Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog


Kamu tau apa yang paling menyebalkan dalam hidupku? Errr... maksudku bukan hidup, tapi mati.

Oke baiklah aku akan mengulang pertanyaanku tadi.

Kamu tau apa yang paling menyebalkan setelah kamu mati? Ya ya ya aku tau kau belum mati. Jadi lebih baik kau diam dan baca ceritaku ini oke?

Namaku, aku tidak tau. Lupakan soal namaku. Entah sejak kapan aku berada disini. Setiap orang yang melihatku, mereka akan berteriak "hantu..." lalu berlari dengan sangat cepat. Aku bisa saja terbang mengejar mereka. Tapi aku terlalu takut akan kejadian yang sangat memalukan terjadi lagi.

Waktu itu saat aku terbang mengejar anak kecil yang sangat imut, rok ku tersangkut pada sebuah dahan. Aku hampir terjatuh dibuatnya.

Uuh.. saat itu aku benar-benar malu untung saja tak ada siapapun disitu. Jika ada mereka pasti akan menertawakanku!

Kau bisa memanggilku hantu.

Mungkin orang tuaku memang memberi nama hantu untukku. Tapi aku tidak tau dimana mereka. Aku tak pernah menemukan makhluk sejenisku di sini. Mungkin saat aku lahir ada sebuah bencana yang membuatku terpisah dari saudaraku.

Sekarang aku duduk di pinggir jembatan. Hari mulai gelap. Omong-omong, tadi aku mencoba mencari teman. Beberapa menit yang lalu, segerombolan gadis seumuranku lewat jembatan ini sambil bercanda. Aku ikut mendengarkan dan ikut tertawa pula. Tapi saat aku tertawa, mereka malah pergi.

Dan kurasa itu hal yang paling menyebalkan dalam matiku.

Soal hidup dan mati, aku dengar dari seorang guru SD yang sedang mengajar. Aku mengintip dan ikut mendengarkan. Sejak itu aku mengetahui bahwa mereka mahkluk hidup sedangkan aku makhluk mati.

※※※

Aku benci menjadi makhluk mati. Pekerjaanku hanya berjalan tanpa arah, terbang, melamun. Lihatlah makhluk hidup, mereka terlihat sangat sibuk sampai kecapekan lalu mereka akan tidur saat malam.

Sekarang aku hanya duduk memperhatikan kesibukan mereka.

"Hei!" Teriak seorang laki-laki di belakangku.

Tentu aku tidak menoleh. Karna dia pasti bukan memanggilku kan?

Teriakan itu terus terdengar dan terus diabaikan olehku. Mungkin orang yang dipanggilnya tidak juga mendengar, karna tempat ini cukup ramai.

Lelaki itu berjalan ke depan. Dan aku merasa dia berhenti tepat di hadapanku. Dan menatapku. Menatapku? Aku tidak yakin sih.

"Babe, aku mencarimu keliling taman ini, Ternyata kamu duduk santai disini, bersama..." lelaki itu berbicara sambil menatapku dengan heran. Aku bingung, tentu saja. Apa dia bicara denganku?

"siapa dia? Teman barumu?" tatapan lelaki itu beralih ke samping. Pada seorang gadis yang entah sejak kapan duduk di sini.

Si gadis terlihat bingung, si laki-laki juga bingung. Tapi aku jauh lebih bingung.

"what are you talking about?" si gadis bertanya, tangannya lalu menjulur ke arahku, tentu dia tak bisa menyentuhku.

"tidak ada yang duduk di sini, Sean" kata si gadis dengan yakin. Sedangkan si laki-laki tergelak, kembali menatapku dengan aneh.

"Kamu siapa?" Tanyanya datar.

"A..hm... A..ku..aku... mm.. namaku ha..hantu.."

Aduh mengapa aku menjadi gugup seperti ini? Oh ya, tentu saja karena ini pertama kalinya aku bicara dengan makhluk hidup. Pertama kali!

Orang itu malah tertawa. Dia terang-terangan mengamatiku dari ujung rambut hingga kaki. Dan si gadis beranjak berpindah ke belakang lelaki itu lalu membisikkan sesuatu dengan wajah ketakutan.

"aku sungguh tidak mengira dia adalah hantu. Wajahnya tidak menyeramkan sama sekali. Tapi dia bilang namanya Hantu?" laki-laki itu tertawa lagi.

Apa itu sebuah pujian? Aku pikir ya, itu pujian. Aku pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada gadis itu.

"lihat! dia lucu, Babe" lelaki itu malah semakin tertawa.

"mana bisa aku melihatnya!"

Setelah itu, sang gadis menarik lengan laki-laki itu untuk duduk. Sedangkan lelaki itu menyuruhku duduk diantara mereka berdua. Lelaki itu bilang, jika aku di tengah-tengah mereka, orang lain akan mengira dia berbicara dengan pacarnya.

"Sebelumnya, perkenalkan. Aku Sean dan dia Kaycee. Kami bersama sejak kecil. Dan hanya dia yang mau bersamaku karna aku aneh, bisa melihat makhluk sepertimu"

Aku mengangguk walau tidak semuanya aku pahami.

"Bagus. Jadi.. siapa namamu?"

"Aku sudah mengatakannya. Namaku hantu."

" errr... nama asli. Aku tau kau adalah hantu."

"Maksudmu hantu bukan nama asliku? Aku pikir itu adalah nama yang di berikan orang tuaku."

Sean tertawa lagi, dia kemudian menatap Kaycee.
" kau tau babe, dia bilang namanya hantu dan nama itu pemberian orang tuanya. Hahaha.."

Kemudian Kaycee ikut tertawa. Apa yang mereka tertawakan?

"Dimana orang tuamu? Aku ingin bertanya pada mereka."
Lelaki itu kembali menatapku.

"Aku tidak tau. Aku tidak punya siapa-siapa di sini. Mungkin terjadi bencana yang memisahkan aku dengan mereka saat aku kecil."

Dan, ya. Lelaki itu kembali tertawa. Kali ini, tawanya lebih keras. Aku menatapnya dengan kesal. Apa yang dia anggap lucu?

"Sebaiknya kamu ikut denganku. Mungkin ayahku bisa membantumu."

"Bantuan apa? Aku pikir aku tidak butuh bantuan apa-apa."

"Apa kau tidak mau bertemu orang tuamu? Teman-temanmu? Kau bisa kembali kepada mereka dan hidup dengan damai."

"Tentu saja aku mau. Tapi, memangnya bisa?"

"Kita coba. Ayo ikut aku"




👻👻👻

Hi, Sean here.


With Kaycee,




Fyi, cerita ini pertama kali ditulis pada tahun 2017, kemudian hiatus dan baru coba direvisi dan diubah agar menjadi fresh lagi di tahun 2022. Well, semoga cerita ini bisa selesai sebagaimana mestinya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro