Semuanya gelap. Tidak ada sesuatu yang mampir dalam tidurku. Mungkin aku terlalu lama menutup mata. Lelah dengan istirahat yang berkepanjangan.

Ku buka mataku. Dia kembali. Hantu itu hadir lagi. Tepat di atasku. Jangan berpikir aku akan berteriak seperti di film-film horor. Karena ini dunia nyata, dan tidak ada kesempatan untuk itu. Dia makin mendekat. Kali ini hantu wanita. Dengan pakaian putih panjang yang dikenakan. Wajahnya hitam dipenuhi darah. Terdapat beberapa bekas luka yang belum mengering di wajah itu.

Matanya melotot. Bola mata yang seluruhnya hitam terus menatapku tanpa berkedip sama sekali. Rambut panjangnya yang kusut jatuh di pipiku. Aku gemetar, takut. Badanku terasa sangat dingin. Bibirku tidak bisa mengeluarkan satu kata pun.

Ini sudah sepuluh menit lamanya hantu itu di atasku. Hantu sejenis kuntilanak. Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Menggerakan jari-jari saja rasanya sangat sulit. Aku tidak mau mati ketakutan di atas ranjangku sendiri.

Hantu itu mengangkat kedua tangannya di depan wajahku. Tangan yang penuh luka bakar, hitam dan dipenuhi darah. Perlahan tangan itu mendekat ke wajahku. Aku menutup mata. Sampai tangan itu menyentuh wajahku. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Apa aku masih hidup?