Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

page 4 : Jealous

Kamu merebahkan diri di kasur. Lelah sehabis berjalan dan melakukan kegiatan fisik yang tidak pernah kamu lakukan biasanya. Ini hari libur. Biasanya kamu akan mengurung diri di kamar dengan tumpukkan tugas, camilan dan menonton sesuatu untuk menghibur diri.

Ini pertama kalinya kamu keluar, dengan seseorang, seorang laki-laki yang bahkan baru di kenal dan piknik berdua di pinggir sungai di bawah pohon sakura yang indah. Terdengar seperti kencan.

Kencan.

Wajahmu langsung memanas dan dengan rasa malu, kamu berguling-guling di kasur. Ah ... ini menyebalkan, bagaimana bisa ia terbawa suasana begini.

Kamu bangun dan langsung menatap cermin. Seorang gadis lugu dengan kaos casual dan rok sok imut. Itu penilaianmu terhadap dirimu sendiri. Ukh, mana mungkin gadis sepertimu mendapatkan pemuda sepertinya. EH! Bukan berarti kamu menginginkan jadi pacarnya ya!

"Dia melihat isi ponselmu."

Suara itu terdengar lagi. Entah kenapa kamu mulai terbiasa dan bahkan mengikuti alur dari suara itu. Eh tunggu ... dia melihat ponselmu? Dia? Tamaki, 'kan?

"Astaga jaketnya!"

Kamu menyadari kecerobohanmu yang lain. Kamu mengembalikan jaket Tamaki begitu saja tanpa mengecek apapun dan menyadari jika ponselmu masih ada di saku jaketnya! Dan lebih parahnya, ponselmu tidak dikunci!

Astaga bagaimana ini?!

Kamu panik dan berjalan memutar di kamar. Kamu mencoba mencari sisi postif. Oke mari pikirkan. Kamu tidak menyimpan foto-foto aneh, bahkan kamu tidak pernah memotret dirimu sendiri selain bersama teman. Isi aplikasi ponselmu hanya game anak kecil, game umum, aplikasi chat dan aplikasi umum lainnya. Tidak ada yang aneh dengan aplikasinya.

Chat! Ah tidak, isi chatnya biasa saja. Hanya obrolan kecil. Oke kamu bisa menarik napas lega dan menahannya. Oh tidak-kamu baru ingat satu hal. Kamu diam-diam memotret Tamaki saat pemuda itu tengah makan pudding saat melihat bunga sakura tadi! Astaga bagaimana ini?!

Semoga dewa keberuntungan memihak padamu. Kamu terus berdoa dan menyuruh suara aneh untuk mengatakan sesuatu.

"Dia cemburu."

"Eh?"

***

Hari ini hari Senin. Beruntunglah kamu tidak kehilangan ponselmu terlalu lama. Mana ada anak zaman sekarang yang bisa hidup tanpa memegang ponsel mereka?

Kamu diam menatap pintu kelas dengan papan menggantung bertuliskan 'XII-4'. Tidak memiliki nyali untuk mengetuk, kamu nyaris berbalik.

"Dia keluar kelas."

Kamu kembali menghadap pintu dan seseorang dengan surai birunya keluar. Netra sapphire nya menatapmu yang terlihat gugup. "Etto ... ponselku-"

Tamaki mengambil sesuatu di sakunya. Ponselmu! Kamu bersorak senang dalam hati. Tamaki menyerahkan ponsel itu tanpa banyak bicara dan meninggalkanmu sendirian. Ia berjalan menjauhimu entah pergi kemana.

"Dia kesal denganmu."

Kamu bingung dan menatap ponselmu. Eh, apa Tamaki melihat foto yang kau ambil diam-diam? Apa ia tidak suka jika orang lain mengambil fotonya diam-diam? Kamu bergegas berlari dan menyusul Tamaki.

Sebagai seorang laki-laki, tentu langkahnya begitu lebar hingga kau kesulitan mengikutinya. Kamu berusaha memanggilnya, tapi ia tidak menoleh ataupun berhenti. Setelah usaha keras, kamu berhasil berjalan di sampingnya sambil mengatur napas.

Dapat kamu lihat wajahnya terlipat, itu membuat si surai langit bertambah imut. "Hei? Kenapa tidak menjawab saat ku panggil?" tanyamu dengan lembut.

"Tida tahu."

Anak ini marah. Kamu menghela napas dan menangkupkan tangan, meminta maaf. "Maaf, aku tidak tahu kalau Tamaki tidak suka diambil fotonya. Aku janji akan menghapus fotonya!" ucapmu.

Tamaki tidak menjawab, dan kalian tetap berjalan hingga sampai di kantin. Kamu tidak berniat jajan, namun demi menunggu jawaban dari Tamaki, kamu mengekorinya hingga ke stan makanan.

"(Name)-chan menyukai seseorang ya?" tanya Tamaki tiba-tiba.

Kamu terdiam, bingung dengan pertanyaan itu. Ah-chat itu!

"Tama-"

"Dia cemburu."

***

regards
-an

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro