♕-8
...
"Kita akan debut bersama kan?" Tanya Yuvin dengan senyum merekah menghiasi di wajahnya.
"Tentu. Kita harus debut bersama! Yuvheon fighting!" Teriak Kookheon dengan semangatnya.
Senyum itu masih jelas teringat di otak Yuvin, sampai sekarang.
Tapi memang bukan takdirnya Yuvin untuk debut bersama Kookheon, mereka harus terpisah.
Dan sekarang Yuvin berhasil mendapatkan Kookheon lagi...
"Kau sasaeng gila! Menyingkirlah!" Kookheon berusaha menendang Yuvin dengan kakinya yang terikat.
"Gila? Hmmm... Kau tidak akan menyebutku gila jika kau akan mengingatku."
"Ck, apa maksudmu? Berhentilah main-main, aku punya agensi yang akan menuntutmu!" Ancam Kookheon.
"Haha! Tidak ada yang bisa menghentikanku, Kookheon-ssi." Yuvin mendekatkan tubuhnya ke tempat dimana Kookheon diikat tubuhnya.
"Karena setelah kau mengetahui siapa aku... Aku yakin kau bersedia menjadi milikku. Mulai detik ini, Kookheon hanya milikku, milikku seorang. Mengerti Kookheon-ssi?" Yuvin membisikan hal itu di telinga Kookheon.
"Jauhkan mulutmu dari telingaku, atau aku akan lebih memberontak!" Ancam Kookheon lagi, tapi itu tidak membuat Yuvin takut.
Yuvin memilih untuk tidak menjawab.
Pelahan Yuvin menjauhkan tubuhnya beberapa langkah dari tempat Kookheon.
Dan Yuvin membuka masker yang menutupi wajahnya....
"SONG YUVIN!?"
...
"Menabrak seseorang tadi? Sudah minta maaf kan?" Tanya Seungwoo kepada Mingyu.
"Sudah." Jawab Mingyu dengan singkat, dia tidak ingin membahas orang yang dia tabrak tadi.
"Gua pengen curhat boleh ga?" Tanya Seungwoo.
"Curhat apaan?"
"Soal hati sih."
"Cerita aja."
"Ini soal Lee Jinhyuk."
Mingyu membulatkan matanya "Lee Jinhyuk? Temennya Cho Seungyeon ya?"
Seungwoo heran karena ternyata Mingyu mengetahui mereka berdua "Kok lo tau?"
"Ternyata dua manusia bar-bar itu. Dua manusia itu gedor-gedor rumah Yuvin, nanyain Yuvin."
"Iya deh, tapi itu nggak penting. Gua pengen curhat nih." Kata Seungwoo.
"Iya iya, cerita aja."
"Gua tuh binggung gua masih suka sama Jinhyuk atau kaga. Waktu itu gua pernah putusin dia karena cowo lain, Choi Byungchan. Sekarang dia semakin hari semakin buat gua jatuh cinta, apalagi bokapnya mau ngasih kita tiket pesawat ini. Gua merasa bersalah ninggalin Jinhyuk." Lanjut Seungwoo.
Muka Mingyu yang awalnya senang, berubah menjadi ya... kebalikannya senang.
"Lo suka sama Jinhyuk?" Tanya Mingyu.
"Iya tapi percuma juga, dia udah balikan sama mantannya, si Kim Minkyu." Seungwoo menjawabnya tanpa memerhatikan raut muka Mingyu yang sudah berubah.
"Ooh... Yaudah good luck bro, kalo lo suka sama dia, perjuangin aja." Ucap Mingyu.
Kenapa Mingyu sedih?
Asal kalian tahu, dia ingin menjebak Jinhyuk dengan satu orang.
Mingyu ingin Jinhyuk jatuh ke permainan cintanya dan yang perlu kalian ketahui adalah...
Mingyu memiliki dendam yang sangat berat untuk Jinhyuk.
Tapi tenyata Seungwoo suka sama Jinhyuk, hmm... Mingyu juga tidak ingin cinta sejati sahabatnya itu terperangkap olehnya.
Tapi maaf Seungwoo, Jinhyuk pantas mendapatkan ini.
...
Kookheon kembali membuka matanya, dia tidak tahu dia ada dimana.
Kookheon melihat Yuvin yang duduk di dekat ranjang tempat dia tertidur.
"Eoh, sudah bangun?" Yuvin yang sedari tadi fokus dengan ponselnya, menyadari kesadaran Kookheon.
"Gua dimana?"
"Ini di rumah sakit. Gua kasian sama lo, lo pingsan di ruangan tadi, abis denger nama gua eh lo langsung pingsan. Lo shook ye?" Yuvin memberikan segelas air putih yang ada di meja dekatnya.
Kookheon menerima gelas itu "Sumpah, vin. Gua nggak nyangka elo yang udah ngelakuin semua ini."
"Maaf ya... Maaf gua udah banyak ngelakuin hal-hal aneh. Gua pengen deket sama lo, makanya gua jadi sasaeng Songs itu."
Kookheon yang baru ingin meneguk minumannya langsung terhenti. Air matanya perlahan jatuh.
Kookheon memang senang Yuvin datang...
Tapi tidak begini juga.
Yuvin sudah membuatnya banyak trauma, mulai dari boneka, video, telefon, sampai-sampai membunuh managernya sendiri.
"Kookheon-ah... Mian... Maaf..." kata Yuvin melihat Kookheon yang sudah menitiskan air matanya.
"Yuvin... Gua seneng lo dateng ke hidup gua lagi. Tapi... kenapa? Kenapa lo harus ngelakuin ini semua? Gua udah banyak trauma sama lo."
"Gua nggak bermaksud itu. Maaf ya, gua cuman pengen hadir lagi ke kehidupan lo, gua nggak berniat apa-apa." Yuvin meletakan gelas air yang masih ada di tangan Kookheon ke sembarang tempat.
Yuvin berdiri dari posisi duduknya, memeluk sahabatnya yang masih duduk di ranjang rumah sakit itu.
"Hiks... Mian..." ucap Yuvin.
Kookheon juga menahan tanggisnya, dia tidak bisa menahan air matanya. Entah, dia tidak tahu harus senang atau sedih dengan hal ini.
Tapi jujur, Kookheon senang akhirnya orang yang dia nantikan hadir lagi. Tubuh hangatnya masih sama seperti dulu, Kookheon rindu dengan sahabatnya ini.
Kookheon rasa, rasa traumanya tidak bisa mengalahkan rasa cintanya kepada sahabatnya itu.
"Yuvin... sesak." Protes Kookheon.
"Oh? Maaf." Yuvin melepaskan pelukannya dari Kookheon dan kembali ke posisi semulanya.
Setelah hening selama beberapa menit, Kookheon kembali membuka pembicaraan...
"SMA dimana?" Tanya Kookheon.
"Di Seoul, SMA Produce."
"Oh, baguslah."
Hening lagi...
"Udah punya pacar?" Tanya Kookheon.
Kookheon sendiri tidak sadar dengan apa yang dia katakan, pertanyaan itu spontan keluar dari mulutnya.
"Belum, karena gua masih nunggu Kookheon dari dulu..." Kata Yuvin.
"Idih, bucin." Jawab Kookheon dengan terkekeh.
"Nah makanya... mau jadi pacar gua nggak?"
Kookheon berhenti tertawa.
Astaga! Pembicaraannya menjadi serius seketika.
"Hmmm... Vin, lo tau kan gua idol? Gua bisa digebukin netizen Korea kalau gua sampe pacaran. Apalagi gua pacaran sama cowo." Balas Kookheon.
"Gua janji kita backstreet. Nggak bakal ada yang tahu."
"Ya udah deh."
"Yaudah apa?"
"Kita official ya." Kookheon mencium pipi Yuvin dengan singkat.
Jangan tanya betapa senangnya Yuvin sekarang.
"Love you, heon..."
"Love you more, Upin." Jawab Kookheon sambil terkekeh.
"Eh iya, kamu udah kuat belum? Kakak aku sama abang sepupu aku ada di Jepang, cariin aku. Aku mau balik ke hotel biar mereka nggak curiga."
Iya, Seungwoo dan Mingyu sudah bilang bahwa mereka sedang ada di Jepang dan mencari Yuvin sekarang.
"Baiklah. Aku bisa sendiri disini. Nanti aku lapor ke agensi, biar aku pulang dari rumah sakit sama pihak agensi." Balas Kookheon.
"Oke, bye honey." Yuvin mengacak rambut Kookheon dengan singkat dan berniat pergi dari ruangan itu.
"Baik. Dadah! Hubungi aku terus ya!" Teriak Kookheon.
Kim Yohan
Online
|Sorry ya
|Kita putus
Read
You block Kim Yohan's number
-THE END-
Yuyo karam nih...
Ada ship yang mau author karamin lagi?
Dengan senang hati author karamin :)
Lanjutan cerita ini ada di cerita author selanjutnya ya, ditunggu aja
Gomawo ❣️
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro