First Meet
"KKN Sama orang-orang ini bakal asik gak ya?"
•••
P
P
Jemput mana?
Darius KKN
Jemput kosan
Iya kosan lo dimana?
Darius KKN
Di Lengku
Jazlan menatap frustasi layar ponselnya, ia yang tengah berhenti diperempatan arah kampusnya demi mendapatkan konfirmasi dari teman kknnya yang ingin dijemput. Namun, balasan yang ia terima tidak sesuai dengan apa yang ia mau.
"Aih mana gw tahu anj kosan lo dimana kalo lo gak sahrelock!" ucapnya seraya mengetik sesutu.
Iya gua tahu di Lengku, cuman dimanamya?
Sharelock dah
Darius KKN
Lokasi📍
Setelah menemukan lokasi Darius, Jazlan segera memacu motornya menuju tujuan. Deru bising kendaraan bersahutan satu sama lain di sekitarnya, namun Jazlan tetap tenang saat mengendalikan motornya sambil sesekali melirik peta di ponselnya. Setelah melewati beberapa belokan, Jazlan akhirnya sampai di depan plang kereta api.
Bunyi gemuruh kereta terdengar dari kejauhan, mengisyaratkan kedatangannya yang tak lama lagi. Jazlan menunggu dengan sabar sambil mengamati sekelilingnya. Dia menyadari bahwa ada banyak orang lain yang juga tengah mengantri, mungkin karena ini malam minggu. Setelah plang kereta dinaikkan, Jazlan melanjutkan perjalanan dengan motornya. Setelaghbeberapa menit, Jazlan menghentikan kendaraanya di depan sebuah gerbang kosan. Ia kemudian melihat ponselnya dan mngetik sebuah pesan.
P
Udah di depan
Darius KKN
Oke, bentar
Sembari menunggu, Jazlan memutar kendaraanya lalu mematikannya dan mmunggu dengan santai. Selang beberapa menit, Darius keluar dengan pakaian kaus berwarna hijau muda, celana levis panjang beralaskan slop, dan tas selempang yang melingkar di pundaknya.
"Sorry ya, nunggu lama," kata Darius menghampiri Jazlan.
"Santai, langsung gas aja," balas Jazlan lalu menghidupkan kendaraannya.
Dengan cepat, Darius naik ke belakang motor Jazlan dan duduk dengan tenang, sambil memegang tote bag yang berisi atribut KKN kelompok, seperti baju dan topi. Mereka bergerak maju, tetapi saat melewati rel kereta api, ban belakang motor Jazlan tiba-tiba bocor. Darius segera turun dari motor, dan Jazlan kemudian mengendalikan motornya dengan hati-hati menuju bengkel terdekat.
"Mas, bisa nambal ban belakang ini?" pinta Jazlan saat ia menurunkan standar kendaraannya.
"Tentu, tunggu sebentar ya," jawab mekanik bengkel itu.
Sementara menunggu, Jazlan mendekati Darius yang sedang jongkok di dekat ruko yang sudah tutup.
"Sorry, bannya malah bocor," kata Jazlan serya menyenderkan badannya ke dinding ruko.
"Hahaha santai aja, tapi mereka nunggu gak ya? Udah mau jam 7 malem," balas Darius.
"Bentar, Gua kabarin ke mereka di grup."
Jazlan dengan cepat menghidupkan ponselnya, lalu membuka grup whatsup.
|KKN Salapadi 2024|
Jazlan
Gaes Gua sama Darius agak telat ya, soalnya lagi nambal ban.
Hana KKN
Iya, di lokasi udah ada Gua sama Alya
Revan KKN
Gua juga agak telat ya, tanggung. bentar lagi isya
Jazlan
Okee
"Gimana, udah ngabarin?" tanya Darius.
"Udah, di sana juga baru ada Hana sama Alya," jawab Jazlan.
"Oke, paham."
Darius kemudian asyik memainkan ponselnya. Melihat itu, Jazlan mencoba mencari topik pembicaraan.
"Dar, lo jurusan Teknik Geofisika ya? Ikut himpunan gak lo?" tanya Jazlan.
"Iya, ikut," jawab Darius.
"Di Teknik Geofisika ada berapa konsentrasi?"
"Ada empat."
"Sama kayak Gua. Apa saja konsentrasi di sana?"
"Yang Gua inget, konsentrasi geologi sama Akurasi Pembumian. Yang lainnya Gua lupa."
"Oooo, kalo di Himpunan lo masuk bagian apa?"
"Bagian perarsipan."
"Oooo."
Jazlan sedikit melirik ponselnya, kemudian memperhatikan Darius yang masih asyik dengan ponselnya. "Ini anak gak mau balik tanya apa? Masa Gua terus," pikir Jazlan dalam hati.
"Keknya anak mesin itu Non hima di jursannya," kata Darius mengubah topik pembicaraan.
"Lah, lo tahu dari mana?" tanya Jazlan.
"Kemarin Gua ngechat dia, buat jadi kordes. Dari lo kan gak bisa, nah Gua chat dia. Terus alasan dia, dia gak bisa jadi kordes soalnya gak bisa ngomong di depan, dia juga bilang gak pernah ikut organisasi di kampus."
Jazlan terdiam sebentar, kemudian ia membalas, "Ya udah, gak bisa diarepin juga kalo udah non hima. Soalnya kalo di Hima Gua juga, kalo udh non hima. Udah kek kebuang gitu."
"Nah, iya. Di Hima Gua juga gitu. Jadi kalo kek gini ya, antara lo kalo gak Gua yang jadi koordes."
"Dah, fiks lo aja Koordesnya mah, jangan Gua."
Darius hanya merespons dengan tawa pelan, kemudian keduanya saling diam beberapa menit, dan berakhir dengan panggilan dari Bang Bengkel bahwa penambalan sudah selesai.
•••
Jazlan dan Darius sudah berada di depan Cofee Radio. Jazlan pun membuka ponselnya untuk mengetahui posisi teman-teman kknnya yang lain dimana.
|KKN Salapadi 2024|
Jazlan
P
Posisi disebalah mananya?
Hana KKN
Lantai dua, sebelah kanan setelah tangga
Sekalian kalo mau ke atas, ambilin pesenan Gua sama Alya ya.
Jazlan
Oke, kita dua juga mau mesen dulu
Mereka berdua akhirnya masuk ke kafe tersebut, kemudian terlebih dahulu memesan dua minuman dan setelahnya membawa empat minuman ke lantai dua. Setelah selesai menaiki anak tangga, Jazlan menengok ke sebelah kanan, dan melihat empat perempuan yang sedang duduk bersama. Dengan yakin, Jazlan mendekati mereka.
"KKN Desa Salapadi kan?" tanya Jazlan.
"Iya, Jazlan sama Darius kan?" balas pertanyaan perempuan yang mengenakan jilbab berwarna hitam.
"Iya, benar," jawab Jazlan.
Kemudian Jazlan dan Darius menyalami mereka berempat dengan cukup canggung. Maklum, pertemuan pertama.
"Ini Gua Hana," kata perempuan yang mengenakan jilbab warna cokelat muda.
"Kalo Gua Alya," kata perempuan yang mengenakan jilbab hitam.
"Kalo Gua Mila," kata perempuan yang mengenakan jilbab abu-abu.
"Nah, kalo Gua Aisyah," kata perempuan sebelah Jazlan yang mengenakan jilbab modelan perempuan-perempuan Malaysia.
Jazlan dan Darius hanya mengangguk mengiyakan perkenalan mereka.
"Ya udah, ini berarti tinggal nunggu si Revan ya?" tanya Jazlan.
"Iya, katanya kan tadi mau sholat isya dulu dia," jawab Hana.
"Tapi udah mau jam delapan ini," timpal Mila.
"Jadi ini mau ditunggu apa dilanjut aja kediskusi?" tanya Darius.
"Kayaknya mending nunggu lagi aja, gak enak kalo tiba-tiba si Revan dateng kita udah diskusi," tukas Aisyah.
"Ya udah tunggu aja, ini juga udah gw chat, katanya bentar lagi nyampe," kata Darius.
"Btw Desa kita ternyata lumayan Desa Maju," kata Mila.
"Nah, iya. Temen-temen Gua malah dapet Desa yang plosok bener. Beruntung bener kelompok kita," kata Jazlan.
"Mana Desa kita daerah pesisir, liburan ini mah kita," kata Hana.
"Hahaha syukur dah, tempat lokasi penempatan kita gak jauh-jauh bener. Cuman tiga jaman paling lama dari kampus," ucap Alya berusaha untuk mengikuti obrolan.
"Nah itu keknya si Revan," kata Darius yanh mendapat seorang tengah berjalan keluar dari tangga.
Semuanya pun menengok ke arah bersangkutan. Revan pun berjalan mendekati mereka. Dengan pakaian yang terlihat seperti pakaian himpunam, calana panjang sedikit robek bagian dengkul dan dengam sepatu berwarna putih, ia mendekati mereka.
"Desa Salapadi kan?" tanya Revan.
"Iya bener, langsung duduk aja," balas Jazlan.
Revan pun mendudukan dirinya di sebelah Jazlan. Dan Jazlan pun melihat dengan jelas ke arah Revan. "Ini anak katanya non hima, kenapa make baju himpunan?" batin Darius dan Jazlan. Anak-anak perempuan pun langsung dengan cepat menilai tampilan Revan. "Fiks, buaya Teknik."
•••
"Kita mulai aja ya diskusinya, mungkin yang pertama keanggotaan dulu. Yang mau jadi kordes siapa?" tanya Darius memulai diskusi.
"Yang anak teknik lah, eh cowoknya anak teknik semua ya ini, hahaha," kata Hana.
"Lo aja Van, badan lo juga paling gede disini," ucap Jazlan.
"Aduh, jangan Gua cok. Gua gak bisa kalo buat ngomong di depan gitu. Gua paling bisa bantu belakang lah," sanggah Revan.
"Ya, kalo dari Gua, Gua beneran enggak bisa kalo jadi kordes," kata Jazlan.
"Lo aja dah Darius, lo keknya lebih cocok jadi kordes," kata Revan.
"Iya, kalo dari Revan sama Jazlan enggak bisa, ya berarti Darius. Masa iya mau anak cewek yang jadi kordes," sambung Mila.
"Nah, dari Darius gimana?" tanya Alya.
"Ya kalo dari kalian mau Gua, ya udah gak papa. Gua siap, asalkan saling bantu aja nanti," tutur Darius.
"Jangan kepaksa ya Dar kalo jadi kordes, awas aja kepaksa," kata Aisyah.
"Aman itu mah, kita lanjut ya. Sekretaris mau siapa?" tanya Darius.
Semua orang tampak terdiam, seakan tidak ingin menjadi bagian yang dijuluki sebagai sekretaris.
"Sekretaris keknya harusnya perempuan," kata Revan.
"Iya harus perempuan, dari Hana, Alya, Aisya, sama Mila, siapa ini yang mau?" tanya Darius.
"Bwt Gua yang Alya, yang sebelah Gua Hana," kata Alya menanggapi.
"Hahaha, sorry ketuker. Ya udah siapa jadinya? Mila gimana?" tanya Darius ke Mila.
"Duh, jangan Gua. Gua lebih baik PDD. Soalnya Gua lebih suka moto-moto atau midio gitu," balas Mila.
"Ya udah jadinya siapa? Hana, lo gimana?"
Hana pun menoleh, " Boleh si Gua, cuman boleh enggak sekretaris ini dua orang? Soalnya agak berat sekretaris ini," pinta Hana.
"Ya boleh aja, jadi satunya mau siapa? Aisyah?"
"Jangan Aisyah, dia kan bisnis tuh, kekenya lebih cocok jadi bendahara," tukas Jazlan.
"Iya juga, ya udah Alya berarti, gimana dari Alya?"
"Ya udah deh, Gua aja jadi sekretaris duanya," balas Alya mengiyakan.
"Ya udah, kita next ya, bagian Bendahara berarti si Aisyah, kemudian PDD Jazlan sama Mila. Nah Revan ini mau jadi apa? Wakordes?" tanya Darius.
"Tapi di kelompok kkn temen Gua, gak ada wakordes, adanya Humas," sanggah Jazlan.
"Iya sama, di kelompok kkn Gua juga gak ada wakordes," sambung Hana.
"Ya udah kalo gitu, Revan jadi Humas ya berarti," kata Darius.
"Aman," balas Revan.
"Oke kita lanjut ya, sekretaris jangan lupa notulen," kata Darius.
Hana dan Alya pun langsung mengambil ponsel mereka dan mulai mencatat hal apa yang barusan tadi didiskusikan.
"Kita lanjut ke pra kkn nanti. Ini kita mau nyewa mobil apa gimana?" tanya Darius.
"Emang dari kita ada yang punya mobil dan bisa bawa mobil?" tanya balik Revan.
"Lah, lo gak punya Van?" tanya Jazlan.
"Gak punya Gua, Gua bisanya bawa mobil matic," balas Revan.
"Ya udah sewa mobil aja berarti," kata Mila.
"Ya udah, urusan mobil nanti Gua yang cari aja," kata Revan.
"Yakin lo?" tanya Jazlan.
"Yakin." balas Revan.
"Btw lo kek temen Gua anak kaprdodi cok, vibesnya sama," kata Jazlan.
"Lo juga kek temen Gua, sama persis," balas Revan.
"'Dah, lanjut Diskusi dulu," kata Darius.
"Nah, nanti pra kkn apa aja yang dibutuhin nanti di list aja di grup. Gua rasa kalo diskusiin sekarang, masih pada belum kepikiran," ucap Aisyah.
"Iya juga si, yah udah pokoknya mobil, urusan makan, terus penginapan di sana, nanti didiskusikan lebih lanjut. Nah selanjutnya dari kalian ada yang mau di obrolin enggak?" kata Darius.
"Btw baju kkn gimana?" tanya Alya.
"Oh, iya ini. Langsung bagiin sekarang aja berarti ya," kata Darius seraya mengambil tote bag yang ia bawa, lalu mengeluarkan beberapa baju kkn dan topinya.
"Gak espek bakal warna putih njir baju kknnya," kata Hana setelah menerima baju kkn miliknya.
"Sumpah, udah kayak guru tk ini baju," kata Mila.
"Hahaha, padahal mau ngebabu, kenapa dikasih baju warna putih dah," kata Jazlan.
"Tahun kemarin mah bajunya lebih bagus cok daripada yang sekarang," kata Revan.
"Ya udah lah ya, terima apa adanya," sambung Aisyah.
"Nah kan udah pada dapet nih bajunya. Lanjut mau bahas apa nih? Tapi udah mau malem juga. Takut kosan kalian ada yang udah mau tutup," tutur Darius.
"Ya kalo gak mau ada yang dibahas, udahan aja. Ya kalo dari Gua mah, semoga kita selama kkn nant lancar," ujar Mila.
"Intinya kalo ada masalah itu ngomong ya, jangan diem aja," kata Hana.
"Ya semoga aja kita semua bisa siap dan jaya selalu selama kkn," kata Revan.
"Nah, sebelum balik. Kita dokumentasi dulu ya kakak-kakak," kata Jazlan.
"Anjay pdd banget," canda Alya.
Mereka semua pun akhirnya berfoto bersama, sebagai dokumentasi awal pertemuan mereka. Pertemuan awal yang lumayan berkesan bagi satu sama lain. Terlebih lagi bagi Jazlan, yang akhirnya mendapatkan teman di luar jurusannya.
Setelah berfoto-foto, mereka pulang ke rumah masing-masing. Dimana Revan menuju kosan katingnya untuk melakukan asistensi laporan. Kemudian Alya bersama Mila. Dan Hana bersama Aisyah.Sedangkan Jazlan bersama Darius.
Di sepanjang perjalanan menuju kosannya Darius, Jazlan tidak melakukan obrolan sama sekali, sampai berakhir di kosannya Darius. Darius pun turun, kemudian ia pun mengucapkan terima kasih kepada Jazlan.
"Makasih ya Jaz, keknya anggota kelompok kkn kita enak-enak orangnya," kata Darius dan hanya ditanggapi senyuman oleh Jazlan.
...
Jangan lupa vote dan comen
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro