Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🌕️ 4 🌕️

Selama tinggal di sana selama satu minggu, Al justru tidak menunjukkan hal aneh atau bertanya-tanya pada pasangan yang menjaganya.

Al tidak keberatan jika disuruh tidur di kamar tamu, dia bahkan tidak bertanya-tanya kenapa pasangan Nalen mau mengasuhnya. Yang dia pedulikan selama ini hanyalah rasa nyaman dan aman.

"Tuan Kyle, izinkan aku membantumu berburu!" pinta Al pada suatu malam. "Aku lihai, kok."

"Tidak!" tegas Kyle. "Kamu belum tahu apa-apa."

Liza mendengus. "Perlu berapa tahun lagi?"

"Sampai aku menua!" balas Kyle. Yang tentu saja hal itu mustahil bagi vanpir dewasa.

Al ternyata berumur seperti manusia, bertambah tua kian tahun. Membuatnya tampak lebih cepat tumbuh dewasa dibandingkan vampir yang ada. Meski demikian, sifat kekanakannya tidak hilang sama sekali.

"Tuan Kyle, sekali saja!" bujuk Al.

"Tidak ada ruginya," tambah Liza. "Dia tahan sinar matahari. Yah, bisa dibilang lebih unggul dibandingkan vampir murni lainnya."

Kyle menoleh dan tidak melihat Al di sana. Rupanya dhampire itu terlebih dahulu berburu.

Liza menepuk bahu Kyle lalu menyusul anak itu.

Kini Kyle ditinggal seorang diri di tengah hutan dalam keadaan bingung.

"Sebaiknya aku menyusul mereka," batinnya sambil mengubah wujudnya menjadi kelelawar.

***

Al pergi ke Kerajaan Barat demi mencari keberadaan ibunya, meski pasangan itu selalu melarangnya. Bagaimanapun juga, dia ingin melihat sosok yang telah melahirkan dan membesarkannya. Dia tidak sejahat itu, bukan?

Mata merahnya terus menyusuri pasar malam yang ramai dipenuhi vampir dan manusia. Di antaranya, Al melihat manusia yang tengah sibuk memilih beberapa buah. Usianya sedikit jauh darinya dan entah mengapa Al merasa ada yang aneh dari gadis itu.

"Hei!"

Terdengar suara wanita yang memukulnya di punggung dengan sebuah kayu kecil.

Gadis itu tumbang beserta buah-buah yang dipegangnya.

Wanita tadi menendang pahanya lalu mengambil kembali buahnya. "Pelayan istana kok jadi maling? Bikin malu aja!" bentaknya.

Seorang wanita lain menegang bahu wanita itu. "Rilia tidak mencuri, aku sudah bilang akan membayarnya nanti, paham?"

"Mama!" batin Al, senang dapat melihat ibunya kembali.

"Maaf, Ratu Bel," balas wanita itu, "Tapi, mestinya kalian memberitahu hamba sebelumnya."

"Kamu mengkritik kami?" balas Ratu Bel. "Kamu mengkritik pelindungmu, manusia?"

Wanita itu berlutut. "Maafkan hamba, Ratu!"

"Lepaskan pelayan kesayanganku!" titahnya.

Rilia bangkit, mengambil buah yang berserakan lalu memasukkannya ke dalam keranjang.

Pedagang tadi tahu sang Ratu tidak akan membayarnya, karena itulah kebiasaannya. Dia takut akan dipancung seperti pedagang lain.

Kyle dan Liza melihat Al sekaligus peristiwa tadi dari kejauhan. Mereka tahu ini skandal baru dan tidak mungkin dibantah manusia lagi.

"Mama!" seru Al sambil berlari mendekati wanita itu.

"Liza!" seru Kyle memberi isyarat pada istrinya.

Liza melompat dan menarik anak itu ke tempat persembunyiannya sebelum Ratu Bel melihatnya.

Kyle memegang tangan mereka lalu berlari secepat kilat sebelum menarik perhatian, apalagi di saat manusia masih berkeliaran mencari makan malam.

"Itu Mama! Aku mau Mama!" rengek Al selama perjalanan pulang.

"Maaf, Al," kata Liza. "Dia bukan ibumu."

"Apa maksudmu?" tanya Al dengan polos. "Dia yang melahirkanku."

"Bukan itu yang dimaksud," balas Kyle. "Mari pulang, sebelum keadaan memburuk."

Rilia melihat kepergian mereka.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro