhan," ucap Leon sambil masih memandangi kertas yang ada di genggamannya itu lalu mulai melangkah pergi dari tempatnya berdiri.
Ketika langkah Leon mulai mendekati pintu keluar Dream hall, tiba-tiba saja Leon dikejutkan dengan perjumpaannya dengan sosok pria yang kini sudah menjadi suami mantan pacarnya.
Ryujin dan Leon berpapasan dan tampak saling beradu tatap.
"Hai Ryu apa kabar ?" sapa Leon dengan ramah tapi Ryu tampak berekspresi datar nyaris sinis melihat Leon.
"Ngapain lu di sini ?" tanya Ryu tanpa menggubris pertanyaan Leon tentang kabarnya.
"Gue cari Kei. Mau kasih sesuatu, tapi Keinya lagi sibuk banget, jadi besok aja gue hubungi si Kei lagi ," jawab Leon santai.
"Apa yang lu mau kasih ke Kei ?" tanya Ryu lagi.
"Hmm, adalah sesuatu. Ntar juga lu tau. Gue pergi dulu ya. Sukses buat acara Dream besok," ucap Leon sambil menepuk bahu Ryu lalu mendekatkan diri seperti hendak berbisik pada Ryu.
"Titip Kei, jangan sampai dia kenapa-kenapa apalagi besok hari spesial juga buat dia," ucap Leon berbisik tepat ditelinga Ryu.
Mendengar ucapan Leon, sontak membuat Ryu melirik sinis pada Leon. Ada kesal dan juga cemburu yang berkecamuk di dalam hati Ryu hingga ia tak bisa menyembunyikan ekspresi ketidaksukaanya.
Leon tampak santai merespon lirikan sinis dari Ryu, ia hanya tersenyum sekilas lalu melangkah pergi meninggalkan Ryu yang tampak menahan kesalnya.
🍃🍃🍃
Ryu nampak berdiri di depan pintu ruang make up dan kostum. Ia sengaja tak langsung kembali ke panggung setelah tadi pamit pergi keluar. Ia memperhatikan Kei yang tengah berbincang dengan seorang stylish dari kejauhan. Merasa tak puas dengan hanya menatap istrinya dari jauh,Ryu pun melangkah masuk ke ruangan tersebut. Berakting seakan-akan mengecek kostum yang akan dipakainya esok hari.
Dengan gaya khasnya yang super perfect, Ryu mulai mengomentari kostum yang telah di pilih Kei untuknya.
" Haduhh Mr. Perfect satu ini bener-bener deh ya. Tenang aja mas Ryu besok di jamin keren kok" celetuk Winda pada Ryu sambil nyengir kuda.
" Ya buat jaga-jaga aja mba Win, siapa tau nona satu ini akan bikin pakaian ku hancur lebur lagi" sahut Ryu membahas masa lalu mereka sambil melirik Kei.
Winda yang tahu mengenai insiden pertemuan pertama mereka langsung tertawa. Sedangkan Kei nampak mendengus kesal.
" Wah masih ingat lho, kalau gitu lanjut deh aku mau cek kerjaan ku yang lain. Aku tinggal ya mba Kei mas Ryu" ucap Winda yang kemudian keluar dari ruangan tersebut.
Kini tinggal mereka berdua saja yang ada disana. Kei nampak menatap Ryu dengan tatapan horor sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Ryu sendiri sok asik sendiri melihat kostumnya.
" Kya Yank, kenapa kamu ngomong gitu sih, aku gak mungkin lah bikin kostum mu hancur lebur, bikin kerjaan aku nambah itu namanya!" protes Kei sambil memajukan bibirnya.
Ryu melirik sekilas lalu tersenyum pada istrinya itu.
" Gitu aja ngambek, aku aja gak ngambek pas tau kamu di cariin sama Leon" goda Ryu sambil ikut melipat kedua tangannya di depan dada.
Kei membulatkan matanya, ia heran dari mana Ryu tahu mengenai kedatangan Leon barusan.
" Ka-kamu ketemu Leon?" tanya Kei sedikit terbata
Ryu mengangguk.
" Trus sekarang kamu mikir apa?" tanya Kei lagi dengan wajah mulai panik. Ia takut suaminya itu akan berfikir yang tidak-tidak mengenai kedekatannya dengan mantan kekasihnya itu.
" Mmm mikir apa ya?" seru Ryu dengan bola mata ke atas seakan tengah berfikir sesuatu.
" Jangan mikir yang gak-gak, Leon kesini karena tadi aku yang minta tolong" ucap Kei yang kemudian menjelaskan semuanya pada Ryu.
Ryu berfikir sejenak mengenai ucapan Leon yang mengatakan ingin memberikan sesuatu tapi saat dia mendengar penjelasan dari sang istri sepertinya istrinya ini belum mengetahui niat Leon yang akan memberinya sesuatu, terlebih besok adalah hari ulang tahun Kei. Ryu sempat berfikir, apakah Leon berniat untuk memberikan sebuah kado istimewa pada istrinya ini.
Larut pada pemikirannya sendiri membuat Ryu nampak kesal. Ia mengeraskan rahangnya dan tanpa ia sadari, itu membuat Kei merasa takut.
" Kamu marah ya aku minta tolong Leon untuk antar kostum kesini?, maaf Yank habis aku mau minta tolong siapa lagi coba, kebetulan Leon juga mau kesini jadi aku ---" ucapan Kei terhenti karena bibir Ryu sudah mendarat di bibirnya. Mata Kei mengerjab beberapa kali, sebelum Ryu kemudian mengakhiri kecupan singkatnya.
" Aku gak marah sama kamu, tapi tolong jangan terlalu dekat dengan Leon, bagaimana pun hubungan mu dengan dia saat ini, itu tetap buat aku cemburu " ucap Ryu pelan di depan wajah Kei.
Kei nampak menatap Ryu dengan wajah polosnya,lalu mengangguk pelan.
" Maaf " ucap Kei kemudian.
Ryu tersenyum lembut, kedua tangannya menangkup kedua pipi Kei, manik matanya mulai menelisik masuk ke iris mata Kei.
" Kamu cuma punya aku, cuma aku yang boleh dekat sama kamu, gak ada laki-laki lain yang boleh dekat dengan mu selain aku, paham?" kata Ryu seperti menghinotis Kei. Gadis itu pun kembali mengangguk tanpa mengeluarkan kata sepatah pun. Tak lama kemudian Ryu mendaratkan ciuman lembut nya lagi ke bibir Kei. Aliran darah Kei terasa begitu cepat, desir-desir yang muncul di setiap nadinya membuatnya terbawa pada ciuman yang semakin lama semakin dalam.
🍃🍃🍃
Gista tengah sibuk bersama timnya menyiapkan segala perlengkapan camera untuk keperluan meliput acara Dream familly besok.
Seperti yang sudah diprediksi, sejak awal mereka tiba di Dream Hall, willy sudah terus-terusan membuntuti Gista ke mana pun ia bergerak hingga Gista menjadi risih.
Bukan hanya Gista, Levin yang dari atas panggung pun beberapa kali melirik sinis ke arah bawah panggung tempat Gista dan tim nya berada.
"Ng, Wil gue nyari BT7 sama XOX dulu ya ke belakang panggung. Gue ada perlu sama mereka buat kepentingan wawancara besok," ucap Gista pada Willy.
Gista tentu saja berbohong, ia mengatakan hal itu agar bisa menghindar dari Willy yang terus saja mengekorinya.
"Kalau lu pergi gue sendiri donk," ucap Willy tak terima.
"Itu ada Wina, lu sama Wina lah. Udah ya gue tinggal dulu."
Gista segera beranjak pergi meninggalkan Willy. Ia sudah sangat risih sekaligus ngeri bila terus berada dekat dengan Willy.
"Gila si Willy ! Bisa-bisa rumah tangga gue hancur kalau sampe Levin cemburu ngelihat Willy mepet ke gue mulu," gerutu Gista pada dirinya sendiri.
Gista terus melangkah menuju ke belakang panggung, ia masih mencari keberadaan ruangan BT7 untuk menemui Juna di sana.
"Hallo semua,," sapa Gista dengan ceria ketika ia telah menemukan kumpulan member BT7 yang sedang beristirahat di ruangan yang telah disediakan untuk mereka.
"Hallo juga kak Gista," sapa keenam member BT7 sama cerianya, sementara Juna hanya menatap datar kedatangan sahabatnya itu.
"Ya ampun, kalian keren banget pas latihan tadi, dijamin besok fans kalian pada jejeritan lihat penampilan kalian," puji Gista tulus dan antusias.
"Ohh tentu donk kaka cantik. Kita memang selalu berhasil buat fans menjerit histeris," ucap Vier salah seorang member BT7 yang terkenal memiliki paras tampan dan berhidung mancung itu.
"Haha Eh, Jean kamu kok tambah imut aja sih. Gemes banget pengen punya anak kayak kamu," celoteh Gista ketika melihat Jean si member termuda di BT7 yang baru berusia 19 tahun itu.
Sejak awal Juna mengenalkan Gista pada para member BT7, Gista sudah jatuh cinta dan sangat gemas pada Jean yang berparas imut tersebut. Bahkan tak tanggung-tanggung, saking gemasnya ia pada Jean, Gista mengatakan ingin mengadopsi Jean sebagai anaknya.
"Aku emang sudah terlahir imut mommy," ucap Jean sambil meraih tangan Gista ke gengamannya.
"Ahh, senangnya dipanggil mommy sama Jean," ucap Gista sambil tersipu malu karena terlalu senang mendengar Jean memanggilnya dengan sebutan mommy.
"Mommy atau mumi ?" celetuk Juna merespon tingkah Gista.
"Ihh, mommy ya bukan mumi ! Mulai deh rese, dasar bogel !" ucap Gista ketus pada Juna hingga membuat member BT7 yang lain tertawa melihat tingkah kedua sahabat itu.
"Terus aja lu ledekin gue bogel. Mau ngapain sih lu ke sini ?" tanya Juna ketus.
"Mau nemuin lu Arjuna Agusta ! Ada yang mau gue omongin," ucap Gista.
"Ngomongin apaan ? Jangan ngerepotin gue lagi ya," ucap Juna.
"Gak janji deh. Ayo sebentar ikut gue," ucap Gista.
"Ya udah buruan, gue gak punya banyak waktu," ucap Juna sambil bangkit dari duduknya.
"Iya sabar ! Jean, mommy pergi dulu ya. Nanti mommy bellin kamu es krim. Oke ?"
"Jean doank ni yang dibeliin es krim ? Kita enggak ?" celetuk member BT7 lainnya.
"Iya, iya. Nanti kak Gista beliin es cream buat kalian semua. Kakak pergi dulu ya. Bye."
Gista berlalu meninggalkan para member BT7 dan melipir bersama Juna ke ruang lain yang tak terlalu banyak orang.
"Mau ngomong apa ?" tanya Juna to the point.
"Jun, besok temenin gue kasih surprise ke kak Kei ya. Besok dia ulang tahun," rengek Gista manja sambil menggandeng tangan Juna.
"Besok kak Kei ulang tahun ?" tanya Juna memastikan.
"Iya. Besok kita kasi surprisenya pas di ruang fitting baju aja, tempat kak Kei dan timnya bersemayam. Mau ya temenin gue," pinta Gista merengek.
"Iya. Terus lu gak ajak suami lu dan suaminya kak Kei juga buat ngasi surprise ?" tanya Juna lagi.
"Ihh, lu gimana sih ? Udah tau gue sama kak Kei ini istri-istri yang dirahasiakan. Mana bisa gue dan kak Kei berinteraksi bebas dengan suami-suami kami di depan umum begini ? Ngaco deh lu," ucap Gista gemas.
"Hmm, oke baiklah. Terus lu gak ngajak si Erlan ?" tanya Juna lagi.
"Erlan member XOX maksud lu ?" tanya Gista memastikan.
"Iya. Dia kan sepupunya kak Kei," jawab Juna.
"Ohh iya ya. Gue hampir melupakan dia. Ya udah temenin gue nemuin Erlan sekarang," ucap Gista sambil menggenggam, lalu menarik tangan Juna tapi langkahnya terhenti karena getar yang berasal dari ponsel di saku celana Gista.
Gista membuka ponselnya, tertera pesan dari nomor yang ia beri nama honey bunny yang tak lain adalah suaminya.
" Nah, apa gue bilang kan. Gara-gara si willy ni !" gerutu Gista pelan tapi tetap bisa terdengar oleh Juna.
"Kenapa lu ?" tanya Juna.
"Gak apa-apa. Ntar aja gue ceritain," jawab Gista sambil manarik lagi tangan Juna lalu pergi mencari Erlan ke ruangan milik XOX.
"Permisi, hallo. Ada Erlan kah di sini?" sapa Gista ceria saat tiba di ruang istirahat milik XOX.
"Ada. Gue di sini," jawab Erlan sambil mengangkat sebelah tangannya tanpa menoleh ke arah siapa yang mencarinya karena terlalu asik main game di ponselnya.
"Jun, ngapain?" tanya salah seorang member XOX yaitu Chanu ketika melihat Juna datang bersama Gista.
"Kagak, cuma mau sidak doank, mana tau kalian nyimpen barang terlarang," ucap Juna asal.
"Haha... Gak jaman nyimpen barang terlarang bang Jun, sekarang jamannya nyimpan bini orang," celetuk Erlan hingga mengundang tawa Juna dan para member XOX yang tengah duduk bersama.
"Ihh kalian ini pada ngomongin apa sih? Erlan, bisa bicara sebentar?" tanya Gista.
"Kak Gis, Erlan doank yang diajak ngomong? Kita gak?" celetuk member XOX lainnya yaitu Ley si tampan yang di kenal takut dengan burung.
"Ngomong sama kaliannya besok aja ya, sekarang gue mau ngomong sama Erlan dulu," ucap Gista.
"Ada apa kak Gis?" tanya Erlan yang kini sudah berdiri di hadapan Gista dan Juna.
"OMG, Erlan. Lu kok sekarang udah tinggi banget sih? Terakhir gue wawancara kalian, lu gak setinggi ini deh?" tanya Gista penuh takjub ketika melihat Erlan begitu tinggi dari dirinya.
"Gue kan rajin minum susu kak Gis," jawab Erlan sambil terkekeh.
"Bagus, bagus. Jangan kayak orang disebelah gue ini ni, bogel dan gak nambah-nambah tingginya," ucap Gista dan mendapat lirikan tajam dari Juna.
"Gue lagi gak mood buat berantem ya Gis," ucap Juna dan Gista hanya menyengir kuda.
" Lan, besok ikut gue dan Juna ngasi surprise buat ultah kak Kei ya. Kita kasih surprisenya pas di ruang kostum aja, ikut ya Lan," rengek Gista.
"Boleh, boleh. Gue juga rencananya mau ngasi surprise tapi gak ada teman" Aku Erlan sambil nyengir kuda.
" Sip lah, sampai besok ya" ucap Gista, lalu pamit pada seluruh member XOX.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro