Chapter 30
Lima hari Sasuke nggak ketemu sama Sakura. Tiga hari karantina dan dua hari untuk lomba rasanya kayak nggak cepat berlalu. Mau bilang nggak rindu, tetep aja dia rindu sama Sakura. Padahal cuma lima hari.
Hari ini pun setelah dia pulang dari lomba dia masih belum ketemu sama Sakura. Sasuke duduk di sofa yang ada di kamarnya. Pikirannya melayang pada gadis imut yang waktu itu menahannya untuk membuka jaket di ruang ganti. Siapa lagi kalau bukan Sakura.
'Dia nggak kangen ya sama gue?'
Seketika lamunannya buyar saat sang ibu membuka pintu kamarnya.
"Sasuke."
"Ada apa Mak?"
"Temenmu kesini tuh," ucap Mikoto.
Tanpa banyak tanya, Sasuke keluar dari kamar dan turun ke ruang tamu. Ketika ia sudah sampai di bawah... Haduh kenapa malah dua orang ngeselin ini yang dateng.
"Yo Sasuke!" ucap salah seorang diantaranya, sedangkan orang yang satunya hanya melambaikan tangan sambil tersenyum.
"Ck," gumam Sasuke dengan tatapan datar.
Kini Sasuke, Naruto, dan Sai sudah berada di kamar milik Sasuke yang berada di lantai atas.
"Mau ngapain kesini?" tanya Sasuke malas.
"Oh kita cuma mau ngabisin bensin aja sih, jadi kita kesini," jawab Sai santai.
"Gue mau berburu rusa kutub," ucap Naruto sambil menatap sekeliling.
"Nggak penting. Cari alasan nggak mutu banget lu berdua," ucap Sasuke.
"Bodo amat. Gue kesini mau nanya gimana kemajuan usaha lo buat deketin Sakura," ucap Naruto.
.
.
.
.
.
Krik
.
.
.
.
.
Krik
.
.
.
.
.
Krik
.
.
.
.
.
Krik
.
.
.
.
.
"Tuh kan apa gue bilang tadi, belum ada perubahan apa-apa," ucap Sai pada Naruto.
"Gimana sih Sas. Kode-kode dikit lah seenggaknya," ucap Naruto.
"Gimana caranya? Gue baru pertama kali suka sama seseorang. Gue mana tahu gimana caranya ngode cewek."
Naruto tampak berpikir sesuatu, begitu juga dengan Sai.
"Mungkin lo coba ajak dia ke kuburan," usul Sai.
"Ngapain!?" tanya Naruto.
"Kan kuburan sepi, syahdu gitu."
"Ya nggak kuburan juga!! Mending ajakin Sakura main twitter."
"Apa hubungannya woy!"
"Nggak ada hubungannya."
"Kalian berdua bisa kasih saran yang lebih masuk akal?" tanya Sasuke malas.
"Apa ya...." Sai berpikir keras.
"Ck semakin gue berusaha pake otak buat berpikir, kepala gue makin pusing," ucapnya.
"Itu tandanya otak lo nggak ditakdirkan untuk dipakai."
Sasuke menatap malas Sai dan Naruto. Sedari tadi Sasuke cuma nonton perdebatan nggak jelas mereka. Coba aja bukan temen, udah Sasuke tendang dari rumahnya saat itu juga.
"Coba deh lakuin hal-hal romatis ke Sakura," ucap Naruto.
"Contohnya?" tanya Sasuke.
"Coba lu tanya Kak Izumi. Kak Izumi kan cewek, dia bisa tahu apa yang romantis dari sudut pandangnya."
Sasuke berpikir sejenak, ada benarnya juga yang diomongin sama Naruto.
"Yuk pulang," ucap Naruto tiba-tiba.
"Muter-muter dulu yuk," balas Sai.
"Kemana?"
"Kemana aja deh."
Sasuke mengabaikan mereka berdua dan memilih memikirkan langkah yang harus ia lakukan selanjutnya. Bodo amat mereka mau keliling dunia pake becak, joging keliling Jepang, atau muter-muter di Tokyo selama 24 jam pun Sasuke nggak peduli.
"Pokoknya kalau bensinnya belum habis gue ogah pulang ya," ucap Sai.
"Trus nanti kalau bensinnya habis, kita pulangnya dorong motor dong," ucap Naruto.
"Iya. Makanya gue ajak elu, biar gue nggak capek."
"Ogah! Itu kan motor lu!"
"Lu berdua kalau mau pulang cepetan pulang sono, jangan ngerusuh di sini," ucap Sasuke setelah sekian lama cuma nonton perdebatan mereka.
Naruto dan Sai saling berpandangan. Ya namanya juga sahabat, Sasuke ngusir mereka itu udah biasa bagi mereka.
"Yaudah Sas, semoga berhasil ya. Kita pulang," ucap Naruto sambil berjalan keluar dari kamar Sasuke diikuti oleh Sai.
"Hn."
Sepulangnya mereka berdua, Sasuke langsung beranjak dari kamarnya dan mencari Izumi. Ia mengerahkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah, dan tempat pertama yang dituju oleh Sasuke adalah ruang keluarga. Tetapi nihil, Izumi nggak ada di sana.
Ia kemudian berjalan ke ruang makan, dan ia bisa melihat bayangan kakak iparnya yang sedang ada di dapur.
"Sasuke nyari apa?" tanya Izumi yang melihat Sasuke tampak mencari-cari sesuatu.
'Nah Kak Izumi nanya duluan.'
"Aku mau tanya sesuatu," ucap Sasuke.
"Apa?" tanya Izumi sambil berjalan mendekati Sasuke.
"Duduk dulu kak," ucap Sasuke sambil menarik kan kursi yang ada di samping meja makan untuk Izumi.
Izumi kemudian duduk di kursi tersebut, sedangkan Sasuke duduk bersebelahan dengan Izumi.
"Mau nanya apa?" ulang Izumi.
"Menurut kakak romantis itu yang gimana?" Sasuke to the point.
Izumi tampak berpikir. Sesaat kemudian ia tersenyum kecil.
"Romantis itu, kamu dan dia nyanyi bareng trus cowoknya yang main gitar. Romantis banget," ucap Izumi sambil mengusap-usap perutnya.
"Ngomongin apa nih serius amat," ucap Itachi yang tiba-tiba ada disana.
Ia menatap Sasuke sinis karena Sasuke duduk bersebelahan dengan Izumi. Sedangkan Sasuke menatap Itachi dengan pandangan serupa. Karena merasa ada yang tidak beres, Itachi kemudian mengambil tempat duduk yang berseberangan dengan Izumi.
"Emang kakak pernah?" tanya Sasuke pada Izumi sambil melirik Itachi.
Izumi terkikik pelan, "Belum pernah," jawabnya. "Kakakmu mana bisa nyanyi," ucap Izumi lagi.
Sontak Sasuke menertawakan Kakaknya yang kini tengah memandang Izumi dengan pandangan penuh tanda tanya.
Puas menertawakan Itachi, ia mulai menyusun rencana untuk mendekati Sakura. Tapi ia baru ingat kalau ia....
☆Tbc☆
.
.
Sasuke baru ingat kalau dia kenapa ya? 🙄🤔
.
.
.
See you next time 😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro