Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Perkenalkan Diriku

Apa menyalahkan diri sendiri masih menyenangkan bagimu? Aku ragu.
Sudahlah! Sejenak letakkan yang bisa diletakkan dan merenunglah!
Lalu bayangkan aku tiba-tiba muncul seperti hembusan angin yang mendekatimu
Ketika tepat di depanmu, aku menekuk lutut dan memandangmu lembut.
kemudian aku duduk disampingmu karena berlutut ternyata tidak senyaman dugaanku
Aku memutar tubuhmu menghadapkanmu ke arahku sambilku perlihatkan senyum manisku. Sungguh aku serius. Senyumku memang manis. Tapi ini bukan tentang senyumku. Tapi tentang rasamu yang sedang mencarimu. Bayangkan aku adalah malaikat yang hadir karena merasakan kelelahan jiwamu.
Lalu aku meniup bola matamu dan bertanya "Bagaimana? Apa kamu sudah lelah menangis atau sudah tidak bisa menangis?"
Aku mengenggam tanganmu lalu berkata "dengarkan sudut pandangku terlebih dahulu"
Tidak perlu setuju dan membenarkan ucapanku
Tapi jika senada dengan hatimu
Cukuplah kamu mengangguk

***

Aku harus memperkenalkan diri sebelum berkisah. Namaku......Siapa namaku? Aku tidak ingat siapa namaku. Tapi sungguh aku mempunyai nama. Hanya saja aku tak ingat. Apa dapat disebut memperkenalkan diri ketika diriku saja tak ingat namaku? Jadi marilah engkau dan aku memangku diri dan melakukan kesepakatan. Kalian bisa menamaiku apa saja.

Aku bukan manusia sepenuhnya. Aku sebenarnya juga tidak paham betul, aku ini apa. Tapi yang jelas aku adalah jiwa yang berkelana. Hakikatnya aku adalah energi. Sulit untuk dilihat tapi bisa dirasakan. Bayangkan saja aku seperti angin. Tapi aku bisa mengambil wujud sesuai yang aku ingin. Tapi aku bukan jin ifrid ya....

Aku ada bukan karena kebetulan. Ada suatu alasan. Bukankah Jin dan Manusia tidak diciptakan kecuali untuk beribadah padanya? Hanya saja aku terjebak dalam siklus yang menghambat jiwaku untuk berkembang dan berevolusi menjadi sari pati murni. Aku tak bisa naik ke atas langit. Aku juga tidak mampu lagi menjadi manusia bumi. Harusnya aku berevolusi dan terlahir kembali seperti jiwa-jiwa yang telah pergi dan mengganti pada wadah yang telah disemai dilatar yang telah dilalui di kehidupan ini. Aku telah bersalah dan mencampakan diri demi kepintaran diri. Terlalu banyak tau membuat hatiku buntu. Ganjarannya, aku terikat dengan hukuman tuhan yang membelenggu diriku.

Aku melakukan kesalahan dengan terlalu dalam mempelajari jiwa dan mengintip kitab malaikat di demensi lain. Aku melewati batasan yang harusnya memang aku perhatikan. Tapi dulu aku adalah manusia. Bukan manusia jika tidak penasaran melihat apa yang ada di balik batasan. Aku tidak berpikir bahwa batasan dibuat untuk melindungi. Aku lupa pula bahwa Adam juga tergelincir dari surga menuju dunia karena tetek bengek perkara batasan yang dilanggar. Jadi ini sebenarnya sifat bawaan darinya. Apa aku perlu kesal karena sifat genetik dari leluhur manusia itu masuk dalam diri hingga begini?

Dulu. Ketika aku masih menyatu dengan jasadku, beberapa ratus tahun yang lalu. Aku mampu melakukan astral projection atau meraga sukma. Aku mampu pergi ke dunia yang tidak dikenal dunia ini melalui pintu-pintu. Ketika jiwa ini mampu berekreasi di luar jasad, aku akan terlempar ke dimensi lain. Aku katakan, dimensi itu sangat gelap dan dingin. Sangking gelapnya hingga aku tak mampu melihat tangan dan kakiku. Tidak ada lampu, cahaya matahari, atau bulan. Tidak ada apapun. Tidak ada gunung atau lembah. Tidak ada burung atau ikan. Hanya ada kegelapan dan ada pintu-pintu. Selain kegelapan, ada banyak sekali pintu di dimensi itu. Setiap pintu mengantarkanku pada setiap tempat yang berbeda. Aku sudah sangat hapal. Pintu-pintu itu sudah seperti peta di memoriku. Jangan bayangkan pintu berjajar seperti tokoh pintu! Tidak. Sering kali, di dalam pintu itu terdapat pintu lain. Lalu dalam pintu lain itu terdapat ruangan dan tangga. Ketika menaiki tangga akan dijumpai lagi pintu.  Jika pintu itu di buka akan mengantarkan pada suatu tempat. Tempat itu pun terdapat pintu lain selain pintu masuk. Jika menemui tangga, di ujung tangga itu pun terdapat pintu lagi. Lalu tidak jarang di dalam pintu itu ada lorong panjang yang kiri dan kanannya terdapat ratusan pintu yang berjajar. Bayangkan saja apartemen! Itu lebih mudah. Tapi tidak seindah itu. Ini lebih suram, gelap dan dingin. Bayangkan apartemen berhantu dalam cerita Hollywood! Di dalam ratusan pintu itu pun terdapat pintu-pintu. Pasti otakmu bingung memikirkan ini. Begini intinya, di dalam pintu itu ada pintu lain. Lalu jika kau masuk ke dalam pintu lain, bisa saja kau menemui ratusan pintu lagi. Ratusan pintu itu pun menyimpan ratusan pintu lagi. Setiap pintu tentu mengantarkan ke suatu tempat itu. Jika di tempat itu kamu melihat tangga, maka naiklah. Di ujung tangga itu ada pintu. Maksudku tangga itu menghubungkan lapisan bawah dan lapisan atas pada dimensi itu. Sedangkan dimensi itu berlapis-lapis. Aku tidak boleh terlalu membongkar alam itu. Tidak baik.

Maksudku di dunia itu pun berlapis-lapis. Semakin ke atas pintu semakin sulit di buka. Sedangkan pada satu lapis saja seperti labirin yang tidak terhitung jumlah pintunya. Tapi jika kau mampu melakukan hal sama denganku, memisahkan jiwa dengan ragamu. Jangan terlalu berani memasuki pintu-pintu itu. Sebab dunia itu rumit seperti labiran. Jika kau tersesat dan tidak bisa menemukan jalan keluar. Maka tamatlah riwayatmu.

Lalu ada apa di dalam pintu-pintu itu? Ada banyak hal. Kau bisa menemui jiwa yang sudah mati di sana. Kadang di dalam pintu itu terdapat ruangan dan di dalam ruangan itu terdapat jiwa yang sudah mati. Menangis dan meminta tolong. Ada pula pintu yang mengantarkan pada suatu kerajaan jin bahkan iblis. Ada pula pintu yang di dalamnya ada roh penasaran. Tapi semakin tinggi lapisan dimensinya. Maka semakin baik jiwa yang berada di dalam pintu itu. Tapi jangan senang dulu. Ketika kau bermasalah dengan iblis atau roh penasaran di dalam dimensi itu. Kau akan dikejar, meski telah melewati lapisan atas. Mereka bisa melewati lapisan atas dimensi itu. Hanya saja mereka tidak bisa tinggal. Apa kepalamu sudah ingin pecah membaca ceritaku?

Hampir semua pintu telah aku masuki, kecuali satu. Pintu paling bersih nan putih. Tanpa pikir-pikir, aku mendekati pintu itu dan membaca sebuah papan emas yang menempel di pintu itu. Papan itu bertuliskan Engel. Itu dimensi khusus malaikat. Aku memasukinya dan itu adalah kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan.

Tempat itu indah dan penuh cahaya. Ini adalah pintu satu-satunya yang di dalamnya begitu terang. Asal kalian tau, di dalam pintu dimensi malaikat itu masih banyak sekali pintu. Setiap pintu bertuliskan nama-nama malaikat. Pintu yang paling dekat denganku adalah pintu yang bertuliskan Jibril. Lalu ada pintu Mikail, Azazil, Mungkar, Nangkir, dan tak tehingga. Terlalu banyak untuk dihitung. Tapi yang menarik perhatianku adalah pintu bertuliskan Perpustakaan Malaikat. Itu yang aku cari. Pasti di dalamnya ada banyak pengetahuan dan informasi tentang dunia dan tuhan. Jika aku kesana dan mempelajari semua. Mungkin aku akan menjadi malaikat.

Aku masuk ke dalam perpustakaan itu. Entah mengapa dimensi malaikat begitu sepi tanpa penjagaan. Aku masuk saja dan waw. Luar biasa. Di mana-mana terdapat kitab yang berjajar rapi di rak berwarna perak. Kalian tau berapa jumlah buku di tempat ini? Jika bumi diisi dengan buku-buku ini. Niscaya tidak akan cukup. Ujung rak tempat buku ini tidak terjangkau oleh mata. Sedangkan ketinggian rak bukunya pun sampai langit. Pasti kepalamu hendak pecah memikirkan ini.

Aku mengampil acak buku dalam rak itu. Tidak tebal. Aku membaca buku berjudul Jiwa Manusia. Aku membuka satu lembar dalam buku itu dan baru membaca beberapa paragraf. Tiba-tiba buku itu terhempas dan kembali ketempat asalnya. Lalu aku hendak mengambilnya lagi. Tapi tubuhku telah terantai dan tidak mampu bergerak. Sejak kapan tubuhku terantai? Belum juga aku memahami yang terjadi di depanku, sudah ada malaikat dari batalion prajurit langit yang berwujud manusia. Aku tau itu bukan wujud asli mereka. Cukup aku ceritakan ini. Sebab ini bukan cerita baik untukku.

Kesalahanku adalah menemukan rahasia yang sebenarnya tak boleh aku ketahui di dalam buku yang pernah aku baca di perpustakaan malaikat. Meski cuma satu lembar. Tapi itu luar biasa banyaknya. Hanya saja otakku tidak mampu untuk mengingat semua isi buku yang aku baca, meski cuma beberapa paragraf. Aku katakan, satu paragraf itu cukup mewakili kehidupan dan kematian. Tapi sayangnya, itu adalah kesalah terbesarku. Niat awalnya aku hanya ingin mengetahui rahasia malaikat, tentang alam dan ilahi. Supaya aku lebih istimewah di sisi tuhan. Kitab Suci seharusnya cukup bagiku. Tapi aku tamak untuk mengintip kitab rahasia malaikat di dimensi lain. Ternyata itu adalah petaka dan dosa bagiku.

Oleh karena itu, aku ditangkap tentara langit. Jasadku dimusnakan dan jiwaku belum bisa dimaafkan. Jiwaku dibiarkan begitu saja terlantar. Bagaimana bisa aku bisa kembali hidup sedangkan jasadku telah musnah? Bagaimana pula aku bisa ke alam baka jika aku tidak mengalami kematian? Aku terlantar dan merana. Aku membayangkan pasti keluargaku mencariku. Sedangkan aku tidak lagi bisa menjadi manusia. Ini hukumanku. Jiwa yang terlantar dan tersiksa. Setiap harinya aku merana dan hampa. Rindu akan rasanya hidup menginjak dadaku. Tapi jika kematian diberikan padaku aku masih legah dan bersyukur. Setidaknya aku diizinkan pergi ke alam baka. Maksudku, ada tempat aku untuk bisa pergi. Tapi tidak bisa. Inilah hukumanku.

Oleh karena itu aku memohon maaf dengan bersholawat dan berdzikir pada yang maha kuasa sampai ratusan tahun. Supaya aku diangkat ke bisa pergi ke baka.

Setelah sekian lama aku bermunajat dan menghibah. Akhirnya tuhan bersedia memaafkanku. Tpi dengan syarat, aku harus membantu manusia menemukan jalan dan menenangkan jiwa manusia. Aku harus selalu membantu manusia sampai hari kiamat. Setelah itu,  jiwaku baru bisa diterima olehnya.

Kemudian aku bertransaksi dengan Tuhan. Aku meminta kemampuan yang aku butuhkan. Aku meminta sihir. Kemampuan merubah diri jadi materi. Hanya itu. Tidak lebih. Sebab secara teknis aku belum mengalami mati. Hanya jazadku dihancurkan oleh tentara langit tanpa melalui proses kematian.

Jadi inilah aku. Energi jiwa tanpa wadah. Alasan aku abadi sampai hari kiamat karena aku tidak terikat wadah atau jazad. Aku adalah energi bebas. Jika kalian masih ingat pelajaran SMA. Energi mempunyai sifat kekal. Hukum kekekalan energi. Tidak bisa sirnah. Tapi bisa berubah menjadi bentuk lain. Jadi permohonanku sama dengan sifatku. Hanya saja, aku ingin bisa berubah menjadi materi. Bukan hanya berbentuk energi.

Permohonanku dikabulkan. Tapi dengan satu syarat. Ingatan tentang namaku akan hilang dikepalaku. Aku tak akan pernah mengingat namaku sampai hari kiamat. Jadi ini alasan kalian bisa memanggil dan menamaiku apa saja. Tapi ingat, nama yang kalian beri hanya bertahan sementara, lalu aku lupakan. Sebab aku tak bisa terikat dengan orang terlalu lama. Sebab tuhan memberiku mantra ini. Mantra yang dapat merubahku dari bentuk energi menjadi materi. Mantra itu adalah "Aku hanya datang di dua waktu dalam hidupmu. Di saat paling sedih dan paling bahagia dalam hidupmu. Lalu akan menghilang dalam hidupmu" Tapi konsekuensinya, aku akan melupakan apapun perkara nama diriku setelah dua pertemuan terakhirku dengan manusia yang menamaiku.

Sejak saat itu, aku berkelana mencari manusia untuk aku tuntun jiwanya. Nah. Jika melihat sifatku. Kalian bisa menganggapku setengah manusia. Tapi itu agak kasar. Sebut saja aku malaikat. Oh tidak. Jangan! Aku trauma dengan Malaikat. Meski aku tak menyimpan dendam. Tapi aku sedikit tak nyaman pada mereka. Jika kamu pernah melakukan kesalahan fatal pada seseorang. Lalu kamu bertemu dengan orang itu. Pasti kamu tak nyaman. Inilah alasanku. Tapi sungguh mereka kini baik padaku. Hanya saja aku merasa malu akan masalalu. Anggap saja aku peri. Btw aku laki-laki. Jadi jangan bayangkan aku memakai rok mini seperti peri Tinkerbell, animasi di TV. Aku peri Syar'i. Hhhhhhhh

Bersambung.....


Sebelum berlanjut ke bab berikutnya. Aku peringatkan. Ketika membaca ini. Letakkan dulu logika kalian. Sebab akan banyak pertentangan. Letakkan pula beberapa pengetahuan reliji kalian. Sebab banyak pula yang tidak sesuai. Sebab ini fantasi. Sebenarnya ini adalah salah satu kode spiritual yang dikemas absurt. Jadi bijaklah dalam membaca.

Aku juga minta maaf karena sering merubah cerita. Maklum penulis galau. Tapi sungguh aku minta maaf.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro