Prolog
Bali, 03 mei 2021.
Seorang gadis dengan balutan dress putih gading, polesan make up tipis dan tak lupa bandana yang dipakainya menambah aura kecantikannya terpancar. Siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona. Kecantikan tidak membuatnya lupa diri, sudah cukup kesalah pahaman dimasa lalu yang membuat dirinya enggan untuk kembali mengingat.
Jangankan sekedar mengingat, menyebut nama lelaki itu saja Allysa segan. Sudah lima tahun sejak kejadian itu Allysa memutuskan untuk membuat usaha restoran sederhana bersama sahabatnya, yang tadinya hanya satu, dua orang pelanggan yang selalu datang ke restorannya.
Namun karena ketelatena dan ketekunannya dalam berusaha, menghasilkan restoran yang menjadi sasaran anak remaja bahkan kalangan dewasa untuk menghabiskan waktu bersama. Restoran Vadalapani dengan ciri khas sendiri, usaha yang dirintis Allysa dari nol itu ternyata membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Restoran tersebut memiliki satu-satunya perbedaan dari restoran lainnya, memiliki kabut dingin dipagi hari, hutan-hutan yang lebat, serta gemericik air mancur menambah kesan bagi yang sangat unik bagi para pelanggannya.
Sama halnya dengan Allysa yang sangat betah berada di restoran miliknya itu, membuat dia lupa dengan keadaan sekitarnya. Ayman sesekali meninjau perkembangan restorannya itu, dan melihat sendiri kinerja para bawahannya itu.
Allysa memiliki sekitar seratus lima puluh karyawan yang terbagi menjadi pelayan, barista, kasir, resepsionis, pencuci perlengkapan makanan, pengantar makanan, koki dan satpam. Mereka semua dengan senantiasa membantunya dalam melayani para pengunjung, tentunya dengan dibantu Ayman dalam menyeleksi calon para pekerja di restorannya itu. Memang Ayman yang selama ini selalu menjaganya bahkan membantu Allysa dalam suka maupun duka, mereka berdua bersahabat sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
****
Allysa melihat arlojinya yang menunjukkan pukul tujuh malam waktu setempat, hembusan napasnya terasa berat. salah satu anak karyawan mengabarkan bahwa bahan pokok di restoran sudah menipis, suppliyer baru akan mengirim bahan baku lusa. dengan terpaksa Allysa meninggalkan appartemennya, langkah kakinya menyusuri penjuru lorong appartemen Allysa hanya fokus pada ponselnya dengan menscrooll mencari kontak rekan bisnisnya.
Kali ini, Allysa tidak akan meminta bantuan Ayman kembali untuk mencari suppliyer lain, cukup dirinya saja yang harus mengatasi semuanya. Di depan appartemen sudah ada supir pribadinya yang selalu mengantar jemput kemanapun Allysa inginkan, disepanjang perjalanan dia hanya melihat kearah jalanan yang begitu memikat indera penglihatannya.
Sesampainya di restoran langsung disambut oleh para pegawai dengan senyuman, sebisa mungkin Allysa memberikan kesan baik di depan karyawannya. Siska salah satu senyuman dan sapaan selalu Allysa berikan pada karyawannya. Seluruh karyawan sangat bahagia memiliki bos yang ramah dan berjiwa kemanusiaan, ketika salah satu karyawannya tertimpa musibah Allysa maupun Ayman selalu menyempatkan untuk menengok karyawannya, jangankan saat mereka sakit.
Setiap menjelang lebaran bahkan akhir tahun keduanya selalu memberikan bonus bahkan reeward untuk karyawan terbaik ditahun ini.
****
433 kata
Hai, sahabat storry_sekarpuji07.
Kali ini Sekar bawa cerita baru dengan genre yang berbeda, pastinya akan membuat kalian terhibur.
Sekar berkolaborasi dengan irine salah satu fans dari aditya Surya Pratama.
1. Aditya
2. Ayman
3. Allysa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro