SESUATU YANG INDAH
Menatap malam yang berhias sinar rembulan dan dihiasi taburan bintang yang kerlipnya menenangkan hati. Bagi siapapun yang memandangnya pasti akan menghiasi senyuman pada raut wajahnya. Ada semacam perasaan tenang dan menenangkan.
Seperti halnya Gadis yang terjaga dari tidurnya demi memandangi hiasan bintang malam itu. Pasti sudah tentu ada sekumpulan kupu-kupu yang tengah berterbangan didalam padang bunga hatinya. Kalian tahu kan bagaimana perasaan didalam hati jika baru mengenal cinta. Indah bukan dan pastinya sangat bahagia.
Entah ada apa yang ada didalam diri seorang Abimanyu, hingga mampu membuat hatinya jungkir balik. Bagi Gadis dia itu sosok yang berbeda dengan cowok kebanyakan yang menghiasi keberadaannya. Dibalik sosok Abi yang sederhana menyimpan seribu pertanyaan dalam pikiran Gadis. Itulah yang membuat sosoknya teristimewa bagi Gadis. Sosok itulah yang kini membuatnya selalu tersenyum. Dan tidak mungkin juga sosok Abi kini telah menjadi pusat dari semua perhatian Gadis.
Melamun tiap malam sambil memandangi hamparan bintang yang menghiasi gelapnya malam sudah menjadi kebiasaan baru bagi Gadis. Melukiskan wajah tampan pujaannya tersebut lewat dunia khayalan yang sengaja Gadis ciptakan untuk mengabadikan setiap momen kebahagiaan tentang Abi. Abi sudah menjadi bagian dari setiap helaan nafasnya. Pokoknya semua tentang Abimanyu.
Abimanyu adalah dunia baru bagi Gadis.
Tidak salah jika para sahabatnya menyimpulkan seperti itu, terlebih lagi si Mira. Mira tahu bagaimana kebahagiaan yang tengah menyelimuti hati sahabatnya tersebut. Penyakit orang yang tengah jatuh cinta pun akhirnya merasuki Gadis. Suka melamun dan senyum-senyum sendiri. Mira pun memaklumi akan hal itu, ini kali pertama Gadis jatuh cinta dan paham dengan segala kebiasaan baru sahabatnya itu. Hanya satu hal yang membuat Mira kuatir, apakah Gadis sanggup untuk patah hati ? Hal tersebut yang sangat dikuatirkan olehnya, sebagai orang yang sedikit banyak tahu akan masa lalu Abi. Perjuangan Gadis sangatlah berat, menyakinkan kebekuan hati sang pujaan hati.
Ketika melihat Gadis melamun dan sesekali tersenyum sendiri membuat kekhawatiran Mira muncul. Mira sangat tahu bagaimana sulitnya membuka pintu hati seorang Abimanyu. Dia sangat paham bagaimana masa lalu Abi yang kelam juga kenapa alasan tertutup rapatnya pintu hati Abi.
Gerimis kecil menyambut datangnya bulan september, jalanan tampak lenggang terlebih lagi ini hari libur. Walau pun udara masih dingin namun tidak menyurutkan niat Gadis pergi. Dengan sebuah City car keluaran terbaru, Gadis menyusuri jalanan menuju kekampusnya. Entah apa yang membuat niat hatinya seperti ini, yang jelas ada sebuah bisikan sangat kuat dari lubuk hatinya telah menuntunnya sampai tempat ini. Tepat di perempatan jalan sebelum kampusnya. Sudah hampir sepuluh menit Gadis berdiam diri didalam mobilnya, tidak ada yang bisa dilakukannya hanya menyandarkan kepalanya pada kemudi.
Hujan masih setia menemani Gadis disitu, tiada yang dilakukannya selain memandangi aktifitas disekitarnya. Ingin rasanya dia bergegas pergi dari situ, namun hatinya melarangnya entah apa yang diinginkan oleh hatinya tersebut. Gadis hanya mendengus pelan karena sudah merasa bosan.
Huft !!!
Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku
Sebuah tembang dari Bunga Citra Lestari mengalun merdu, memecah kesunyian yang sendati tadi menyelimuti diri Gadis. Hanya memikirkan sang pujaan hati Abimanyu sanggup mengubanh senyum yang terbiasa tergambar menghiasi wajahnya yang ayu menjadi kemuraman. Sihir cintalah yang telah membuat Gadis seperti ini.
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Hatinya seakan teriris, menyadari kenyataan belum berpihak pada dirinya.
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Harus diakui oleh Gadis bahwa saat ini hanya sosok Abimanyu yang ada didalam hati dan pikirannya. Meracuni setiap hembusan nafasnya, dan mengalir dalam aliran darahnya.
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
( BCL )
Perhatian Gadis kini terlihkan pada sesosok pemuda yang tengah berdiri tak jauh darinya. Sosok pemuda itulah yang ditunggunya dari tadi, seperti kata hatinya. Sebuah bisikan yang membuatnya tersadar jika sendari tadi yang dilakukannya hanya demi menunggu kemunculan pemuda tersebut. Senyumnya merekah tatkala melihan senyum yang tampak dari wajah pemuda tersebut. Alunan suara merdu BCL begitulah penyanyi itu biasa dipanggil seakan menghipnotis segenap perasaan dalam hati Gadis. Ada semacam kebahagiaan yang ingin meledak dari dalam hatinya. Rasa bosan yang sendari tadi hinggap tiba-tiba saja lenyap seiring dengan kupu-kupu yang mulai beterbangan dari dalam hatinya.
Terlihat disana sang pujaan hati tengah bercengkrama dengan seorang nenek yang tampak kebingungan. Entah apa yang sedang dibicarakan membuat penasaran Gadis. Hanya dari pakaiannya saja Gadis sudah mampu menyimpulkan jika nenek tersebut seorang pemulung atau mungkin orang miskin. Gadis pun tersenyum getir, dengan apa yang dilakukan Abi saat ini. Bercengkrama dan sesekali tersenyum bahkan sampai tertawa lepas, satu hal yang jarang dilihat Gadis selama dia memperhatikan Abi dikampus. Entah apa yang bisa membuat Abi bisa tertawa riang seperti itu, Gadis ingin sekali bisa berbuat seperti itu. Alangkah bahagianya jika sosok nenek tersebut dapat digantikan olehnya, bisa membuat Abi tertawa seperti itu.
"Itu kenapa coba tertawa gak jelas, dan lagi siapa pula nenek tua itu,"
"Harusnya aku yang ada disitu," Gadis pun mendengus. Jemarinya semakin erat menggenggam kemudi.
"Kenapa coba tiap kali dekat denganku, dia tak bisa tertawa lepas seperti itu. Ada apa denganku ?" Gadis pun meruntuki sikap Abi yang seolah-olah antipati dengan dirinya.
Sejak pertama kali bertemu pun kau tidak mampu menunjukkan senyum diwajahmu. Jadi apa yang sebenarnya yang kau lihat dari wajah ini. Kemuraman ataukan sebuah keburukan, tak habis pikir apa yang sebenarnya kau liat dari wajah ini. Setiap kali bertemu kau sukses membuat segaris senyum kecut menghiasi wajah ini. Dan taukah kamu jika selama ini hati dan mata ini selalu memperhatikanmu. Bahkan setiap jejak langkahmu selalu terekam melalui mata ini.
Tolong untuk sekali saja kau bisa melihat bagaimana semburat cinta yang terpancar dari mata ini, sekali saja !!!
Dan tahu kah kamu saat Mira memeperkenalkan kita, sejak saat itulah hati ini simpatik terhadapmu. Kau memang pemuda yang biasa, dan mungkin tidak ada apa-apa nya dengan sederet pemuda yang telah aku kenal. Namun ada hal lain yang membuatmu berbeda, yang membuatmu lain dari pada yang lain, dan itulah kenapa apapun yang ada pada dirimu sangat membekas dalam pikiran dan hati ini. Kau itu beda, dan bisa dikatakan unik entah apa kata yang sanggup terangkai untuk menggambarkan betapa berbedanya dirimu dari yang lain.
ABIMANYU kau itu BODOH !!!
Gadis terlihat uring-uringan sendiri didalam mobilnya. Entah apa yang saat ini ada di dalam pikirannya, namun sepertinya Gadis merasakan cemburu buta. Ya, cemburu buta kepada sosok yang kini tidak jauh dati pandangannya. Dia mengerutu tidak jelas meluapkan segenap sesak yang menyelimuti hatinya.
***
"Pagi hari sudah di sambut oleh hujan," keluh Abi.
Pagi itu Abi harus berangkat lebih awal ke tempat dia bekerja, maklum hari ini sabtu dimana tidak ada jadwal untuk kuliah. Hari sabtu dan minggu saatnya Abi menghabiskan waktunya dari pagi hingga mentari terbenam di kafe tempat dia bekerja. Walau pagi ini disambut dengan gerimis ditambah mata yang masih sembab setelah semalaman dia mendengarkan musik demi menenangkan hatinya yang sedang gundah gulana. Ya, saat ini benih-benih cinta sedang hinggap menghiasi padang hatinya.
Siapa lagi kalau bukan Gadis sosok wanita yang menghiasi senyum dan harinya kini. Tidak ada yang mampu menghadang lajunya cinta, disaat sang cinta bersemayam disitulah bunga-bunga bermekaran.
Bila Cinta
Memanggilmu
Kau ikut kemana
Ia pergi
Walau jalan
Terjal berliku
Walau perih
S'lalu menunggu
Cintamu butakan
Matamu dan hatimu
Harusnya cintamu
Buka pintu kalbumu
Cinta adalah misteri
Kita hanya manusia
Tak berdaya melawan
Takdir sang Raja Manusia
(T'lah terlukis di Langit)
Jika sayapnya merangkulmu
Dan pisau tajam siap melukai
( DEWA 19 - CINTA ADALAH MISTERI )
Abi tersenyum sendiri keluar dari kamar kosnya, sayup-sayup terdengar lagu yg semalam dia dengarkan berulang-ulang. Hidupnya kini adalah sebuah misteri, apa yang akan terjadi kepadanya itu sudah suratan takdir. Begitu pula dengan datangnya cinta, jika selama ini dia berusaha keras menampik datangnya cinta itu saat ini dia tak kuasa menahannya lagi. Benteng yang selama ini dia bangun pada akhirnya hancur, dan hembusan angin cinta yang memabukkan kini bertiup kencang memenuhi setiap sisi ruang kosong dihatinya pula setiap persendiannya.
Yang mampu dilakukannya kini hanya mengikuti arus, kemana cinta ini akan membawanya Abi hanya pasrah. Resiko yang akan didapatnya di kemudian hari sudah tidak ia pedulikan lagi. Bahkan hal yang paling dia takutkan yang selama ini di hindarinya dan menjadi alasan kenapa dia membentengi dirinya sudah tidak berlaku lagi. Yang ada dihadapannya kini hanyalah bayangan cinta dan mimpi akan cinta yang abadi. Cinta kini memang sudah membutakan mata dan hatinya.
"Semoga ini akan menjadi kisah yang indah buatku," sambil memejamkan mata Abi berdoa menguatkan dirinya juga hatinya. Abi sadar akan satu hal yang paling mendasr yang menjadi jarak pemisah bagi dirinya juga Gadis. Apalagi jika bukan sebuah jurang yang bernama ekonomi. Bisa dibilang jika mereka ini ibarat bumi dan langit, bahkan Abi di bumi ini menempati titik yang paling rendah. Apa yang dia punya dan bisa dibanggakan, tidak ada sama sekali. Dia cuma anak seorang janda yang kini tinggal dikampung. Berbeda dengan Gadis yang merupakan anak dari orang yang bisa dibilang terkaya di kota ini. Bisnis keluarganya menyebar di setiap sudut kota ini.
"Dan semoga kau adalah sumber kebahagiaanku di kemudian hari," ucap Abi sembari mengamati sebuah foto yang diambilnya dari dalam dompetnya. Foto yang diambilnya berkat teman kerjanya. Foto yang diambil secara tidak sengaja saat Gadis berkunjung ke kafe tempat dia bekerja. Berkat temannya tersebut kini Abi dapat memandangi wajah Gadis setiap malam. Dan dengan foto tersebut Abi merangkai asa dan mimpinya.
Hanya ada satu harapan yang kini coba ditanam Abi di dalam hatinya, sebuah harapan dimana dia ingin apa yang dirasakannya kini menjadi kenyataan. Abi tidak mau muluk dalam berharap, jika memiliki merupakan sesuatu yang mustahil cukup dengan Gadis tahu bahwa dia mencintainya itu sudah lebih dari cukup.
Ironis memang jika melihatnya seperti itu, mencintai tanpa harus memiliki hanyalah sebuah keputusasaan. Itu merupakan karangan pujangga bodoh, dan merupakan pembenaran diri atas ketidakmampuan kita. Namun begitulah seorang Abimanyu, dia tidak mempunyai keberanian dalam hal cinta. Pengalaman masa lalu keluarganya menjadi alasan yang kuat dan sudah tertanam di dalam hatinya. Terlebih ada sebuah pesan dari ibunya, " jika kau suka sama seseorang nak, cintailah dia setulus hatimu dan jangan pernah meragukan apa kata hatimu, cinta itu sesuatu yang paling murni yang dimiliki oleh setiap manusia. Dan satu lagi nak, jika kau telah mencintai seseorang, cintailah dia tanpa harus berharap untuk engkau dicintai."
Abi pun kembali terduduk di teras depan kamar kosnya, rencana berangkat kerja pagi itu pun tertunda. Jujur saat ini dia masih bingung dengan apa yang dirasakannya kini. Apakah ini benar yang namanya cinta itu, atau masih sebatas simpati dan penasaran saja.
"Aku tahu kalo hal ini akan sulit aku lakukan," Abi terdiam sejenak sambil melihat senyum Gadis dalam foto itu. Nafasnya sedikit memburu seiring dengan gejolak perasaan yang tiba-tiba timbul dari dalam hatinya.
"Dan jujur entah apa yang kau lakukan melalui senyum itu," kembali Abi menunjuk senyum Gadis dalam foto itu.
"Mungkin saat ini aku akui jika ada setitik rasa yang entah apapun itu namanya, namun satu yang pasti aku cuma berharap itu sesuatu yang indah," kata Abi yang kemudian bersiap berangkat kerja setelah melihat keluar hujan sudah mulai reda.
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro