Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

O P E N I N G

Gedung utama organisasi SCP.

Rooftop riuh kala itu. Angin bertiup kencang dari baling-baling helikopter setengah rusak yang mencoba mendarat di helipad. Seorang pria dengan seragam tentara lengkap bersama peralatan dan bulletproof jacket-nya turun dengan tergesa-gesa. Tak ada satu orangpun menyertai kedatangan Kapten tim Zulu 9-A dari patroli mereka. Beberapa orang datang mengambil alih peralatan dan tas besar dari tubuhnya, beberapa lagi membawa barang-barang dari dalam helikopter yang masih sedikit berangin.

Tatapan miris mereka muncul saat menatapi darah berserak di dalam dan luar helikopter bagian belakang. Tak dapat memikirkan bagaimana cara orang-orang itu tewas, atau apa yang dirasakan Kapten saat tahu timnya dibantai oleh anomali mengerikan. Mereka hanya melakukan tugas dalam diam, sesekali meneriaki untuk menginstruksikan sesuatu.

Helikopter Chinook datang dari arah yang sama. Helikopter raksasa itu mendarat di lapangan beton bagian belakang bangunan, dekat dengan gudang senjata. Sedangkan helikopter tim Zulu 9-B melakukan pendaratan di tempat yang sama dalam jarak aman. Tim mereka lengkap dengan salah seorang ilmuwan yang turut serta dalam penangkapan anomali tersebut.

Orang-orang mulai mengerumuni dan membantu mereka. Tim militer GTT-01 yang sebelumnya telah dikhususkan untuk mengatasi anomali baru tersebut, mulai mengarahkan senjata mereka pada sebuah kandang besi besar yang dibawa oleh Chinook. Makhluk berkulit putih mengerikan dengan postur aneh meringkuk di dalam, kepalanya ditutupi tas hitam agar tak ada satu orangpun yang melihat wajahnya.

Kapten tim Zulu 9-satu-satunya orang yang selamat dalam penangkapan berdarah-kini tengah memulihkan tubuhnya. Beberapa luka telah diobati, ia juga tak menunjukkan trauma sehingga tidak memerlukan pemulihan intensif. Pelatihan selama ini membuatnya tegar menerima kenyataan bahwa ia gagal menjaga timnya sendiri. Masih di ruang kesehatan, pintu dibuka dari luar. Seorang pria dengan kemeja putih panjang masuk dengan catatan di tangan kirinya. Ia menatap sang Kapten sejenak dengan senyum yang kurang dapat dijelaskan.

"Kami ingin melakukan wawancara di ruang 22. Datanglah kapanpun anda siap, Kapten." Pria itu membawa catatan dan jas putih panjangnya pergi dari ruang kesehatan.

Kapten tahu jabatannya akan hilang setelah ini. Tapi tidak ada salahnya untuk memberi komentar pada makhluk mengerikan itu. Sedikit mendeskripsikan tugas, dan beberapa hal sialan penting lainnya. Ia mendesah pasrah, berjalan keluar dari ruang kesehatan dengan langkah pendek namun tak menghilangkan wibawanya. Setidaknya, ia sudah bekerja di organisasi SCP* selama beberapa tahun. Dan itu cukup.

Dokter Daniel telah menanti di ruang wawancara 22. Menaikkan kaki pada kaki satunya, menatap Kapten sejurus. Mengamati gerak lamban Kapten yang terasa enggan duduk di bangku ruang wawancara. Ia menyugar rambut, dan melakukan kontak mata yang mengisyaratkan ia siap pada Dokter Daniel. Pria berjas itu mengangguk dan membuka-buka lembar buku catatan secara berurutan.

"Jadi?" tanya Dokter Daniel menaikkan atensi sang Kapten.

"Kami mendapat tugas pengambilan pertama yang menyebalkan, para teknisi lapangan menjelaskan untuk membawa benda itu karena dekat dengan lingkup patroli kami." Kapten mulai meninggikan suara saat mengingat perintah tidak jelas dari para teknisi itu. "Mereka menjelaskan bahwa benda itu berbahaya. Kami harus membawanya dan menandainya. Mereka tidak memberitahu kami untuk tidak melihat benda sialan itu!"

Dokter Daniel mengangguk, membubuhkan beberapa catatan terakhir sebelum melanjutkan wawancara. "Bisakah anda menjelaskan misinya?"

"Ya," balas Kapten sedikit meredam emosinya. "Kami membawa dua helikopter, Saya bersama Zulu 9-A dan helikopter lain dengan tim cadangan Zulu 9-B. Kami melihat target dua klik di utara jalur patroli kami. Dia tidak menghadap pada kami."

"Laporanmu mengatakan SCP-096* tidak bereaksi terhadap dingin yang ekstrim?"

"Ya. Pokoknya, kami mendarat dan mendekati target. Kopral bersiap untuk mengantonginya. Saat itulah Dokter menelepon. Saya berbalik untuk menjawabnya, dan itulah yang menyelamatkan saya. Targetnya pasti berbalik dan seluruh pasukan saya melihatnya."

"Dan saat itulah SCP-096 memasuki kondisi emosional yang gelisah?"

"Ya. Saya tidak pernah melihatnya, tapi pasukan saya melakukannya. Dan ...." Kalimat Kapten terjeda. Tidak terlalu sulit untuk membayangkan kembali kejadian mengerikan itu.

"Bisakah anda menjelaskannya lebih rinci?"

"Dia mulai berteriak, menangis. Namun bersuara manusia. Benar-benar menyeramkan." Kapten sedikit menelan ludah dan mengarahkan pandangan pada tempat lain. Menangkan diri barang sejenak. "Kami mulai menembak ketika dia menangkap Kopral dan merobek kakinya. Ya, Tuhan ... dia berteriak minta tolong."

Dokter Daniel kembali mencatat. Membuka lembaran baru pada tumpukan kertas cacatan. Menunduk lalu kembali menegak dan menatap Kapten satu arah. "Saat itulah Anda memerintahkan penggunaan peluncur AT-4 HEDT? Adakah kerusakan signifikan dari SCP-096?"

"Sebuah Anti-tank. Ya .... Mungkin beberapa tubuhnya terluka."

"Jadi tidak ada kerusakan struktural yang berarti. Berapa banyak peluru yang menurut Kapten ditembakkan ke SCP-096?"

"Setidaknya? Seribu. Penembak jitu kami menggunakan GAU-19 selama dua puluh detik. Itu berarti enam ratus peluru kaliber.50."

"Saat Zulu 9-B datang?'

"Pasukan saya hilang. Zulu 9-B berhasil menutup kepala benda itu dengan tas, dan dia hanya duduk. Kami memasukkannya ke dalam helikopter dan membawanya ke sini."

Tak ada lagi tatapan langsung. Kapten berpikir wawancara telah berakhir saat Dokter Daniel menata ulang beberapa catatan. Kapten membenarkan sedikit posisi duduknya, yang terbilang tidak cukup nyaman sejak detangan. Dokter Daniel mengetukkan kertas pada meja tiga kali, ia menatap Kapten dengan senyum yang selalu sulit dijelaskan. "Terimakasih, Kapten. Kita bisa mengakhiri wawancara sampai di sini."

Sang Kapten mengonfirmasi diri untuk keluar dari ruang interview 22 dengan langkah berat. Setelahnya, Dokter Daniel membaca-baca ulang catatan. Ia menyandar dan sedikit berpikir.

"Biarlah ini dikonfirmasi secara resmi untuk pemusnahan SCP-096 sesegera mungkin."

---

Organisasi SCP*: Organisasi yang bertugas meneliti atau mengamankan dari serangan makhluk. Di mana sekelompok orang meneliti objek, entitas, benda atau makhluk aneh yang merupakan hasil eksperimen dunia.

SCP-096*: Makhluk humanoid setinggi 2,38 meter, Lengan sangat tidak proporsional dengan perkiraan panjang masing-masing 1,5 meter. Kulit sebagian besar tanpa pigmentasi, tanpa rambut tubuh. Fitur wajah lainnya mirip dengan rata-rata manusia, kecuali mata yang tanpa pigmentasi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro