Surat Nana (Neji-kun)
Selama dua jam aku menunggu pesawat di bandara, dua jam menunggu tidak terlalu lama saat membaca buku Max Havelar, Verburgee adalah tokoh vaporitku. Pesawat datang dan akhirnya aku bisa pulang ke daerah, selamat tinggal Jakarta, selamat tinggal kota non-blok yang suci. Saat sampai di bandara di kotaku, tidak ada yang menjemputku, apa kepulangan ini tidak di harapkan, aku adalah serigala sendirian, "Auuu!"
Aku akhirnya pulang kerumah, aku bertemu orang tuaku, saudara perempuanku, dan kura-kura kesayanganku. Di rumah aku merasakan kebebasan, bebas melihat tv acara smack down, aku bebas makan apa saja yang di hidangkan di meja makan, bebas tidur di kasurku yang empuk, bebas memancing ikan di sungai belakang rumahku, aku bebas belanja di warung di depan komplek, bebas membaca buku, hidup begitu indah tinggal di kota dan di rumah sendiri, bukan main. Aku dan adikku juga kini bebas bermain game balap Crash Time Racing (CTR), jagoanku adalah Dingodil, sementara adikku selalu saja memakai Pura, "Nyaaa."
Bagai seorang tokoh revolusioner Amerika Selatan, aku menceritakan bagaimana kami para non-blok berjuang melawan sebuah rezim, namun sayang orang tuaku dan beberapa temanku mereka ternyata mendukung pemerintah terdahulu. "Omonganmu tidak bisa dipegang," kata mereka kesal tidak terima, menurut mereka pemerintahan demokrasi saat ini ngaur dan membosankan, sama seperti ceritaku, jadi aku hanya angkat bahu.
Malam telah tiba, aku tiarap diranjang seperti buaya di sungai nil yang mengintai pergerakan pasukan musuh di pertempuran Kongo the Battle Guerre Du Congo[1] 1996, namun sebenarnya aku hanya menunggu waktu sholat isa, tiarap sambil membaca novel Burung-burung Mangyar, lagi-lagi aku bertemu tokoh bernama Verburgge, namun tiba-tiba aku teringat sesuatu, surat si Neji-kun calon istriku, aku membuka tas dan menemukan sebuah amplok putih pemerian Neji-kun, "Ah ini dia, akhir dari cerita yang membosankan ini."
Assalamualaikum.
Dengan hormat untuk Arya Fan'syuri
Saat ini bila boleh aku tebak kausudah di rumah, kauharus membaca pesanku ini, baca benar-benar supaya kau tidak salah paham.
Aku tidak percaya kaupergi, hari ini kaumembuatku menangis, air mataku hampir habis gara-gara dirimu, kaubenar-benar seorang playboy.
Sebenarnya ada yang harus aku tahu, aku ini adik dari Dewi, kauingat tidak dengannya, kau mencintainya kan? Dewi sering menceritakanmu, aku begitu terkejut saat mendengar kisah kalian mengepung gedung MPR sampai berhasil mendudukinya, aku juga menyukai kisah cintaimu dengan kakaku, jujur aku iri dengan kalian, aku menulis namamu di buku binderku.
Aku ingin mendekatimu, aku penasaran dengamu orang yang sudah membuat kakakku jatuh cinta, aku ingin mendengar bagaimana kisah kalian berdemo dari dirimu langsung, aku ingin ada disampingmu. Aku ingin masuk kekehidupanmu, tapi kausendiri yang datang tiba-tiba di kehidupanku. Aku sangat gembira saat kau muncul begitu saja, sebisa mungkin aku berusaha akrab dan membuatmu nyaman, aku ingin mengenal lebih jau laki-laki yang mencitai kakakku, benarkah kau mencitai Dewi?
Tapi kaujahat! Kausudah menjerumuskan aku, aku hanya ingin mengenalmu, namun kaumalah melibatkanku lebih dalam. Aku benci denganmu, mengapa kau membawaku kelapangan bola itu? Aku melihat mulutmu terbuka saat tertidur, aku takut kalau ada lalat buah yang masuk, jadi aku tutup mulutmu dengan daun belimbing, tapi ternyata malah masuk terhisap, maaf ya, kausayang padaku kan, pasti dimaaf kan, sumpah aku hanya iseng sayang hehe.
Lalu kaumemang benar-benar jahat, kaumemang playboy, mengapa kau bawa aku ketempat itu? Waduk bodoh itu! Aku merasa dunia ini tidak adil, mengapa kau mencitai Dewi? Kalau begitu baik lah, silahkan jiwamu terbang mencari Dewi, tapi jasadmu akan aku tahan, makanya saat itu aku memelukmu, aku sangat menginginkanmu menjadi milikku, aku benci denganmu, aku benci dengan Dewi, aku benci dengan kisah cinta kalian, seumur hidupku aku membencinya.
Kaujuga bodoh, mengpa kauminta cepat-cepat pulang di malam itu, padahal aku masih belum puas memelukmu, aku benar-benar kesal denganmu sepanjang jalan, amakanya aku memukulmu, namun dimalam itu aku juga menyadari aku jatuh cinta padamu, dan aku tidak bisa menerima kenyataan kalau aku sudah jatuh cinta dengan lelaki yang dicantai kakakku.
Aku juga minta maaf aku sudah melakukan itu, di malam itu aku benar-benar putus asa, aku marah pada dirimu dan diriku, aku juga sangat marah dengan Dewi. Ada alasan aku menciummu, itu karena aku tahu kau milik kakakku, tapi boleh saja dia memilikimu, tapi kausudah tidak suci lagi, kautahu maksutku kan playboy.
Dan aku hampir pingsan dan tubuhku gemetaran saat kau tiba-tiba berkata akan melamarku, tahukah kau aku begitu mencitaimu, kau adalah seseorang yang selalu ada didalam pikiranku, mulai saat aku mengetahui kisahmu dan menemukanmu, aku sudah jatuh cinta denganmu jauh sebelum kita bertemu.
Aku berbeda dengan Dewi, aku sepenuh hati dan jiwaku begitu menyayangimu, akan aku tunggu dirimu walau harus selamanya,
Dari Arina Setiawati, wanita yang menyayangimu selamanya.
Salah satu perang besar di Afrika yang pernah terjadi. Perang ini melibtkan banyak Negara seperti Zaire, Angola, Burundi dan Uganda.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro