Sandekala
"Kayas!" Seorang wanita paruh baya berteriak dari tempatnya memasak untuk makan malam.
Anak kecil berkuncir ekor kuda tengah lari menuju pintu keluar rumah pun segera menghentikan lajunya, "Apa, Biyung?" tanpa menghampiri ia hanya balas berteriak.
Sang biyung meninggalkan dapur dengan lari tergopoh mengejar si aktif yang cukup gesit. Ia khawatir, sungguh. "Jangan keluar! Udah mau magrib. Pamali nanti ada sandekala."
Terlambat.
Sesampainya di depan pintu, wanita ini termangu. Ia menatap nyalang pintu rumahnya yang terbuka lebar beserta tiupan angin nan cukup kencang menerbangkan daun-daun berserakan di luar.
Baru saja dirinya melihat sosok bayangan hitam membawa putri semata wayangnya dengan kecepatan secepat ia mengedip.
Mitos sandekala yang pernah ia ungkapkan pada putrinya untuk menakuti agar sang anak ketakutan dan tidak keluar lagi menjelang magrib, malah jadi petaka bagi dirinya.
[]
Sebentar lagi magrib, jangan keluar rumah, ya:)
’sandekala’ merupakan istilah yang berasal dari dua kata yakni sande = sanes (bukan) & kala (waktu), jadi sebenarnya istilah sandekala memliki arti bukan waktunya. Sehingga ungkapan Sunda ‘’Ulah kaluar pas magrib bisi aya sandekala.’’ memiliki arti bahwa jangan keluar ketika magrib karena bukan waktunya untuk keluar.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro