Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 2 : NEVER SAY NEVER

Dulu, aku pikir ide Mom untuk menyolahkan aku di Amerika adalah hal yang buruk. Aku sudah terlalu nyaman di London dan aku sama sekali tidak ingin pindah, tapi Mom bersikeras, dia bilang agar aku harus melatih diriku untuk mandiri.

Dan aku bersungguh berterima kasih pada keputusan Mom itu karena aku merasa kehidupan di Amerika jauh lebih menarik daripada hal-hal monoton yang aku lakukan di London. Dulu aku hanya tahu cara belajar, kini aku tahu asyiknya berpesta. Aku tidak sulit beradaptasi, bahkan hanya dalam hitungan dua bulan aksen Inggrisku yang begitu kental hilang sepenuhnya.

Anehnya begitu liburan musim panas kemarin, aku benci harus kembali ke London. Maksudku, aku ingin liburan dengan teman-temanku karna rencana liburan mereka sangatlah menyenangkan. Penuh pesta, penuh alkohol, penuh wanita seksi, damn … aku melewatkan banyak sekali hal penting. Liburan musim panasku boleh dibilang sangat menyedihkan, aku, Mom, dan Gemma lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.  Quality Family Time, itu sebutan yang Mom bilang tapi bagiku itu sangat membosankan!

Oh ya, aku lupa menceritakan kalau di balik semua kesenangan sejak aku tinggal di Amerika ini, ada satu hal yang sangat aku benci. Hal itu berbentuk manusia, dan dia bernama Niall Horran. Dia sepupuku, dan aku tinggal dengan dia di apartemennya. Dia dengan segala sikap kunonya membuat aku muak, dan aku bersumpah dia lebih cerewet dari nenek-nenek. Dia menyebalkan.

Beberapa bulan lalu aku menemukan fakta unik saat aku tak sengaja melihat beberapa foto di folder laptop yang memakai nama Love Love Love, dan aku begitu terkejut semua isi folder itu berisikan wajah gadis yang selalu mendekatiku tapi selalu ku achukan yang bernama Ashley Stanfield.

Rencana pun tersusun di otakku, dan mulai dari itulah aku mulai menerima ajakan kencan Ashley. Di kencan pertama kita sudah langsung bertarung di ranjang, dan damn dia sangat profesional,  dia tahu betul caranya menyenangkan laki-laki.

Aku kira setelah mendengar fakta bahwa aku berkencan dengan Ashley akan membuat Niall berapi-api, tapi aku tak dapat melihat amukan dia. Dia hanya jadi jauh lebih pendiam, bahkan saat aku membawa Ashley ke apartemen, dia malah memilih untuk keluar tanpa ada amukan apa pun. Dia berubah. Tapi bukan ini yang aku inginkan, aku ingin dia menunjukkan sisi buruknya. Aku tahu dia pria yang baik, tapi tidak selamanya pria seratus persen menjadi baik. Aku berharap dia akan berteriak padaku, dan memulai perkelahian denganku. Aku dengar dia sabuk hitam Karate. Dia pasti akan jadi lawan duel yang menarik.

Siapa sangka momentum yang aku harap terjadi juga. Hati dia tidak kuat menanggung beban kecemburuan saat melihat Ashley duduk di pangkuanku dan memberikanku ciuman yang begitu panas.

Puncaknya, dia marah pada Ashley!
Dear God, dia bahkan menyebut gadis yang dia sukai itu slut!
Hah, benar-benar pertunjukan yang menyenangkan untuk dilihat.

***

Aku mengambil mata pelajaran literatur bahasa Inggris untuk jam kedua. Tidak aku sangka, jumlah wanita dan pria sangat tidak seimbang di kelas ini. Hanya ada tiga laki-laki, dan mereka semua sangatlah buruk. Damn, aku rasa aku salah menginput mata pelajaranku.

Setelah mataku berkeliling, aku menangkap wajah yang begitu familiar. Dia berkacamata, dia mempunyai rambut sangat panjang namun terlihat sangat kusut, dia selalu memakai pakaian berlengan panjang tak peduli saat musim sedang panas, dan secara mengejutkan dia tidak bersama Niall.

“Hay, Key,” sapaku. Dia menoleh dan wajahnya pun berubah menjadi semerah tomat.

“Ha-Hai Harry.” Aku tak pernah bosan melihat ekspresinya saat dia berbicara padaku. Dia menjadi lebih kikuk dan salah tingkah. Aku tahu dia menyukaiku bahkan sejak sekolah baru saja dimulai. Tapi aku tidak bisa memberikannya harapan banyak, aku hanya bisa memberikannya ucapan salam secara rutin. Itu pun aku rasa sudah membuat dia bahagia, bukan?

“K-kau mengambil mata pelajaran ini juga?”

Aku mengangkat bahu tak acuh, “Ya.”

Dia mengangguk, lalu tampak seperti berpikir keras sekali. “Aku senang mendengarnya.” Sedetik setelah dia mengeluarkan kalimat itu, dia langsung menutup mulutnya dan memukul mulut itu seakan mulut itu sudah melakukan tindak kejahatan yang cukup buruk. Oh God, lucu sekali anak ini!

“Maafkan aku, tadi maksud aku … um, kau akan senang ada di kelas ini.”

“Karena ada dirimu?” godaku sengaja dan langsung membuat mulutnya terbuka. Reaksinya sungguh lucu. Apa dia tidak pernah digoda laki-laki seumur hidupnya?

“A-um-eh….”

“I like you.”

“What?”

“Yea, I like you because you're so funny.

“Oh.”

Hah, what do you expect from me, young girl?
Tidak semestinya dia kecewa dengan fakta ini. Aku tak ingin menyukainya. Dia adalah Niall versi laki-laki dan itu bukan kriteria yang baik untuk diajak kencan.

***

Hari jumat adalah waktu terbaik sepanjang waktu seminggu berjalan karena ini adalah awal dari akhir pekan dan awal dari pesta yang sangat menyenangkan.

Louis, temanku tinggal di frat house dan di sana ada banyak sekali pesta untuk dijalankan. Tentu saja bonusnya adalah minuman, dan beberapa linting pot yang bisa membuatku sedikit lebih rileks.

“Haz, bagaimana hubunganmu dengan Ash?” tanya Louis saat kita tengah berkumpul dengan banyak botol berserakan di meja dan kepulan asap yang membuat pengap.

At least she's great in bed. She's surely have the perfect ass and boobs and knew how to used it very well.”

“Do you love her?”

“Are you nuts? Of course not! Aku hanya suka dia saat di ranjang, tidak lebih dari itu.”

“Apa kau mau diberikan tantangan?”

“Apa? Aku suka tantangan.”

“Putuskan Ashley besok.”

“Hah, itu kau sebut tantangan?”

“Tidak, ” kali ini Zayn yang membuka suaranya, “Kita juga ingin kau berkencan dengan orang yang ada di puncak list Who's not hot.”

“What?”

“Besok senin list itu akan keluar. Aku yang akan membuatnya.” Jade sekarang yang menjelaskan.

“Apa gunanya berkencan dengan wanita menyedihkan?”

“Kami ingin membuat eksperimen.”

What?”

Jade kembali menjelaskan, “Kita akan buat skenario saat kau mendekati gadis itu. Mulai dari pendekatan sampai ke tahap paling intim, bahkan kalau bisa sampai dia benar-benar jatuh cinta padamu.”

Louis menyela, “Dan hal terbaiknya adalah tidak akan ada happy ending untuk cerita kalian. Kau harus membuat gadis itu sakit hati.”

“Kalau tidak, kau harus membayar kita pinalti 1000 dollar,” kata Zayn.

What the fuck?”

“Tapi kalau kau berhasil. Kami akan patungan dan memberikanku 2000 dollar,” jelas Jade.

Are you in or not?

“Apa tujuan kalian sebenarnya?”

“Tadi sudah kita bilang kalau ini program ekspresimen. Dan aku yakin hal ini akan sangat mengasyikkan, kau tidak akan bosan.”

“Tapi….”

Louis tampak meradang, “Are you in or not?”

“OK. I'm in.”

Lumayan uang 2000 dollar akan masuk ke kantongku.

“Oh ya, kalau kalian nanti make out or shag, kau harus merekamnya, Haz. Itu bukti kau telah melakukan tindakan sesuai skenario atau tidak,” ucap Louis.

Zayn menepuk bahuku, “Skenario kita tidak dalam bentuk tulisan tapi perintah. Kau bebas untuk berimprovivasi.”

“Apa menurut kalian ini agak sedikit sadis untuk gadis polos itu? Maksudku, bagaimana kalau dia depresi dan bunuh diri?”

Who cares?” Jade menjawab dan serempak semua orang pun ikut tertawa, atau setidaknya hanya aku yang tidak menangkap unsur lucu di situasi ini.

Aku tidak mau kalau nanti gadis polos itu bunuh diri karena perbuatanku. Aku tidak mau merampas nyawa orang. Aku bingung sekali.

“Siapa yang akan kau pilih menjadi puncak Who's not, Jade?” tanya Louis.

“Ada tiga calon. Hannah, Myrna, dan Keira.”

What the fuck?!
Tiga-tiganya sangatlah menyedihkan. Hannah, si gemuk yang bau sekali, Myrna, si gadis yang wajahnya penuh minyak dan berjerawat, dan terakhir Keira … setidaknya anak ini lebih bisa diandalkan daripada dua kandidat pertama. Aku tidak bisa membayangkan berada di dekat dua gadis itu secara lama.

“Berapa lama jangka waktunya?” tanyaku.

“Sampai di tahun baru.”

What? It's a long time, dude?”

“Itulah tantangan yang harus kau jalani.”

“Kau sudah deal, kalau kau tidak mengikuti aturannya kau akan didenda, Haz.”

“100 dollar tiap satu kesalahan.”

“Kalau kau wanprestasi, kau akan diminta ganti rugi 5000 dollar.”

“Aku merasa tantangan kalian ini hanya kamuflase untuk mengambil uangku.”

it's that really obvious?”

“Of Course!”

“Tapi kau sudah membuat Deal.”

“Ya. Setidaknya uang yang akan aku keluarkan itu milik ayahku. Lagipula aku bingung untuk membuang uang itu dimana, tapi rencana kalian membuatku tidak terlalu cemas.”

“Jadi, kau berencana kalah?”

Aku tertawa kencang, “Harry Styles tidak akan pernah kalah. Tapi kalau pun aku menang, kalian tetap akan mendapat uang yang kalian mau. Tenang saja, aku tidak mengincar uangnya, aku hanya menyukai tantanganya.”

Suara sorak-sorai bergemuruh. Botol langsung terangkat ke atas sebagai simbol bahwa kesepakatan sudah terjadi.

By the way,” Aku menyela semua semua berisik ini hingga suara itu pun tereduksi menjadi sunyi. Ada hal yang aku ingin sampaikan ke mereka, dan ini sangat penting. “Aku mau puncak Who's not hot nya Keira.”

Louis tertawa terbahak, “Wow. Are you already like her?”

“Tidak. Hanya saja, dia calon yang lebih baik di antara yang lain. Beside….” Aku menghentikan ucapanku sebentar untuk menuangkan air di botol hijau itu ke mulutnya, “Aku rasa dia cukup menarik untuk diganggu.”

Jade mengangguk. “Oke, kalau itu maumu, Styles.”

“Kalau targetnya bukan dia, aku tidak akan ikut tantangan ini.”

Louis masih tertawa, aku rasa dia sudah mabuk. “Kau sudah menolak untuk ikut, Haz. Kau kena wanprestasi.” Setelah mengucapkan hal ini, Louis pun kehilangan kesadarannya. Payah, baru minum dua botol dia sudah passed out.

The fuck with that.

“Tenang saja, Haz. Kau masih aman. Lagipula aku memang mau memasangkanmu dengan Keira. Tidak mungkin aku setega itu dan membuatku berkencan dengan Hannah atau Myrna.”

“Sepertinya Harry dengan Hannah kombinasi yang bagus,” balas Zayn dengan tawa pelannya.

Aku sungguh jengkel, tapi aku tidak ada tenaga untuk meninju wajah Zayn. Yang aku lakukan hanyalah balas menertawai kebodohan ini, sebelum aku ikut jatuh tak sadarkan diri seperti Louis.

Anehnya, aku ingat jelas sekali wajah yang aku lihat sebelum mataku tertutup adalah rupa Keira yang sedang tersenyum padaku dan mengenakan baju pengantinnya. Fuck, aneh sekali ... alkohol sudah benar-benar merusak otakku.

***
A/N :
Double update buat percobaan. Kasih tau ya bagusan ini apa beauty and the Bastard yang dilanjutin. Makasih sebelumnya.
Btw, ini idenya aku ambil dari 13RW. Gue nggak suka sih 13RW tapi yang tentang Who's Hot sama Who's Not Hotnya bikin gue gregetan pengen nulis ff. 😂😂😂

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro