✨ Day 1: Awal Dari Segalanya
"Aku tidak percaya kalau aku berhasil lolos menjadi member Enhypen!" ujar Sunoo sambil menatap lautan para fans yang bersorak menyambutnya.
Setelah berminggu-minggu penuh tekanan di I-LAND, akhirnya namanya diumumkan sebagai bagian dari grup. Saat mendengar suara MC menyebut “Kim Sunoo!”, ia hampir tidak bisa berpikir. Jantungnya berdegup kencang, matanya terasa panas dan sebelum ia sadar, air mata sudah menggenang.
Sekarang, ia berdiri di depan cermin di dorm mereka. Bukan sebagai trainee, bukan sebagai peserta survival show, tapi sebagai salah satu member resmi Enhypen.
“Aku benar-benar berhasil,” gumamnya sambil menyentuh refleksi dirinya sendiri.
“Sunoo!” suara Jake tiba-tiba mengagetkannya. “Kau masih di situ? Ayo, ke ruang tamu! Kita mau nonton ulang final episode bareng!”
Sunoo cepat-cepat menghapus air matanya dan tersenyum. “Aku datang!”
Saat ia tiba di ruang tamu, yang lain sudah berkumpul di depan TV. Heeseung duduk bersandar di sofa dengan tangan di belakang kepala, Sunghoon sibuk dengan snack-nya, sementara Ni-ki dan Jungwon berdebat soal siapa yang terlihat paling keren di episode terakhir.
Jay mengangkat remote. “Oke, siap melihat wajah-wajah penuh tekanan kita di I-LAND?”
Semua tertawa kecil. Meski sudah berakhir, kenangan saat mereka berjuang di sana tetap terasa dekat.
Begitu tayangan dimulai, suasana berubah. Saat momen pengumuman member diputar, Sunoo bisa merasakan kembali perasaan gugup yang sama. Ia melihat dirinya sendiri di layar—matanya dipenuhi ketakutan, tangannya gemetar saat menunggu nama-nama yang disebutkan.
Lalu, tiba saat namanya diumumkan.
Di layar, Sunoo terlihat terkejut, matanya melebar sebelum akhirnya tersenyum dan menangis.
Di dunia nyata, Sunghoon menatapnya dan menyenggol lengannya. “Lihat, kau menangis seperti bayi.”
Sunoo mendengus. “Yah, siapa yang tidak akan menangis dalam situasi seperti itu?”
“Benar juga,” Jake menimpali. “Aku juga hampir menangis.”
Ni-ki tertawa kecil. “Aku tidak. Aku sudah tahu aku akan debut.”
Jungwon menggeleng. “Bohong. Aku melihatmu hampir nangis.”
Heeseung tersenyum sambil menatap layar. “Tapi serius, melihat ini lagi bikin aku bersyukur. Kita benar-benar sudah sejauh ini.”
Semua mengangguk setuju.
Sunoo menatap teman-temannya—orang-orang yang kini menjadi keluarganya. Tidak peduli betapa sulitnya perjalanan yang mereka lalui, mereka berhasil sampai di sini bersama.
Ia tersenyum lebar. “Ayo kita bekerja keras sebagai Enhypen!”
Jay mengangkat tangannya. “Setuju! Sekarang… siapa yang mau snack tambahan?”
Tawa memenuhi ruangan. Ini baru permulaan, tapi Sunoo yakin—perjalanan mereka akan luar biasa.
TBC
.
.
.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro