1. Familly
Suara tawa seorang anak perempuan bersama pria membuat keadaan di rumah menjadi sangat ramai.
Selalu seperti itu disaat pagi hari Qiena menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.
"Sarapan sudah siap," kata Qiena membawa satu nampan dan menatanya di meja makan.
"Waw...terima kasih Mommy," ujar Yasmine anak perempuan dan suaminya serempak.
Meski ada pembantu Qiena sudah terbiasa melayani kebutuhan suami dan anaknya. Sehingga pembantu hanya membantu dia merapikan rumah dan menjaga Yasmine saat dia sibuk di perusahaannya.
"Sean kau jadi berangkat ke Texas nanti ?"
"Ya aku akan pergi. Tapi aku pergi setelah Yasmine selesai sekolah, aku akan membawanya kesana untuk berjalan-jalan." Senyum tipis Qiena terlihat, entah harus merasa bersyukur atau dia kecewa karena Sean tidak pernah melakukan hal yang sama untuknya.
"Qiena ada apa ? Apa kau keberatan ?" tanya Sean dan Qiena otomatis menggelengkan kepalanya.
"Tentu tidak apa-apa. Berapa lama kalian akan pergi ?"
"Lusa kami sudah kembali." Qiena lagi hanya bisa tersenyum simpul.
"Mama tidak ikut ?" tanya Yasmine lucu membuat Qiena menjadi haru, anak umur lima tahun saja bisa mengerti tapi kenapa Sean selalu acuh tak acuh dengannya.
"Mama ada pekerjaan sayang, makanya mama tidak bisa ikut," jawab Sean.
Pagi itu Qiena tidak bisa langsung berangkat ke perusahaannya. Dia harus menyiapkan koper kecil untuk Yasmine juga. Agar semua yang dibutuhkan Yasmine di Texas nanti tidak merepotkan Sean__suaminya.
Setelah siap Qiena menarik napasnya lalu menaiki tangga menuju kamar dia dan Sean. Dilihatnya foto pernikahan mereka yang terpajang di dinding kamar dan Qiena tahu dia sangat nekat memilih menikah dengan Sean saat itu.
"Qiena kamu sudah sepantasnya menikah. Usiamu sudah dua puluh delapan tahun tapi kamu hanya selalu bekerja dan bekerja. Papa dan Mama tidak ingin kamu menua seorang diri tanpa ada yang menemani."
"Papa punya calon yang pas buat kamu. Dia masih singel dan anak dari teman papa. Namanya Sean, ya meski dia sudah berumur tiga puluh dua tahun, tapi dia masih sangat tampan. Kalian pasti cocok, kamu mau menemuinya ?"
Sean adalah Pria mapan dari keluarga terpandang sesuai dengan yang ayahnya katakan, meski tampan wajah Sean selalu datar, mata elangnya selalu disukai oleh Qiena tidak pernah menatap Qiena dengan hangat. Suaminya itu hanya akan berbicara dengannya jika ada hal yang perlu mereka bahas.
Semua ingatan itu terngiang di kepala Qiena. Dua tahun menikah dengan Sean dan akhirnya mereka mengadopsi Yasmine karena Sean yang meminta. Qienna setuju karena dia memang sangat menyukai anak-anak, dan baginya itu ide yang baik.
Selama ini mereka tidur bersama tapi Sean tidak pernah menyentuhnya lebih, Sean adalah sosok pria yang baik dan suami yang baik pula. Tapi dia tidak pernah menjadi suami yang hangat bagi Qiena.
Awal menikah mereka setuju untuk memulai pendekatan dan menjalani rumah tangga yang semestinya tapi kesibukan mereka berdua seolah menjadi jarak untuk keduanya memahami satu sama lain dan sepertinya Qiena semakin lama semakin merasa sendiri. Warna kehidupan setelah menikah tidak pernah singgah dalam hidupnya karena sikap Sean yang seolah enggan dekat dengannya terlebih memperhatikannya, namun Qiena masih menunggu Sean. Dia tidak keberatan jika Sean memiliki sikap dingin dia masih bisa bertahan meski entah sampai kapan.
Lelah dengan perihal hatinya dia memutuskan menelpon sekertarisnya dan mengatakan kalau dia tidak enak badan. Qiena memutuskan mengurung diri diruang kerjanya sehingga saat Sean pulang mengambil perlengkapan Yasmine, Sean tidak tahu kalau Qiena ada disana.
****
"Daddy," teriak Yasmine bahagia melihat sang ayah sudah berada didepan pagar sekolahnya.
"Hai sayang, ayo." Sean mengecup pipi putrinya dan penjaga wanita yang ditugaskan menunggu Yasmine disekolah berpamitan untuk kembali ke mansion mereka.
"Selama aku pergi tolong perhatikan makan dan tidur Qiena. Kau mengerti Stella ?"
"Iya tuan, saya akan memperhatikan nona Qiena."
Stella adalah orang kepercayaan Sean untuk menjaga Yasmine namun juga terkadang ditugaskan Sean untuk memperhatikan istrinya. Stella akan melaporkan pada Sean apa saja yang dia tahu jika Sean bertanya.
Dia dan Yasmine pergi ke Texas menaiki pesawat pribadi yang dia miliki dan setelah sampai disana hal yang pertama Sean lakukan adalah mengajak anaknya untuk berjalan-jalan.
Sean begitu menyayangi Yasmine, dan dia beruntung karena Qiena menyetujui permintaannya.
Mereka terlihat sebagai keluarga yang normal saat memiliki Yasmine, Qiena juga selalu pulang tepat waktu. Membuat Sean bersyukur karena itu.
Tbc ....
Ini masih awal, berikan dukungan kalian dengan vote dan koment ya. thanks all...
jangan lupa follow ig ku nadraelmahyabakrie atau wp.nadramahya.
🥰😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro