Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 37

     Hari kedua ulang tahun sekolah. Sesuai jadwal, agenda hari ini adalah drama dan pameran. Pementasan drama yang telah mereka persiapan bersama beberapa sekolah lain akan segera ditampilkan.

  "Bagus." Hinata bertepuk tangan antusias dengan mata berbinar setelah melihat gladi bersih dan persiapan para pemain drama yang bisa dikatakan hampir sempurna dan diluar dugaannya.

  "Aku bilang apa kan? Waktu yang mepet nggak akan mempengaruhi bakat akting kalian. Tepuk tangan dulu dong buat diri kalian sendiri," ucapnya.

     Para pemeran bertepuk tangan dengan senyum yang mengembang, kecuali Sasuke. Ia sendiri bingung kenapa dirinya diikut sertakan dalam pementasan drama, sedangkan ia merasa tidak pernah punya bakat dalam bidang berakting. Ia curiga, jangan-jangan ini ulah si asisten sutradara yang cengar-cengir di belakang sana.

  "Jam berapa?" ucap Hinata sambil menarik pergelangan tangan pacarnya.

  "Hah jam enam!? Jamnya mati?" ucap Hinata.

     Naruto hanya menjawab pertanyaan Hinata dengan cengiran khasnya.

  "Ngapain dipake sih kalau udah mati?" protesnya pada sang pacar yang kelakuannya sering bikin dia jengkel-jengkel sayang.

  "Biar tetap kelihatan keren," jawab Naruto.

     Hinata mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan melihat jam yang tertera di layar ponsel tersebut.

  "Teman-teman sekarang jam setengah sembilan, kalian masih punya waktu satu setengah jam sampai waktu pementasan. Mungkin setelah ini kalian bisa melihat-lihat pameran yang diadakan sekolah kami," ucap Hinata sopan.

  "Tiga puluh menit sebelum pementasan, kami harap kalian sudah bersiap-siap," ucap Naruto. "Baiklah. Kerja bagus semuanya, silahkan menikmati pameran yang kami adakan," ucap Naruto lagi.

     Para pemeran dan tim yang tergabung dalam pementasan itu keluar dari auditorium satu persatu, begitu juga dengan Sakura. Setelah kembali ke kelas untuk menyimpan kostum Sakura berniat pergi melihat pameran. Percuma juga dia bertahan di kelas kalau kelas isinya cuma dua orang nolep yang kecanduan game, sedangkan sisanya entah kemana.

     Sakura berjalan keluar kelas dengan menggenggam sebuah brosur pameran. Disana tertulis 'lima pasangan pertama mendapatkan hadiah khusus'. Sakura menghela nafas panjang.

  "Coba aja itu kalimat diganti jadi 'lima jomblo pertama mendapatkan hadiah khusus', udah maju paling depan gua," gumam Sakura sambil menunduk.

  "Besok kalau gue jadi DPR gue mau bikin undang-undang yang berisi, 'barang siapa menistakan jomblo, maka dia akan dihukum jomblo seumur hidup' biar para jomblo macem gue nggak dinistain mulu," ucapnya.

     Dunia ini terlalu kejam buat jones macam Sakura.

  "Ra!"

     Sakura menegakkan kepalanya dan mencari-cari sumber suara. Tiga meter di belakanganya sudah berdiri sosok Gaara. Bibirnya mengembangkan sebuah senyuman pada Gaara yang mulai berjalan mendekat kearahnya. 

  "Kok sendiri Gar," ucap Sakura.
 
  "Iya nih, temen gue pada kemana gue juga nggak tau," jawab Gaara.

  "Kakak lo dimana?"

  "Siapa? Temari? Dia lagi sama Matsuri kali, tapi mereka juga ngilang entah kemana."

  "Kankuro?" Sakura mencoba mengingatkan Gaara pada Kankuro, kakak kedua Gaara.

  "Ck nyari dia lebih susah lagi, mendingan gue nyari lo dibanding nyari Kankuro," ucap Gaara sedangkan Sakura hanya terkikik geli.

  "Mau lihat pameran?" tanya Gaara yang dijawab anggukan oleh Sakura.

  "Lihat bareng aja yuk, gue lihat di brosur kalau lima pasangan pertama bakal dapet hadiah khusus. Pameran kan barusan dibuka, kita masih punya kesempatan buat dapetin hadiahnya. Bareng gue aja ya," ucap Gaara.

  "Ehmm...."

     Belum sempat Sakura menjawab ia merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang dengan keras.

  "Ra gue masih belum sepenuhnya percaya sama yang kemarin Ra," ucap Ino, pelaku yang menepuk pundak Sakura dari belakang.

  "Apa No?" ucap Sakura yang kebingungan melihat tingkah Ino.

  "Yang lu bilang kemarin itu, waktu sore," jawab Ino mengabaikan Gaara yang masih ada disana.

     Sedikit demi sedikit Sakura mulai paham arah pembicaraan Ino.

  "Ra." Ino mencengkeram kedua pundak Sakura dengan wajah mengintimidasi.

  "Lu beneran suka sam...."

     Belum selesai Ino mengucapkan kalimatnya, Sakura sudah membungkam mulut 'ember' Ino dengan tangannya. Wajah Sakura memerah padam, ia menatap Ino tajam dengan tatapan 'lihat situasi!!'. Sedangkan Gaara hanya melihat interaksi mereka dengan tampang bingung.

  "Kenapa Ra?" tanya Gaara.

  "Suka... Maksudnya suka sama masakan lo yang kemarin kan," ucap Sakura mengalihkan perhatian Gaara sekaligus mengode Ino agar membicarakan hal itu nanti.

  "Iya gue suka banget No, lain kali masakin lagi ya. Sekarang mendingan lo lihat-lihat pameran dulu deh," ucap Sakura sambil mendorong tubuh Ino menjauh.

     Ino menoleh kepada Sakura tetapi Sakura membalas dengan tatapan 'sekarang lo pergi, jangan ganggu'. Ino berbalik dengan wajah kesal, sedangkan dari arah lain ada Sai.

  "Nona cantik," sapanya pada Ino.

  "Kak Sai!"

  "Lihat-lihat pameran yuk," ucapnya yang kemudian dibalas oleh celotehan nggak jelas dari Ino.

     Sakura menghela nafas lega, 'untung ada Sai,' ucapnya dalam hati.

  "Ayo." Sakura menggenggam tangan Gaara sedangkan Gaara menjawabnya dengan senyum tipis.

  "Makin hari mereka makin deket lo," bisik Naruto pada Sasuke.

     Ya, sedari tadi mereka melihat interaksi antara Sakura dan Gaara. Dan tentunya Sasuke udah kebakaran dari tadi, walaupun tertutup ekspresi dinginnya. Sasuke bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke suatu tempat.

  "Mau kemana lo?" ucap Naruto yang kemudian berlari kecil mengikuti langkah Sasuke.

     Sedangkan di tempat yang sama ada seseorang yang juga diam-diam melihat interaksi antara Sakura dan Gaara.

  "Itu cewek gatel juga rupanya," ucapnya dengan senyum licik.

^^^

  "Sensei, ini bukunya saya kembalikan. Semua petunjuk di buku itu nggak ada yang berhasil sama sekali setelah saya terapkan."

     Sasuke mengembalikan Icha Icha Taktics pada Kakashi, pasalnya ketika Sasuke melakukan apa yang dikatakan oleh buku itu pasti jatuhnya Sasuke yang sial. Dan ada satu yang paling ia ingat sampai sekarang.

     Waktu itu pulang sekolah, keadaannya hujan. Ia lihat Sakura lagi berteduh di halte sambil nunggu bis, tapi keadaan halte penuh sehingga Sakura terpaksa harus berada di paling pinggir dan kehujanan.

     Sebenarnya Sasuke keluar sekolah udah pake payung, cuma karena waktu di halte dia ketemu sama Sakura yang kehujanan dan ia ingat salah satu isi Icha Icha Taktics yang menyebutkan, 'hujan-hujanan dengan dia adalah hal yang romantis' Sasuke langsung aja nutup payungnya. Secara nggak langsung emang mereka hujan-hujanan bareng, cuma bedanya kalau Sakura kehujanan karena terpaksa sedangkan Sasuke emang sengaja pengen kehujanan.

     Sakura yang melihat Sasuke membawa payung tapi malah basah-basahan segera merebut payung tersebut.

  "Bawa payung nggak dipake, sini biar aku aja yang pake," ucap Sakura sambil merebut payung yang dibawa oleh Sasuke kemudian pulang lebih dulu.

     Akhirnya Sasuke pulang dalam keadaan basah kuyup kayak habis keterjang air bah dan besoknya dia demam. Romantis banget nggak sih.

  "Atau kalau boleh saya buang aja deh bukunya, sesat," ucap Sasuke.

  "Eh jangan!" ucap Kakashi tiba-tiba.

  "Bukunya terlalu tinggi buat kamu, makanya nggak ada hasil."

     Sasuke hanya menatap datar gurunya tersebut, gimana mau sukses kalau Kakashi sendiri yang udah tamat Icha Icha Taktics berkali-kali juga masih jomblo sampai sekarang.

^^^

     Pementasan drama tinggal beberapa menit lagi. Semua pemeran sudah siap dengan kostum masing-masing, diantara mereka ada yang sedang menghapal dan membaca ulang naskah, berlama-lama menatap cermin, mencoba melafalkan dialog, dan kini tampak Naruto dan Sai yang menggoda Sasuke dengan kostumnya.

  "Teman-teman nanti tampilkan sesuai dengan latihan kita sebelumnya ya," ucap Hinata.

  "Dimengerti," jawab seluruh pemeran.

     Kursi penonton sudah dipenuhi oleh para siswa dan sebagian guru, baik dari KHS sendiri maupun dari sekolah undangan. Drama diawali dengan beberapa sambutan dari Naruto untuk seluruh orang yang hadir di auditorium, dan drama pun dimulai beberapa menit kemudian.

     Dari awal penampilan drama mereka semuanya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan skenario.

  "Hei binatang, aku Gaston. Belle yang mengirimku kemari," ucap Sasuke yang saat itu berperan sebagai Gaston.

  "Belle tidak mungkin melakukan itu," jawab si buruk rupa, alias Gaara.

  "Aku dengar kau jatuh cinta padanya. Jangan berharap binatang!!" gertak Sasuke.

  "Aku bukan binatang!!"

  "Dia calon istriku, jadi menjauh darinya," ucap Sasuke. "Aku tidak akan membiarkan dia jatuh cinta denganmu kau dengar?!!" Sasuke menodongkan pistol pada Gaara.

  "Hentikan semua ini!" teriak Sakura, putri yang diperebutkan.

  "Aku tidak peduli apa hubunganmu dengannya, tapi aku tidak akan membiarkan kalian semakin dekat!!" ucap Sasuke penuh penekanan.

     Dari belakang panggung Hinata tampak membolak-balik naskah drama dengan raut wajah bingung.

  "Kenapa Nat?" tanya Naruto.

  "Dialog yang diucapin sama Kak Sasuke nggak ada di skenario," ucap Hinata panik.

  "Hah masa!?" Naruto merebut naskah yang dibawa oleh Hinata.

  "Jangan-jangan kak Sasuke lupa dialognya," ucap Hinata sambil menggigit kukunya.

  "Jangan kau pikir karena belakangan ini dia sering bersamamu dia jadi jatuh cinta padamu," ucap Sasuke.

  "Aku sudah bilang tadi, aku tidak peduli mau dia teman masa kecilmu atau hanya kenalanmu, aku tidak akan membiarkanmu merebutnya!"

  "Tuh kan," ucap Hinata.

  "Sasuke gimana sih?" Naruto pun ikutan bingung.

     Sedangkan Sakura dan Gaara yang menyadari kesalahan Sasuke berusaha mengingatkannya. Gaara menerjang Sasuke.

  "Kau Salah!" ucap Gaara yang berarti Sasuke salah mengucapkan dialog dan harus segera kembali ke skenario.

  "Kenapa Gaara malah ikut-ikutan," ucap Naruto frustasi, sedangkan Hinata yang di sampingnya sudah memucat.

  "Gimana nih, nanti tata panggungnya pasti bingung," ucap Sai yang tiba-tiba datang.

     Sasuke mendorong Gaara hingga tersungkur dan Sakura yang berada di pojok panggung pun berlari mendekati Gaara.

  "Hei kau tidak papa?" ucap Sakura sambil berusaha membantu Gaara untuk berdiri, padahal dirinya sedang berusaha memperbaiki penampilan mereka.

     Sakura melirik Sasuke yang tidak jauh dari mereka kemudian tampak membisikkan sesuatu.

  "Kak Sasuke...."

     Kali ini Sasuke menatap Sakura dan mencoba mencermati gerakan bibir Sakura.

  "Skenarionya," bisik Sakura.

     Seakan tersadar, Sasuke kemudian mengarahkan pistol yang ia bawa ke arah Gaara yang mulai bangkit. Ia menggerakkan tangannya seolah menembakkan senjata tersebut, dan si buruk rupa pun tertembak.

  "Tidak!" teriak Sakura dramatis.

  "Kayaknya udah mulai balik ke skenario," ucap Naruto.

  "Atur panggungnya sesuai arahan kemarin," ucap Sai pada tim penata panggung.

     Panggung tampak bergetar karena setting dari tim tata panggung. Lantai panggung yang dipijaki oleh Sasuke turun sehingga membuat Sasuke seolah jatuh dan terperosok.

  "Hah untung aja." Hinata menarik kursi yang ada di belakang panggung dan mengipas-ngipaskan naskah yang ia bawa.

     Tak lama kemudian Sasuke datang dan Naruto melemparkan sebotol air mineral yang langsung ditangkap olehnya. Ia duduk di salah satu kursi yang ada di sana dan segera meneguk air minumnya.

  "Kenapa dialog yang lo ucapin tadi nggak sesuai sama yang ada di naskah?" Naruto mendekati Sasuke dan duduk di sampingnya.

  "Lupa," jawab Sasuke singkat.

     Beberapa saat kemudian tirai panggung tertutup, dan beberapa pemain yang baru saja mementaskan drama berhambur ke belakang panggung untuk mempersiapkan babak selanjutnya.

  "Semuanya, tetap jalankan sesuai gladi kita tadi pagi," ucap Naruto.

  "Nggak usah mikirin yang tadi, fokus aja sama jalan ceritanya," sambung Hinata.

  "Tenang aja Nat," jawab Sakura yang berjalan ke arah ruang ganti dengan membawa kostum barunya.

   "Aakhh," keluh Gaara saat menyentuh pangkal hidungnya yang terasa nyeri.

     Sasuke menatap Gaara beberapa saat, tapi ketika Gaara melihatnya ia buru-buru membuang muka.

  "Gaara kenapa?" tanya Hinata.

  "Nggak papa, kebentur tadi," jawab Gaara yang masih sibuk membersihkan sudut bibirnya yang berdarah dengan kapas yang ada di meja rias.

     Sebenarnya luka yang didapat oleh Gaara adalah karena Sasuke mendorongnya waktu di panggung tadi, sehingga dia tersungkur dan wajahnya terbentur bagian dalam topeng 'buruk rupa' nya.

  "Seriusan?" tanya Hinata.

  "Iya nggak papa kok."

  "Ya udah."

     Ketika drama berlanjut scene berikutnya adalah ketika Belle dan sang pangeran berdansa. Sasuke masih sempat melihat scene itu dari balik panggung. Ia mengepalkan tangannya erat, lagi-lagi karena Sakura dan Gaara tampak romatis di matanya.

     Sasuke pun kembali ke tempat duduknya semula dengan wajah dingin, tapi dingin yang kali ini nggak sama kayak biasanya. Yang kali ini lebih dingin lagi.

  "Ini cuma drama loh Sas, nggak usah baper. Lagian lo nggak bakal ketikung kok asal lo mau berusaha," ucap Naruto meyakinkan, tetapi Sasuke tidak menjawab.

  "Gaara sama Sakura cuma temen masa kecil," ucap Naruto lagi.

  "Loh berarti kak Sasuke... Maksudnya kak Sasuke suka sama Sakura?" ucap Hinata terkejut.

     Naruto dan Sasuke menatap Hinata yang kebingungan. Hinata memang tidak tahu arti tatapan mata Sasuke, tapi ia tau arti tatapan mata Naruto yang mengatakan 'iya'.

  "Jangan bilang sama siapapun terutama Sakura. Gue pengen tau rasanya berjuang," ucap Sasuke tegas.

     Hinata mengangguk mengerti.

^^^

     Drama usai. Seluruh orang yang terlibat dalam pementasan drama naik ke panggung dan memberi penghormatan dengan cara membungkukkan badan dan saling bergandengan tangan. Sakura dan Sasuke berdiri berdampingan. Sasuke menggenggam tangan Sakura erat.

  'Kalau bisa gue nggak bakal lepasin tangan lo lagi,' ucapnya dalam hati.

     Ketika semua pemeran kembali ke belakang panggung, Hinata segera menyampaikan apresiasinya terhadap drama yang mereka bawakan.

  "Semuanya terima kasih atas kerja kerasnya, bakat kalian memang tidak bisa diragukan ya. Ini lebih dari ekspetasi." Hinata bertepuk tangan antusias.

  "Dramanya bagus kok tenang aja," ucap Sai.

  "Ya walaupun tadi ada beberapa masalah... Tapi kalian bisa melewatinya tanpa merusak skenario. Sakura dan Gaara akting kalian bagus. Apalagi Sasuke, aktingnya natural banget," ucap Naruto.

     Kalimat terakhir Naruto membuat telinga Sasuke berdiri. Tersinggung, padahal niat Naruto cuma muji bakat aktingnya.

     Ya gimana nggak natural kalau yang dilakukan sama Sasuke waktu pementasan tadi emang luapan kekesalannya pada Gaara.

  "Lo keren Gaar," puji Sakura.

  "Lo juga, bakat akting lo berkembang juga ya," balas Gaara, sedangkan Sakura hanya tertawa sumbang.

     Sasuke melirik interaksi mereka berdua dengan tatapan sinis. Kemudian ia bangkit dan berjalan menuju pintu keluar. Sebelum keluar ia berniat menendang tempat sampah yang terletak beberapa meter dari pintu keluar sebagai pelampiasan emosi, tapi karena tendangannya meleset akhirnya Sasuke malah hampir jatuh. Nggak sampai jatuh atau sampai goleran gitu sih, tapi kepleset di depan anak sekolah lain itu nggak banget. Apalagi disitu ada doi, mau ditaruh mana muka dia!? Mau diganti pakai panci?

  "Ehmm gue duluan ya Ra, Naruto, Sai," ucap Gaara yang dijawab anggukan oleh Sakura.

     Ino yang sedari tadi berada di ambang pintu kemudian masuk ke dalam.

  "Ini hp-nya," ucap Ino sambil memberikan ponsel milik Sai kepada pemiliknya.

  "Eh iya, itu tadi Kak Sasuke kenapa?" tanya Ino pada empat orang yang ada disana, Sakura, Naruto, Hinata, dan Sai.

  "Tauk tuh Sasuke," jawab Sai.

  "Belakangan ini gue lihat kok Kak Sasuke jadi goblok ya kalau deket sama Sakura," celetuk Ino.

  "Ketularan gobloknya Sakura kali," jawab Sai dengan tampang watados.

  "Itu namanya 'salting', dia lagi jatuh cinta makanya dia jadi goblok," ucap Naruto.

  "Iya makanya jangan jatuh cinta biar nggak goblok. Lihat aja tuh, cowok sepinter Sasuke aja bisa jadi goblok kalau lagi jatuh cinta," ucap Sai.

  "Elu goblok, jatuh cinta. Bah!" ucap Naruto.

  "Elu goblok, jatuh cinta, doi nggak peka lagi. Auto rumah sakit jiwa lo," sahut Hinata yang kemudian disambut gelak tawa oleh teman-temannya. Sakura ikutan ketawa, tapi dia nggak paham sama yang diomongin temennya sejak tadi.

  "Emang kak Sasuke jatuh cinta sama siapa?" ucap Sakura dengan wajah ingin tahu.

     Sontak Naruto, Hinata, dan Sai menepuk dahinya sendiri melihat tingkat kepekaan Sakura. Kapan lah ini anak peka?

☆Tbc☆

🔴AuKarin

❤175.098likes 💬1538komentar 📂53bagikan

Aku ngalah
Dudu mergo aku wes ra sayang
Aku mundur
Dudu mergo tresnoku wes ilang
Nanging aku iki ngerteni
Yen dirimu lebih sayang arek kae...

Shino.abugombal
Sobat ambyar 🔥🔥

🔘Hinata_2712

❤261.943likes 💬3571komentar 📂55bagikan

Jangan terlalu banyak noleh kebelakang lihat masa lalu, nanti lehermu gak bisa muter ke depan :/

🔘Ino¥ama♡

❤417.222likes 💬6321komentar 📂72bagikan

💛💛💛

🔘Saku_blossom🌸

❤417.264likes 💬1678komentar 📂41bagikan

Bukannya aku gak laku, tapi aku adalah jomblo bertahan yang hebat🙂🙂🙂


🔴Sara_nghaeyo

❤153.921likes 💬1335komentar 📂65bagikan

Boleh nggak aku bilang kalau aku nggak bisa move on
.
Tiap hari ketemu sih :'

AuKarin
Eh kesasar :'
Udah mantan ya mantan aja kalik

Alyawinner

❤10likes 💬0komentar 📂0bagikan

Hai semua 🙋

Aku masukin beberapa hint loh, kira-kira ada yang nyadar nggak?

See you next time 😘

*Cast :
Uzumaki Karin : -
Namikaze Naruto : @kbt_ta1
Haruno Sakura : @mmmaniaaaa
Yamanaka Ino : @pasha_grusha
Sara : @mmmaniaaaa

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro