Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2 :: Perfect Wife but not Perfect Women.

Selama Sean dan Yasmine pergi ke Texas, Qiena menyibukkan diri dengan pekerjaannya di kantor. Banyak tawaran kerjasama yang diterima Qiena membuat jadwal pekerjaannya padat untuk dua bulan kedepan, Amber sekertarisnya bahkan tidak bisa bernapas melihat jadwal bos sekaligus sahabatnya itu.

"Miss, sudah jam pulang kantor apa saya sudah bisa pulang ?" tanya Amber dan Qiena tersenyum melemparkan pena yang tengah dia pegang.

"Kau temani aku dulu bertemu dengan Rose dan Tifany."

"WHAT ?! hey ini sudah waktunya aku pulang, aku ada kencan dengan seseorang."

"Yakin ? setahu ku kau tidak memiliki kekasih Am, ayo ikut saja. Aku akan membayar mu double hari ini." Amber yang awalnya masam langsung sumringah. Qiena hanya bisa geleng kepala melihat sahabat sekaligus sekertarisnya itu.

*****

Pertemuan para wanita disebuah café membuat beberapa pasang mata pria melihat kearah mereka, gaya yang terlihat berkelas dengan tas-tas mahal yang mereka bawa serta pakaian yang mereka kenakan juga bukan pakaian yang harganya biasa. Kenapa mereka menjadi pusat perhatian ? semua tak luput dari Qiena yang mengajak mereka bertemu di café pinggir jalan yang biasa menjadi tongkrongan para muda-mudi di London.

Lily terus kesal karena pilihan tempat yang dilakukan Qiena, tapi bagi Qiena dia menyukai café tersebut. Pemandangan yang langsung melihat ke hamparan rumput luas memperlihatkan orang-orang yang dengan bebas duduk disana dengan pasangan atau keluarga mereka, juga pemandangan London Eye yang masih saja membuat Qiena terpesona.

"Kau tahu dari mana tempat ini ? makanannya sangat enak ternyata."

"Sean, dia pernah mengajak ku dan Yasmine kesini. Aku suka tempatnya, terlihat sangat nyaman dengan pemandangan yang indah."

"Wah.aku tidak menduga ternyata Sean tahu selera mu Qin," ujar Rose. Salah satu sahabat Qiena yang menjadi seorang istri aktor ternama di London.

Wajah Qiena yang tadinya baik-baik saja berubah sendu dan tentu saja sahabatnya tahu akan hal itu. Lily mengusap bahu Qiena, mereka semua tahu kehidupan rumah tangga Qiena karena tak jarang mereka saling bercerita kehidupan pribadi mereka satu sama lain. Bukankah itu untungnya memiliki sahabat. Menurut mereka Sean Gibert adalah pria sukses yang ingin dimiliki semua wanita, karena selain kaya, tampan, refutasinya juga baik. Sean tidak pernah terdengar bermain-main dengan wanita seperti sahabatnya Prime Alexander.

"Kau bisa meminta cerai jika sudah tidak tahan dengan pernikahanmu Qin, kau perlu seseorang yang mencintaimu." Rose mengatakan pendapatnya.

"Aku berpikir Sean memiliki kelainan seksual." Sebuah pukulan mendarat dikepala Lily akibat ucapannya yang membuat Amber kesal. "WHAT ! Aku berkata opini ku, apa kalian tidak merasa aneh dengannya. Mereka satu kamar selama lima tahun, dan dia tidak tertarik meniduri sahabat kita ini yang tidak usah diragukan lagi kecantikannya." Qiena yang tadinya lesu akhirnya tertawa. Lily memang paling bisa diandalkan untuk membuatnya merasa lebih baik.

"Ku pikir Sean memiliki masa lalu yangn buruk dengan wanita, itu sebabnya dia merasa belum siap untuk mendekatimu Qin." Pendapat Amber yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Qiena untuk menunggu Sean bersikap hangat kepadanya.

"Pria memang menyebalkan ! apa mereka pikir uang, popularitas cukup untuk membuat wanitanya merasa baik-baik saja." Rose sepertinya mulai kesal.

"Hey..hey...cukup Qiena saja yang murung hari ini, kau tidak perlu ikut-ikut." Mereka semua tertawa karena Lily, dan pandangan Qiena tertuju pada sepasang suami istri yang terlihat bahagia. Tanpa dia sadari perasaan yang dia tahan selama ini tercurah begitu saja membuat sahabatnya terdiam mendengarkan semuanya.

"Keinginanku sangat simpel saat menerima Sean. Aku ingin mengenalnya lebih dekat begitupun dia, lalu kami saling jatuh cinta dan memiliki anak yang lucu. Setiap harinya kami akan terus jatuh cinta hingga ada kalanya kerikil kecil seperti cemburuku membuat sedikit bumbu di pernikahan kami, namun itu hanya akan membuat kami terus saling mencintai sampai mati."

Rose menoyor kening Qiena dan berkomentar. "Bukankah itu salah satu cerita novel yang kau pinjamkan pada ku saat kita masih sekolah dulu ?" Mereka lagi-lagi tertawa, memang benar itu cerita novel favorit Qiena, tapi benar juga jika dia sangat ingin hal itu terjadi antara dia dan Sean.

Dia menginginkan hubungannya dan Sean berjalan normal, bukan seperti sebuah drama yang harus mereka mainkan demi menyenangkan hati orang tua mereka dan juga orang-orang yang mengenal mereka dari luar.

Amber yang paham betul kegundahan Qiena mengusap telapak tangan Qiena, mungkin Qiena lelah karena sudah lima tahun dia menunggu Sean tapi nyatanya tidak ada kemajuan di hubungan mereka selain tanggung jawab Qiena yang berubah menjadi seorang ibu.

Qiena lalu melihat ponselnya lalu dia mengumpat, Amber yang juga tahu situasi ikut mengumpat dan mereka buru-buru menuju parkiran mobil.

"Hey...kalian mau kemana ?" teriak Lily dan Rose bersamaan.


Tbc.....

Minggu pagi up cerita ini, apa kalian menunggu cerita ini ? Koment yuk...😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro