CHAPTER 4 : DARE YOU TO MOVE
Dilihat dari gelagatnya, aku sangat yakin Keira menyukaiku. Kondisi ini sebenarnya menguntungkanku dalam menjalani rencana konyol teman-temanku itu. Tapi aku bukan manusia tak punya perasaan, yang memainkan hati seorang wanita yang sepertinya rapuh itu. Aku takut Keira akan bertindak konyol ketika tahu aku hanya berpura-pura mendekatinya. Bagaimana kalau nanti dia bunuh diri? Damn, aku tidak suka pemikiran itu.
Di sisi lain, aku suka tantangan ini. Aku belum pernah memainkan permainan seperti ini. Aku penasaran bagaimana kisah konyol mereka berlanjut. Sial, coba saja kalau wanita itu bukan Keira, ini pasti akan jauh lebih mudah. Tapi aku bisa apa, dua calon lainnya terlalu buruk untuk didekati. I'm confused.
Semalam Louis bilang hari ini adalah awal mula drama konyol mereka dimulai. Para sutradara sudah memberi intruksi bahwa hal pertama yang harus aku lakukan adalah putus dengan Ashley, di depan banyak orang.
Mudah sekali.
“Aku mau kita putus,” kataku tampak tak tertarik. Sekarang posisi kita sedang ada di dekat lobi masuk, di mana di hari yang masih pagi ini masih banyak orang yang berlalu lalang.
Mereka berhenti sejenak untuk menyaksikan suatu drama, tipikal manusia memang, selalu penasaran dan ingin tahu hal yang bahkan tidak penting untuk kehidupan mereka sendiri.
“Babe, that's not funny.” Ashley lalu melingkarkan tangannya di leherku dan mulai mencium bibirku. Orang-orang yang tadinya berhenti pun memilih untuk beranjak. Sialan, aku tidak mau penontonku kabur!
Segera saja aku melepaskan tangan Ashley, sedikit kasar. “It's over, Ash and I'm fucking serious,” ulangku dengan nada yang jauh lebih tinggi. Cara ini berhasil, penontonku kembali menyaksikan adegan drama ini.
“But why?”
“Because…,” Aku memikirkan sejenak kalimat yang bakal menyakiti hatinya agar dia sakit hati dan ogah mendekatiku, “I don't like you. And I'm done with your bitchy attitude.”
“What?”
“Please, don't make me repeat my words.”
“That's not the excuse, Harry. You and me had a sex last night!”
“So? It's just another sex, people live for the sex.”
“But...”
“And honestly, I got a pretty bad sex last night. It's the worst.”
Well, memang semalam jujur saja perbuatan ranjang kami sangat tidak nyaman. Bising dan terlalu dipaksakan. Ashley bertingkah seperti bintang porno yang tidak terlalu haus akan seks, bisa dibilang tindakan dia sangatlah menjijikan. Aku bahkan mencapai puncak kenikmatan tiga kali lipat lebih lama dari biasanya karena itu sungguh buruk. Aku tidak bisa menikmatinya.
“But I love you, Harry!” Here's goes the drama. Ashley berteriak frustasi dan membuat semakin banyak orang yang penasaran dengan pertengkaran kita ini.
Sangat kebetulan aku melihat seorang wanita sangat menarik perhatianku. Fokusku padanya membuat aku lupa pada apa yang sedang terjadi. Dia tidak mungkin dia, bukan?
Jawaban yang aku dapat setelah lama memandang, memang dia adalah Keira. Tampilan dia sungguh berbeda, dia menjadi jauh lebih bercahaya dan jauh lebih cantik. Lucu sekali, biasanya seorang nerd akan merubah penampilan ketika sudah menjalani hubungan dengan si pria, dan kebanyakan sang pria yang berinisiatif untuk merubah gaya penampilan itu. Begitu yang sering aku lihat di drama-drama, tapi aku bahkan belum mendekatinya secara benar … dia sudah berubah dan nyaris seperti malaikat. Aku tidak akan bohong untuk bilang bahwa dia sangat cantik, too beautiful to be true.
“Harry! I'm talking to you!”
Aku pun kembali ke kesadaran. Dan senyum miring tak dapat aku hindarkan.
“I know but once again, Ash… I'm done with you.”
“But I really love you. I gave you everything, isn't that enough?”
“Everything? You mean your worst sex is everything you have?”
“Harry!”
“Dan, kebetulan aku ingin memberitahumu kalau aku sedang tertarik dengan gadis lain.”
“Siapa?”
Untuk menjawab hal itu, aku pun berjalan menuju ke Keira. Mulut dia terbuka lebar begitu aku berdiri tepat di hadapannya dan memberikannya senyuman menggodaku. “I like her, I mean…” Aku menyampirkan rambut Keira ke belakang telinganya, “I like you.”
Kata-kata ini tulus aku ucapkan. Aku memang menyukai Keira, setidaknya aku menyukai penampilan terbarunya ini. Dan aku semakin bersemangat untuk mendekati anak ini, entah itu karena tantangan atau karena hasrat. Aku tidak tahu, dan tidak begitu peduli.
“Damn, aku tidak bisa menahan ini lebih lama.”
Niall.
Dia mendorong tubuhku dan mendaratkan satu pukulan kencang tepat di pipi kananku. “Itu untuk sikap rendahmu yang menyakiti perasaan wanita tanpa tahu malu.” Satu tinju kembali melayang, kali ini mengenai hidungku hingga aku bisa merasakan satu titik darah mengalir darisana, “Dan ini karena kau lancang mendekati sahabatku.”
Sebenarnya bisa saja aku membalas tindakan Niall ini, aku bisa meninju wajahnya hingga tak terbentuk lagi, aku bisa menghabisinya dan membuat sikap soknya itu berhenti. Tapi, aku tidak mau mencari keributan. Niall tidak sebanding denganku, dan aku tak tega memukul wajah cengeng anak itu.
Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah mendorong tubuh Niall dan membuat anak itu langsung jatuh terduduk di lantai. Lihatlah bawa anak ini begitu lemah, sungguh tak punya peri kemanusiaan kalau tadi aku membalas pukulannya.
Setelah beres dengan Niall, tanpa membuang waktu, aku pun menarik tangan Keira dan membawanya pergi dari keramaian ciptaanku. Hari ini, aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan dia dan hal itu tidak bisa aku lakukan di sekolah.
***
Entah apa yang gue tulis, gue juga nggak ngerti sama keanehan tulisan gue ini 😂😂😂
Keep voment ya kalau suka sama cerita ini, biar gue semangat nulisnya. Nggak maksa kok. 😊😊😊
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro