Aku Lee Heeseung sebagai seorang idol aku dituntut untuk tidak hanya menguasai dunia ini dengan ketampanan dan bakatku yang luar biasa saja, tetapi juga dengan cinta yang membara!

Ya, aku punya tiga orang yang bisa disebut dengan orang yang dicintai yaitu Eunjin, Sooha dan Engene. Kalau bisa tiga kenapa harus satu, ya gak?

Entah kalian sebut dengan apa cinta kami ini yang jelas bagiku ini cinta. Namun, jujur saja kadang aku merasa cinta ini lebih menyerupai hukuman atau sebuah kutukan?

Eunjin adalah gadis yang bisa membuat jantungku berdetak lebih cepat. Sebenarnya, bukan karena romantis, tapi karena aku sering merasa takut dan waspada saat dia marah. Contohnya sewaktu aku mencoba bersikap manis dan menggombal.

"Eunjin, kamu tahu nggak? Kamu itu kayak bintang di langit."

"Oh? Kenapa? Karena aku bersinar?"

"Bukan, karena kamu jauh dan nggak bisa kugapai."

Lalu yang terjadi selanjutnya adalah tamparan sayang mendarat di lengan atau pipiku. Lebih parahnya lagi bukan tamparan yang aku terima tetapi cubitan maut.

"Tuh, kan! Makanya jangan main-main sama aku!" bentaknya kesal.

Tapi pas giliran aku diam saja, Eunjin malah protes.

"Hee, kok kamu nggak nyapa aku hari ini?"

Tolong, jelaskan kepadaku bagaimana caranya untuk memahami gadis yang satu ini? Yang kadang kesabarannya setipis tisu mana dibelah dua lagi.

Aku mulai curiga mungkin Eunjin bukan manusia, tapi level boss terakhir dalam game percintaan yang diciptakan untuk menguji kesabaranku.

Kalau ada orang yang bisa mengawasi tiap gerak-gerikku lebih dari GPS, orang itu adalah Sooha. Dia selalu muncul di saat yang tidak kuinginkan, contohnya sewaktu aku lagi nyoba buat diet.

"Heeseung, itu apa yang ada di tanganmu?"

"Eh? Ini? Bukan apa-apa, kok!" jawabku sambil diam-diam menyembunyikan burger yang baru saja aku beli.

"Aku hitung sampai tiga. Satu..." ucap Sooha sambil menatap tajam ke arahku.

"Ini! Aku cuma mau mencicipinya sedikit!"

Tapi ya, aku harus mengakui di balik semua itu, Sooha adalah orang yang paling peduli sama aku. Dia nggak pernah lupa ngingetin aku buat istirahat, makan sehat dan tidur cukup. Sayangnya, dia juga nggak pernah lupa buat ngecek kalau aku beneran nurut atau enggak.

Nah, yang satu ini bentuk cintanya beda. Engene bukan cuma cinta biasa, mereka adalah kerumunan orang yang punya cinta luar biasa banyak.

Dulu aku pikir Engene itu tipe fans yang suka teriak-teriak histeris dengan poster di tangan. Tapi tidak juga, mereka ternyata juga jago nge-roasting dan menyebar foto aibku yang mereka dapatkan dari ngescrenshoot sewaktu aku live streaming YouTube maupun weverse. Terus juga mereka menambahkan tulisan-tulisan, yang merupakan bentuk ungkapan cinta mereka kepadaku.

"Aku cinta Heeseung, tapi kenapa dia suka banget tebar pesona?"

"Heeseung bukan manusia, dia AI yang bisa menyanyi."

"Penguasa Bumi? Oke, aku rakyatmu. Kapan kita ketemu?"

"Heeseung, kamu milikku! You are my mind!"

Sungguh, aku nggak tahu ini cinta atau pelatihan mental buat diriku. Tapi pada saat aku bilang lelah dan butuh istirahat, tiba-tiba timeline penuh dengan pesan semangat dari mereka.

"Heeseung, jangan lupa makan ya."

"Kami sayang kamu, jangan terlalu keras sama diri sendiri."

"Tidurlah, Penguasa Bumi! Dunia ini bisa menunggumu!"

"Heeseung, kalau kalau kamu lelah harus istirahat, ya!"

Hanya dengan melihat pesan-pesan tersebut sudah membuatku banjir air mata, hingga menangis terharu. Aku bertekad untuk terus semangat dan semakin giat lagi dalam bekerja berkat dukungan dari mereka semua.

Terima kasih Eunjin, Sooha dan Engene telah hadir dan menjadi penyemangat dalam hidupku.

TBC
.

.

.