Mempersiapkan Pesta
Hello guys! Maaf karena membuat cerita yang terlalu banyak dan tidak pernah selesai-selesai, aku selalu megerjakan perkerjaan sekolah dan rumah selama berminggu-minggu dan tidak pernah bisa membuka Wattpad!!! Can you hear me???!! Berminggu-minggu!! Tapi jangan khawatir, karena kali ini adalah Golden Day bagiku alias Hari Emas untuk mengerjakan cerita yang baru!! Mudah-mudahan kalian Like ceritanya serta vote dan kirim Komentar!! ^_^
________________________________________________________________________________
-Di Restoran Washimura-
Seperti biasa, para B-shots di timur sedang menghabiskan waktu mereka di restoran milik keluarga Yuki untuk makan bersama, berdiskusi bersama, dan lain-lain. Dan kali ini, mereka sedang makan dengan pesanan biasa seperti, Riki yang memesan Hamburger dan segera memakannya tetapi Dracyan mengingatkan bahwa Riki lupa membuka kantong hamburgernya dan ia segera membukanya dan memakannya, Kaito yang memesan makanan Sushi dan segera memakan Sushi tersebut dengan olesan saus cabe setelah memakannya Kaito langsung kepedasan, Grizz yang masih dengan makanan dietnya, Simon dengan sayurannya, dan Yuki... Ya... Ada spagetti, ramen, nasi kare, hotdog, dan lain-lain. ( Author : Aku tidak tahu semua nama makanan T_T )
"Ngomong-ngomong kalian sudah dengar dari Rory belum?" Kata Yuki yang memulai membuka topik pembicaraan.
"Belum. Soal apa?" Tanya Kaito.
"Hari ini adalah hari ulang tahunnya Samuru." Kata Yuki sambil melahap spagetti.
"APAAA????!!!" Teriak B-shots.
"Ulang tahun Shigami?!" Seru Simon.
"Misteri!!!" Seru Riki.
"Ya, Rory dan Kakek Takakura memberitahu padaku tadi pagi." Kata Yuki.
"Mereka benar-benar mengenali Samuru dengan baik." Iri Grizz.
"Mau bagaimana lagi? Samuru itu kan pacarnya Rory." Goda Simon ke Grizz. Dan sebuah pukulan tepat ada di kepala Simon.
"Jadi, mereka meminta seluruh B-shots yang ada di East, West, North dan South blok untuk membuat sebuah pesta kejutan untuknya hari ini atas pertolongannya. Dan mereka sedang membuat pestanya di taman WBMA jam 10." Jelas Yuki.
"JAM 10?! Sekarang sudah jam 9.45!!! Kenapa kau tidak mengatakan itu barusan?!" Seru Kaito.
"Aku baru ingat." Kata Yuki santai.
"Wah! Itu pasti sangat keren! Setelah kita makan disini, kita akan pergi ke WBMA dan membantu yang lain membuat pesta yang menarik!" Saran Riki.
"Aku setuju!" Kata Dracyan.
"Baiklah kalau begitu, kita akan segera menuju WBMA untuk menyiapkan pesta yang menarik untuk Samuru!" Kata Yuki
"YA!!!!" Seru B-shots.
-TIMESKIP-
"Wah! Mereka benar-benar melakukan yang terbaik!" Kata Riki.
Mereka sudah sampai WBMA dan segera ke taman untuk melihat seluruh B-shots sedang membuat sebuah pesta untuk Samuru. Ada Reggie, Hugo, Novu, Basara, Gunner, Asuka, Rudy, Rory, Sumi dan para B-shots yang lain serta Kakek Takakura dan pekerja WBMA yang lainnya.
"Mereka benar-benar membuat pesta yang meriah untuk Samuru." Iri Grizz lagi.
"Benar! Dan sepertinya Rory sudah tak sabar untuk memberikan pesta yang meriah ini untuk pacarnya!" Goda Simon. Dan satu pukulan mengenai kepala Simon lagi.
"Hei, Teman-teman!" Sapa Riki.
"Hai!" Sapa yang lain.
"Kalian benar-benar membuat pesta yang meriah untuk Samuru. Kupikir kalian membencinya." Kata Kaito.
"Sebenarnya, memang begitu. Tapi, kami tidak ingin ketinggalan melihat wajah terkejutnya." Kata Reggie.
"Jadi, kalian masih peduli padanya?" Tanya Yuki.
"Soal itu-" Kata Reggie.
"GAWAT!!!" Seru Derek sambil berlari kearah semua orang.
"Ada apa, Derek?" Tanya Novu kepada pembantunya.
"Huft.... Sa-Samuru se-sedang menuju kesini, Bos!! Huft..." Kata Derek terengah-engah.
"APAAAA???!!!" Seru B-shots.
"Kau tidak salah lihat, bukan?!" Tanya Hugo tidak yakin.
"Tentu saja tidak! Dia sedang menuju kearah sini 30 menit lagi!!" Kata Derek.
"Gawat! Kalau begini, rencana yang sudah kita buat dengan matang bisa jadi sia-sia!" Kata Rory panik.
"Kalau begitu, harus ada seseorang yang akan mengalihkan perhatiannya sebentar sampai pesta ini selesai!" Jelas si jenius. ( Author : Jenius = Novu )
"Benar! Riki, kamu saja yang mengalihkan perhatiannya sebentar!" Saran Reggie.
"Eh?! Aku?!" Seru Riki.
"Iya! Kau kan lebih mengenali Samuru dari pada kami. Jadi, kau yang harus mengalihkan perhatiannya!" Kata Yuki.
"Ta-Tapi... kalau aku tidak-"
"DEMI SAHABATMU, SAMURU!!!!" Teriak mereka kearah Riki yang membuatnya ketakutan.
"Bai-Baiklah. A-Aku akan me-mengalihkan perhatiannya...." Kata Riki gugup.
"Baiklah kalau begitu, pergi sana selagi kami membuat pesta yang meriah untuknya!" Perintah Rory sambil mendorong Riki. "Dan ingat! Ini rahasia!" Tambahnya.
"I-Iya." Kata Riki yang mulai gelagapan dan mulai berjalan keluar untuk menemui Samuru.
'Ayolah...Aku hanya disuruh untuk mengalih perhatiannya sebentar. Tidak bakal terlalu lama juga.' Pikir Riki.
"Riki!"
Riki terdiam. Suara yang sangat familiar.
'Wah!!! Sa-Samuru datang!! Apa yang harus kulakukan???!!!' Pikirnya panik.
"Hei! Apa kau melihat ayah, tidak?" Tanyanya.
"Ti-Tidak, A-Aku tidak melihatnya." Jawab Riki gelagapan sambil memutarkan badannya kearah Samuru. Ia terdiam, sepertinya ada yang beda dengan Samuru. Ia memakai jaket warna ungu dengan kaus berwarna putih dibawahnya. Ia memakai celana jeans biru dan juga sepatu sneakers berwarna biru dan putih. Ia juga memakai topi berwarna abu-abu dan memakai kacamata hitam. Ia membawa tas ransel berwarna biru gelap dan putih.
"Kau kenapa? Kok penampilanmu berbeda dari sebelumnya." Tanya Riki.
"Aku baik-baik saja." Jawabnya dingin.
"Tidak, Ia tidak baik-baik saja." Kata Dravise yang mulai bicara didalam saku Samuru. Dengan pasrah, Samuru mengeluarkannya dan membiarkannya berbicara.
"Maksudmu?" Tanya Dracyan.
"Ceritanya begini...." Kata Dravise yang mulai menjelaskan.
-Flashback Start-
Samuru sedang mengerjakan tugas yang diberikan gurunya di meja belajarnya. Setelah selesai, ia segera menuju tempat tidurnya dan segera tidur. Tak lama kemudian...
BLAM!!!
Samuru kaget, dia terlompat dari tempat tidurnya dan terjatuh kebawah lantai. ia terjatuh dalam posisi terbalik sambil mengarah ke pintu. Ia melihat ayahnya yang ada didepan pintu itu. Ia heran, Ayahnya membawa beratus-ratus lembar kertas dan meletakkannya di meja belajarnya.
"Ayah sedang apa?" Tanyanya bingung.
"Hari ini kamu kerjakan semua lembaran-lembaran latihan ini. dan berikan padaku besok di WBMA." Jawab Ayahnya. Samuru kaget.
"Ayah! Ini sudah malam! Mana mungkin aku bisa mengerjakan semua itu hanya sampai besok?!" Bantahnya.
"Jika kau masih membantah, aku tidak akan memberikanmu buku-buku yang baru untuk meneruskan hobimu sebagai pembaca." Kata Ayah Samuru.
Samuru terdiam. Sebenarnya, ia masih ingin membaca karena membaca merupakan salah satu hobinya. Ia tak bisa mengelak dan menerima perintah ayahnya.
"Baiklah, berikan padaku besok dan setelah aku melihatnya, semuanya sudah selesai." Kata Ayahnya sambil berjalan keluar dan menutup pintu kamarnya. Samuru langsung melihat kearah lembaran-lembaran kertas itu. Ia hanya bisa memasang wajahnya 0_0||| Ia juga menghela nafas. "Ini benar-benar membutuhkan waktu yang lama." Gumamnya dan segera menuju meja belajarnya dan mulai mengerjakan semua latihan itu sampai esok paginya.
-End of Flashback-
"...Jadi, ia menyelesaikan semua latihan itu sampai jam 9.30 pagi. Dan ia tidak punya waktu untuk tidur." Jelas Dravise.
"Oh. Tapi, kenapa pakai pakaian yang berbeda dari sebelumnya?" Tanya Riki.
"Setelah selesai, ia mempunyai lingkaran hitam dibawah matanya. Dan rambutnya juga acak-acakan. Makanya ia memakai pakaian yang bisa menutupi semua itu." Kata Dravise.
"Kau bicara terlalu banyak, Dravise." Katanya dingin.
"Hm. Maafkan aku." Kata Dravise.
"Ngomong-ngomong, kau juga mau kemana?" Tanyanya. Riki kaget.
"Ah...I-itu...So-Soal itu..." Katanya gelagapan.
Dracyan sepertinya tahu reaksi Riki sekarang jadi dia yang segera memulai pembicaraannya.
"Samuru, Bagaimana kalau kau temani Riki untuk membeli belanjaan yang diberikan ibunya?" Kata Dracyan untuk menolong Riki.
"Eh?" Kata Samuru bingung.
"Dia mendapat pesan dari ibunya untuk membeli semua belanjaan yang ada di daftar belanjaan di Handphonenya. Tapi, dia tak kuat membawa semua belanjaan itu. Iya kan, Riki?" Katanya sambil melihat ke arah Riki. Riki yang melihatnya jadi langsung paham apa maksudnya.
"Ah! I-Iya! Aku juga sedang menuju kesana! Maukah kau berbaik hati kepadaku untuk menolongku sebentar~~saja?" Mohon Riki. Samuru berpikir sejenak.
"Maaf, aku juga sedang mencari ayahku." Katanya dingin.
"Kumohon~~~~" Mohon Riki lagi dengan memasang puppy eyes ke Samuru. Samuru yang tidak kuat melihat itu langsung menerima permohonan Riki.
"Ba-Baiklah, Tapi jangan pernah memasang wajah itu lagi." Katanya sambil melihat kearah lain.
"Baiklah! Kalau begitu, Berangkat!!!" Seru Riki sambil memegang pergelangan tangan Samuru dan segera berlari secepat kilat.
"He-Hei! Kita pergi sekarang?!" Tanya Samuru yang shock dengan aksi Riki dan mereka segera menuju supermarket. Para B-Shots yang melihat itu langsung mehela nafas lega.
"Baiklah, kita harus cepat! Kita tak punya banyak waktu untuk lama-lama!" Kata Yuki.
"Baiklah! Ayo teman-teman!" Kata Kaito semangat.
"Ayo!!"
________________________________________________________________________________
Baiklah! Chapter 1 sudah jadi! Benar-benar sebuah kejutan untuk teman yang sangat anti-sosial dengan semua orang. Aku berharap aku juga ingin dibuatkan seperti itu dengan teman-temanku <PLAK!> Baiklah! Plis di Vote dan beri komentar, ya! Dan nantikan ceritanya sesaat lagi!!! ^_^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro