Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 9

     Sakura masuk ke kelas dengan keadaan berantakan. Rambut acak-acakan, kantung mata, kaos kaki beda warna, dan wajah yang masih terlihat mengantuk. Ino yang melihat tampang sahabatnya kebingungan sekaligus menahan tawa.

  "Ra, tumben nggak nyasar," celetuk Ino.

     Sakura tidak menjawab pertanyaan Ino dan langsung menuju ke tempat duduknya dengan pandangan kosong.

  "Ra kenapa sih?"

  "Semalem gua nggak bisa tidur No."

  "Pantesan, lu lagi ngelindur kali ya sampai make kaos kaki aja sebelahan. Sebelah putih, sebelah hitam."

  "Eh masa iya?" ucapnya dengan wajah terkejut. Ia melirik kakinya sekilas, tetapi kembali memasang wajah malas.

  "Biarin," lanjutnya.

  "Udah buat pr?"

  "Belum, nyontek punya lu dong."

  "Eh?"

  "Gaes pengumuman!! Nanti sore banjir deh kayaknya," teriak Ino.

  "Lah kok bisa?" tanya salah satu siswa.

  "Haruno Sakura nggak buat pr, mau nyontek pula," balas Ino.

  "Kalau itu mah bukan banjir lagi, tapi udah tsunami," sahut Hinata yang baru datang.

  "Tsunami beneran baru kerasa lu," ucap Sakura malas.

  "Kenapa sih Ra?" tanya Hinata.

  "Semalem nggak bisa tidur, trus sekarang malah ngantuk. Mana gue belum buat pr lagi, nyontek dong."

     Hinata mencari-cari sesuatu di dalam tasnya.

  "Nih," ucap Hinata sambil memberikan bukunya yang langsung disambut oleh Sakura.

  "Emang lu ngapain aja sih semalem sampai nggak bisa tidur kaya gitu."

  "Diteror sama Kak Sasuke. Overthinking gue jadinya."

  "Hah rasain!" sahut Ino sambil menggebrak meja Sakura. "Seneng gue kalau Sakura diteror sama Kak Sasuke."

  "Gue juga seneng kok kalau dia menderita," balas Hinata yang disambut tawa oleh Ino.

  "Kalian berdua jahat amat sih."

  "Nggak kok Ra, kita berdua cuma bercanda jangan diambil hati. Entar gitu aja lu bunuh diri," ucap Hinata.

  "Ya kagak lah."

     Sakura kemudian menyalin semua tugas yang ada di buku milik Hinata. Setelah selesai ia memilih untuk molor lagi. Ia melipat tangannya dan menidurkan kepalanya diatas meja. Untung pelajaran Kakashi sensei jamkos. Jadi dia bisa tidur dengan nyenyak, bahkan saking nyenyaknya ia belum juga bangun waktu jam istirahat.

  "Ini anak enaknya diapain ya No?" ucap Hinata.

  "Dibuang aja gimana?"

  "Kurang sadis."

  "Dimutilasi?"

  "Terlalu sadis."

  "Ya udahlah biarin aja," ucap Ino.

  "Ikut ke kantin nggak?" tanya Hinata.

  "Ikut."

     Baru beberapa langkah meninggalkan Sakura yang tertidur, mereka dikagetkan dengan kedatangan Sasuke dan Tsunade.

  "Saya pinjam kelasnya sebentar ya, buat pembinaan. Setelah jam istirahat jadwal saya kan?" ucap Tsunade.

  "Iya sensei silahkan, saya sama Ino mau istirahat dulu," ucap Hinata.

  "Ya."

  "Kak Sasuke, Kak Sai mana?" tanya Ino pada Sasuke yang berjalan dibelakang Tsunade.

  "Ayo No cepetan keburu abis nanti," ucap Hinata sambil menarik lengan Ino.

     Sasuke tidak menghiraukan pertanyaan Ino dan terus berjalan mengikuti Tsunade, sampai matanya menangkap sosok berambut pink tengah tidur di salah satu bangku. Bangku tersebut tepat berada di depan meja guru.

     Nggak asing lagi dong pastinya sama si rambut pink yang tidur di pojokkan. Masa nggak inget sama kejadian kemarin di kantin sekolah.

     Tsunade duduk di meja guru kemudian Sasuke duduk di kursi samping Sakura.

  "Oh ya Sasuke, lombanya tinggal seminggu lagi. Bagaimana persiapan kamu?" tanya Tsunade pada Sasuke.

  "Sudah sensei, tinggal satu bab terakhir."

  "Ya sudah kamu pelajari itu dulu," ucap Tsunade. "Tumben Sakura tidur di kelas," lanjutnya.

     Sasuke melirik Sakura yang sedang tidur disampingnya, kemudian tersenyum puas.

  'Gara-gara semalem ya pinky?" batin Sasuke. Pikirannya jangan kemana-mana tolong.

     Sasuke melanjutkan kegiatan belajarnya dan Tsunade sibuk dengan kertas-kertas di mejanya. Sesekali Sasuke menoleh ke arah Sakura dan tersenyum tipis ketika ia mendengar dengkuran halus Sakura.

   "Sasuke sebentar," ucap Tsunade.

  "Iya sensei?"

  "Coba kamu jelaskan poin-poin yang kamu pelajari dari bab sebelumnya."

  "Baik."

     Sasuke mulai menjelaskan materi yang ia pelajari beberapa hari lalu. Ia menjelaskan dengan sangat lancar. Sedangkan Sakura merasa terganggu dengan suara-suara yang mengusik tidurnya. Tapi suara itu bukan suara milik Ino, Tenten, ataupun Hinata.

  'Siapa sih berisik banget.'

  'Kaya suaranya Tsunade sensei deh,' batin Sakura.

  'Apa!! Tsunade sensei!!'

     Sakura segera mengangkat kepalanya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah, Tsunade. Ia melirik jam dinding di atas papan tulis. Istirahat masih kurang lima belas menit, berarti belum masuk jam berikutnya. Tapi kenapa Tsunade sensei disini?

     Ia menoleh ke tempat duduk di sampingnya, dan kali ini terkejutnya berlapis-lapis kaya tango. Sakura refleks mundur dan kejedot tembok, mengingat posisinya yang berada di pojokkan.

  "Aduh!!!"

  "Sakura kenapa?" tanya Tsunade.

  "N... N... Nggak ada sensei. C... Cuma mimpi buruk," jawab Sakura grogi.

  "Kita nggak ganggu kamu kan?" tanyanya lagi yang hanya dijawab gelengan kepala oleh Sakura.

     Sakura memberanikan diri untuk melihat Sasuke yang duduk di sampingnya. Sasuke memandang ke arahnya dengan pandangan aneh sekaligus jijik, sedangkan Sakura cuma memasang wajah cengo.

     Sasuke menunjuk kearah Sakura mnggunakan jari telunjuknya kemudian menunjuk bibirnya sendiri.  Berulang-ulang Sasuke melakukan gerakan yang sama, tetapi Sakura masih saja memasang wajah heran. Maklum, otak lelet. Baru bangun tidur juga.

  'E...Eh? Kak Sasuke minta cium!?' batin Sakura sambil meneguk ludahnya kasar.

     Kedua pipinya memerah. Mana mungkin dia nyium Sasuke di depan guru. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya cepat sampai helaian merah muda di kepalanya menari-nari.

  "Iler," ucap Sasuke singkat.

  "Hah?"

     Sasuke kemudian menunjuk ke arah Sakura, dan baru kali ini Sakura sadar kalau ia ngiler sewaktu tidur tadi. Ia segera membekap mulutnya sendiri dan lari keluar kelas.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Kamar mandi sekolah

  "Aa! malu-maluin," gumam Sakura sambil terus membasuh wajahnya.

  "Kenapa sih yang liat mesti Kak Sasuke."

   "Oke, setelah ini gue bakal berusaha buat ngejauh dari Kak Sasuke. Sebisa mungkin gue nggak boleh ketemu sama Kak Sasuke," simpul Sakura sambil menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

     Sepulang sekolah Hinata dan Sakura ditugaskan membersihkan kelas XII B IPA oleh Tsunade sensei karena kelas tersebut besok akan dijadikan tempat rapat sementara. Rapat itu mendadak, dan di dalam kelas hanya ada Hinata dan Sakura sehingga mereka berdua yang dimintai bantuan untuk membersihkan kelas tersebut.

  "Ck kenapa mesti kita sih yang disuruh bersihin kelas XII B IPA?" keluh Sakura.

  "Ya tanya aja sana sama mami-mu," jawab Hinata sambil memasukkan bukunya kedalam tas.

  "Ck. Udah belum?"

  "Udah."

  "Hinata," panggil Naruto dari luar jendela.

  'Dia mau ngapain lagi sih?' batin Sakura malas.

  "Kak Naruto?" ucap Hinata.

  "Untung kamu belum pulang. Aku punya sesuatu buat kamu."

  "Serius!?" tanya Hinata antusias.

     Sedangkan Sakura hanya menonton drama mereka berdua dengan wajah datar.

  "Ini boneka buat kamu," ucap Naruto sambil memberikan boneka beruang kepada Hinata.

  "Aaa lucunya."

     Dan ya, naluri kejombloan Sakura pun muncul.

  "Nat gue duluan," ucapnya.

  "Iya nanti gue susul."

     Sakura berjalan menuju kelas XII B IPA dengan kaki yang dihentak-hentak dan wajah muram.

  "Apaan sih disuruh bersihin kelas malah pacaran," ucap Sakura kesal.

     Ia langsung masuk ke kelas dan mengambil penghapus papan tulis. Ia menghapus semua tulisan yang memenuhi papan tulis dengan kasar.

  "Bukannya bantuin malah pacaran mulu. Kaya cuma dia aja yang punya pacar."

  "Woy!! Itu tugas buat besok kenapa lu hapus?" ucap seseorang di belakangnya.

     Sakura menoleh ke sumber suara dengan muka sebal. Dan yang baru saja meneriakinya adalah....

  'Kenapa dia lagi sih Ya Allah.'

☆TBC☆

Sakura buat masalah apalagi aduh :"
.
See you next time 😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro