1 - Selamat datang
Dikabarkan bahwa keluarga jauhmu yaitu Paman Amato dan Bibi menghilang dalam sebuah kecelakaan. Para polisi yang mengecek rumah mereka menemukan sebuah surat untukmu dari Paman Amato. Disana tertulis bahwa Paman Amato menyampaikan sebuah pesan untukmu.
______________________________
Untuk [Name]
Sudah lama kau tidak berkunjung kerumah paman, apa kau baik-baik saja? Ketujuh anak paman sudah dewasa saat ini.
Saat surat ini sampai mungkin paman sudah terlalu tua hahaha. Paman hanya ingin menitipkan sesuatu padamu.
Paman merasa akhir-akhir ini ada yang aneh. Jadi saat kau menerima surat ini, tolong uruslah ketujuh anak paman. Paman akan sangat berterima kasih jika kau melakukannya.
Paman tidak sempat untuk selalu bersama mereka atau mengurus mereka. Kau tau kan apa tugas paman? Hahaha. Jadi, mohon bantuannya ya [Name]
Dari pamanmu,
Amato
______________________________
Kau terdiam sejenak melihat isi dari surat itu.
Terakhir kalinya kau kerumah paman adalah saat kau berumur 10 tahun dan anak paman Amato berumur 9 tahun. Itu artinya kau akan mengurus 7 anak laki-laki kembar yang berumur 17 tahun. Hanya selisih satu tahun darimu.
Kau tidak kuliah dan memutuskan untuk bekerja saja saat itu. Sehingga kau bekerja disebuah kafe sebagai koki mereka. Sungguh ajaib kau bisa menjadi koki kelas atas saat kau tidak sengaja menghidangkan makanan sederhana yang rasanya luar biasa itu kepada chef terkenal.
Itu sungguh hanya sebuah keberuntungan.
Tapi berkat itu, kau memiliki pekerjaan yang layak dan penghasilan yang lebih dari cukup.
Orang tuamu sudah tiada sejak kau berumur 5 tahun, dan akhirnya diurus oleh Amato dan istrinya hingga kau memutuskan untuk mandiri dan meninggalkan mereka di umur 8 tahun. Sungguh sangat kecil dirimu itu, tapi bisa mandiri di umur segitu sangatlah luar biasa.
Tapi paman Amato selalu saja mengkhawatirkanmu dengan mengirimkan uang setiap bulan. Kau yang kesal selalu mengirimkan uang itu pulang ke tangan Amato. Kau yang berumur 8 tahun bahkan bisa bersikap lebih dewasa. Kau hanya menerima sedikitnya 10 persen dari uang yang diberikan Amato setiap bulan padamu.
Tapi akhirnya kau putus komunikasi dengan Amato dan istrinya saat berumur 12 tahun. Saat itu kau benar-benar fokus untuk mendapatkan beasiswa tapi nyatanya kau malah tersesat menjadi koki kelas atas disebuah kafe ternama karena keberuntunganmu.
Kabar mengenai hilangnya paman Amato dan istrinya membuatmu benar-benar syok. Pasalnya, mereka lah keluarga yang selalu ada untukmu tapi kau malah meninggalkannya. Tapi bukannya kenapa, itu karena kau merasa tidak enak sebab paman Amato memiliki 7 anak yang harus ia urus.
Dari awal kau bukanlah bagian dari keluarga asli mereka.
Kau itu hanyalah tokoh sampingan saja.
Tapi ini adalah pesan paman Amato untukmu dan kali ini kau akan membalas budi pada pamanmu itu. Mengurus 7 anak laki-laki berumur 17 tahun sepertinya tidak terlalu sulit. Lagipula mereka sudah terlalu dewasa untuk diurus.
Kau melempar kertas itu begitu selesai membaca. Sadis memang, karena kau adalah tipe yang memang tidak peduli. Kau bukanlah gadis lemah yang harus meminta tolong setiap saat atau menangis ketika ditindas.
Dengan kemampuan karatemu yang sabuk hitam, nilaimu yang melebihi rata-rata dan pengetahuanmu tentang masa kini. Kau tidak takut akan ditindas atau dibully nantinya, toh kau bisa melawan balik.
Tapi dari semua hal itu. Kemampuanmu yang sebenarnya adalah ucapanmu yang bisa bikin orang gemetar karena terlalu benar. Yah, kau tak suka berdebat jika tidak punya bukti yang mencukupi. Belum lagi rasa nyelekit didada bikin yang dengar bisa masuk ugd karena sangking syoknya.
Kau merogoh didalam amplop yang sepertinya masih ada isinya.
Kau menaruhnya diatas meja dan terlihatlah sebuah kartu kredit beserta kertas kecil yang merupakan passwordnya, kunci yang sudah pasti adalah kunci rumahnya dan sebuah surat lagi.
Tapi anak-anakku susah diatur jadi berjuanglah ^^
Kau meremas kertas itu seketika dengan wajah marah.
Sepertinya paman Amato benar-benar akan menjadikanmu babysister untuk mengurus anak-anaknya yang nakal.
Belum lagi sudah tua dan sekarang menghilang. Sifatnya masih bikin kau kesal walau tak bertemu.
Kau tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk mencaci sifat buruk paman Amato yang tiada habisnya.
Akhirnya kau beranjak dari sana dan membereskan semua pakaianmu karena kau harus segera pindah ke pulau rintis.
***
Kereta berhenti di pemberhentian pulau rintis. Kau turun dari sana dengan cepat, lalu berdiri disana sambil melongo bingung. "Astaga, seharusnya aku telfon anaknya dulu."
Dulu kau tinggal bersama paman Amato di kuala lumpur. Tapi kemudian paman Amato pindah kepulau rintis dan tinggal di rumah mendiang Tok Aba. Yah, kau kenal sekali dengan kakek tua itu. Dulu dia sering memberimu minuman andalannya tetapi kau tidak pernah tau rumahnya.
Disaat kau memencet telfon. Kau baru sadar kalau kau tidak punya nomor telfon dari satupun anaknya. "Sial."
Akhirnya kau berjalan keluyuran saja disana selagi mengingat-ingat jalan disana. Mana tau keberuntungan muncul dan kau melihat satu anaknya paman yang sedang lewat.
Kau terhenti disebuah tanah lapang yang dulunya adalah tempat jualannya Tok Aba. Sekarang tempat ini menjadi kosong dan sepi, padahal dulu sangat ramai. Kau duduk disalah satu kursi yang sudah terbengkalai disana.
Kau menutup matamu perlahan. "Yah lagipula ini baru jam 5 subuh. Mana mungkin ada orang lewat."
Tiba-tiba suara dering telepon mengejutkanmu. Disana tertulis 'nomor tidak dikenal' yang meneleponmu. Kau mengangkat teleponnya tanpa curiga.
"Halo [Name]~ udah sampai dirumah?"
Yah kau tau suara riang ini milik siapa.
"Kenapa tidak hilang saja? Atau ditelan gagak gendut." Kau bersikap cuek padanya. Yah kau sudah menduga akan jadi seperti ini. Paman Amato adalah seorang mata-mata jadi sudah pasti dia akan melakukan apapun supaya tidak tertangkap. Termasuk menghilang tanpa mengabari keluarganya, kecuali kau.
"Yah jahat sekali, tapi paman sudah terbiasa sih hehe." Suara diujung telepon benar-benar baik-baik saja. Artinya kecelakaan itu adalah sesuatu yang sudah ia rencanakan. Istrinya? Kau kasihan pada istrinya jadi ikut-ikutan rencana mata-mata ini karena kesalahan paman Amato sendiri.
Pasti sekarang istrinya sedang disembunyikan dan akan keluar jika misi paman Amato telah selesai.
"'Hehe' kepalamu. Aku tidak tau dimana rumahnya, setidaknya kasih peta." Kau merasa kesal. Rasanya ingin terbang ketempat Amato berada dan menamparnya dengan sejuta kerinduan.
"Hum! Hum! Baiklah, ikuti arahan paman ya."
Kau berdehem kecil. Akhirnya kau mengikuti apa yang dia ucapkan dan berjalan sesuai perintahnya.
Melewati gang sepi, melompati jalan buntu, berjalan disemak-semak, menuruni tangga hingga akhirnya kau sampai disebuah rumah sesuai yang disebutkan amato tadi.
"INIKAN RUMAH YANG TADI!!"
Kau berteriak frustasi pasalnya rumah yang berada didepanmu ini adalah rumah yang kau lihat saat masih duduk dikursi tadi.
Pada akhirnya kau sampai disini pukul 8 pagi sejak beberapa jam kau berjalan kaki tadi.
"Olahraga namanya. Nah sekarang selamat berjuang. Jangan lupa kasih kabar mengenai anak-anakku nanti ya."
"Heh mana bisa lah. Paman kan sedang dalam misi, kalau aku menelpon kan paman malah bakalan kena tangkap." Kau menepuk jidatmu pelan. Heran kenapa pamanmu yang seperti ini menjadi mata-mata.
"Oh iya ya hehe. Kalau begitu nanti paman yang akan menelepon. Daah~"
Telepon tersebut dimatikan sepihak dari sana.
Kau memasukkan telepon itu kesakumu tanpa menyimpan nomornya lebih dulu. Sudahlah, palingan pamanmu itu akan mengganti nomor lain untuk meneleponmu.
Melihat rumah yang sudah terkunci dengan baik ini berarti semua penghuninya sudah berangkat kesekolah, mengingat umur mereka yang baru 17 tahun. Kau membuka gerbangnya dengan kunci yang diberikan paman Amato dan masuk. Kembali membuka pintu rumah dengan kunci dan masuk kesana.
Kau terlalu malas untuk mencari kamar kosong. Jadi kau memilih untuk berbaring disofa dan tidur sebentar karena tidak sempat tidur sama sekali dan malah dibuat lelah oleh paman Amato.
To be continued...
A/n:
Cerita sebelumnya ga gini. Aslinya kita adalah cewek muslim yang baik dan lembuuut banget.
Tapi karena aku gasuka tipikal cewek yang terlalu lembek. Jadi kuganti 360° yang kepribadiannya benar-benar kebalik.
Jadi kek cewek tomboi gitu deh.
Okelah semoga suka.
Salam,
Ruru
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro