Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

0 1

Hai hai haiiii, selamat datang di cerita baru ku yaa..

Buku ini BUKAN BUKU WEREWOLF buku ini akan berisi berbagai macam makluk makhluk mitos  yang ada di seluruh dunia, dan buku ini adalah buku dimana dunia didalamnya adalah buatan ku sendiri, dan buku ini akan jauh berbeda dari 4 buku pendahulu buku ini, jadi mohon dukungannya ya! 

Buku ini juga sudah aku buat sejak 2015, jadi sudah lamaaaa banget ada di file aku, dan buku ini 98% pengerjaan, semangatin aku dongg untuk nulis BAB terakhirnya hehehehe,

Jangan lupa Komen-nya ya!

Scrittore = Penulis,-italian

BAB 01 - BAG; 1

Ia mengetik dan mengetik tanpa henti, ia terus membenarkan posisi kacamatanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer, jarinya terus menari di atas keyboard pink tua itu, jika ia berhenti maka ide yang ia punya di dalam otaknya akan ikut berhenti, ia menyeruput teh panasnya dan terus mengetik.

"ZAVRLINA!" Pekik Ibu Gadis yang bernama Zavrlina dari arah bawah yang membuyarkan konsenterasinya, ia mengerang dan mengacak acak rambut ginger ikalnya ini. "Zavrlina, ini sudah jam berapa dan kau belum makan malam, berhenti bercumbu dengan komputer mu dan makan malam bersama kami." kata Ibu.

"Tapi bu, aku sedang menulis bagian penting dan tidak bisa di potong.", kata Zavrila sambil tetap mengetik, Ibu Zavrilina yang bernama Maria Sue berjalan kearah stop kontak dan tiba tiba layar komputernya menjadi hitam.

"Aaa Ibuuuu." pekiknya saat Nyonya Sue mencabut sambungan komputernya, Nyonya Sue berdecak pinggang. "Makan atau ibu akan memotong kabel ini" ancam Nyonya Sue, Zavrlina berdecak sebal dan memggerutu saat berjalan menuju ruang makan.

"Woah kak, apa yang terjadi dengan wajah mu?" Tanya Tobias, adik laki laki satu satunya, Zavrlina hanya memanyunkan bibirnya dan duduk di sebelah Tobias, sedangkan Ayahnya, Tuan Starkov terkekeh. "Ibu hanya tidak mau kamu sakit oke" kata Nyonya Sue sambil mengecup puncak kepala Zavrlina dan ia mendengus.

"Sudah sudah, mengetiknya di lanjutkan nanti saja, lebih baik kita makan bersama, sebelum makan jangan lupa berdoa." Kata Tuan Sue dan mereka mulai berdoa, setelah berdoa Nyonya Sue mulai menaruh makanan di piring mereka.

"Kak, akhir minggu ini, klub pendaki gunung ku akan mendaki, kau mau ikut? Untuk mu bisa aku gratiskan, ya ya" kata Tobias memelas. "Entahlah, masih banyak deadline yang harus kakak selesaikan dan, masih banyak yang harus kaka edit" kata Zavrilan lesu. "Sebaiknya kau terima tawaran adik mu atau Ayah paksakan kau ikut" kata Tuan Sue, Zavrlina memandangnya bingung.

"Tidak baik untuk tubuh mu, terutama matamu apabila terus terusan di dalam ruangan, dan itu hanya sebentar bukan, tidak memakan waktu lama." kata Tuan Sue dan Tobias mengangguk antusias.

"Betul kata Ayah mu, Ibu dan Ayah akan berbicara dengan penerbit supaya jadwal perilisan buku mu di undur." kata Nyonya Sue, memang untuk 3 bulan terakhir ini Zavrlina tidak memeiliki waktu renggang, banyak batas waktu yang harus ia kejar dan mengedit ceritanya yang belum selesai.

Zavrlina sangat ingin keluar untuk menjernihkan pikirannya, dan siapa tahu ia mendapatkan sebuah cahaya tuhan yang membuat ide menulisnya menjadi semakin cerah. "Baiklah, tapi tidak lebih dari satu minggu oke" kata Zavrlina dan Tobias menangguk antusias membuat Zavrlina khawatir kalau Tobias akan mematahkan lehernya.

Ah aku belum memperkenalkan diri pikir Zavrlina.

Zavrilina Sue, Ia anak pertama dari dua bersaudara, umurnya baru saja menginjak 21 tahun. Tobias Sue, anak laki laki di keluarga Sue yang berumur 13 tahun, Dan terkadang ia bisa sangat menyebalkan. Nyonya Sue, Ibu terhebat sepanjang masa menurut Zavrlina, Maria Sue, atau nama aslina Maria Kira, karena menikah dengan Mr. Starkov Sue maka nama belakangnya menjadi Sue, ia berumur 48 tahun. Dan yang terakhir Ayah terkeren sepanjang masa menurut Zavrlina, Starkov Sue, ia berumur 56 dan ia sangat pandai memakai logikanya.

Zavrlina membantu Ibunya membereskan meja makan, sedangkan Tuan Sue pergi ke ruang kerjanya dan Tobi bermain dengan Xbox nya. "Zav, bisa kau tolong bersihkan ini? Ibu ingin ke kamar mandi" kata Nyonya Sue dan Zavrlina menangguk, ia mengambil piring kotor terakhir dan menggantikan posisi Ibunya.

"Kak," kata Tobias tiba tiba dari arah samping Zavrlina. "Tob, kau membuat ku kaget!" protesnya dan Tobias hanya memberi senyum lima jarinya. "Kau benar ikut kan? Akan seru kalau kau ikut, kau tahu, mendaki itu sangat seru." Tanya Tobias sambil membentangkan tanganya di udara sehingga mengenai wajah Zavrlina.

"Iya iya terserah apa katamu, lebih baik kau bantu aku mengeringkan piring selagi aku mencucinya." kata Zavrlina dan memberikan lap untuk mengeringkan piringnya. "Aku akan mengenalkan mu kepada kakak pembina ku, aku rasa kau akan menyukainya" oceh Zavrlina. Astaga, anak ini gumam Zavrlina.

"Hei, aku sedang tidak ingin berkencan oke," kata Zavrlina dan Tobias mendengus jengkel. "Lihat saja nanti." kata Zavrlina sambil meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai. Setelah selesai mencuci piring, Zavrlina kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat ia tunda tadi, Zavrlina telah sampai di klimaks dan sangat tidak asik jika berhenti di tengah tengah, ia sudah di bagian dimana sang demon menusuk sang angel dengan pedang apinya, membuat angel itu terbatuk dan mengeluarkan cairan biru tua yang kental, mengotori baju royal putihnya.

"Kak." tiba tiba Tobias muncul di sela pintu kamarnya, Zavrlina mengerang. Mengapa mereka tidak bisa berhenti menganggu ku batin Zavrlina. Zavrlina menatap jengkel kearah Tobias dan ia hanya menyengir.

"Apa kau tahu apa saja yang akan di lakukan sebelum mendaki?" Tanya Tobias dan Zavrlina menggeleng, tetap fokus kepada layar komputernya. "Tiga hari atau lebih baik satu minggu sebelum mendaki kau harus sering berlari atau jogging, naik turun tangga setiap harinya dan rutin melakukan pemanasan sebelum dan sesudah tidur." kata Tobias antusias dan berhasil membuat Zavrlina menatapnya tidak percaya.

"Kau serius?" Tanya Zavrlina dan Tobias mengangguk semangat. "Seru bukan? Kau akan lebih sehat." kata Tobias dan Zavrlina mendengus jengkel. "Well, aku rasa aku akan melakukanya tiga hari sebelum mendaki," kata Zavrlina yang sudah tertuju pada layar komputer lagi.

"Tidak tidak, karena ini pendakian pertama mu, kau harus mempersiapkan diri satu minggu sebelum mendaki, dan aku akan mengawasi mu." kata Tobias sambil menyipitian matanya, Zavrlina memutar bola matanya.

Ugh dia sangat cerewet batin Zavrlina. Tobias segera keluar dari kamar Zavrlin dan ia merenggangkan tubuhnya dan mengambil handphone Pinknya, Zavrlina mulai membuka webnya dan melihat comment penggemarnya tentang buku terbarunya.

The Red Demon.

Zavrlina menjadi penulis anonymous yang memakai nama pena princess tale, karena semua bukunya ber-kategorikan tale, dan Zavrlina seorang penggemar buku tale atau story tale, terutama Angel dan Werewolves. Mengapa Angel? Karena menurut Zavrlina, mereka makhluk yang suci dan mempunyai sayap yang indah, setidaknya itu yang di katakan mitos. Dan mengapa werewolves? Karena menurut Zavrlina, memiliki mate pasti sangat menyenangkan, memiliki satu orang yang benar benar mencintai mu, yang akan selalu menjaga mu dan membuat mu aman. Sedangkan manusia? Kalian tahu sendiri.

Zavrlina mengutak-atik handphonenya dan mendapatkan telfon dari Zade, sahabat laki laki Zavrlina, ia tidak terlalu bisa berteman dengan perempuan karena, ia bukan perempuan yang suka berbelanja dan menghabiskan banyak uang. Handphone nya berdering dan nama Zade muncul di layarnya.

"Hai Princess, aku dengar dari adik mu, kau akan mendaki?" Kata Zade dari sebrang sana. "Yup, kau mau ikut?" Tanya Zavrlina. "Hmm biar ku pikir pikir, aku rasa aku bisa menemani mu" Kata Zade. "Benar?? Aaaa asik asik asik, benar ya kau ikut," pekik Zavrlina senang. "Ia princess, aku harus mengantar bunda kerumah sakit dulu, ia mempunyai shift malam" kata Zade. "Okeey Zadyy, hati hati" Kata Zavrlina. "Bye princess" Zavrlina memutuskan sambungan telefonnya dan ia mendengus, Zavrlina berjalan ke kamar mandi dan mengusap wajahnya dengan air, ia menatap cerminan di depannya.

Mata biru lautnya terlihat redup, wajahnya terlihat kusam dan kulitnya terlihat pucat, seperti kekurangan sinar matahari, Zavrlina merasa ia telah makan banyak tetapi tetap saja badannya tidak membesar. Zavrlina membenarkan sweaternya dan menggosok gigi sebelum tidur, ia merasa akan ada hal besar yang terjadi selama pendakian, tetapi ia harap itu hal yang baik, bukan buruk.

Zavrlina mematikan komputernya dan merebahkan badannya di kasur queen sizenya, Zavrlina memejamkan matanya dan mendapati sepasang mata hijau yang sangat menenangkan, dan telah ada selama beberapa hari ini. Dan ia pun terlelap di lautan mimpi.


That's all for this part!

Jangan lupa komen-nya yaaa!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro