Chapter 11
~Tadi siang
Grup OSIS (Ojo Senggol Iki Squad)
Sai.lopeyoupull
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
N. Naruto🍥
Nyepam gblk
Neji-kun
Niat amat sih lu
Sasuk.e 📷
N. Naruto🍥
Itu Sakura?
Sasuk.e
Iy
N. Naruto🍥
Lu belum pulang?
Sasuk.e
Blm
N. Naruto🍥
Ngapain
Sasuk.e
Nulis tugas
Shikatema
Itu Sakura?
Shikatema
Napa? Lu blm kenal?
Sasuk.e
Gue suka sama tu cewek
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sakura sedang asik santai-santai sambil menonton acara TV favoritnya, yaitu Tukang Angkot Pengkolan. Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia meraih ponselnya dengan malas.
Sasuk.e
Silahkan milih hari
"Hari?" gumam Sakura.
saku_blossom🌸
Hari?
saku_blossom🌸
Hari buat apa?
Sasuk.e
Hari pertama lu diskors
saku_blossom🌸
Kok bisa?
Sasuk.e
Bisa lah, kan kalau elu nggak minta maaf gue bakal ngeluarin elu dari sekolah
'Kok kayak kata-kata gue waktu itu.'
Sasuk.e
Gue tunggu sampai besok
Sakura menelan ludahnya kasar. Kata-kata Sakura yang ia tujukan pada Sasuke waktu itu kembali lagi padanya. Karma memang bisa datang secara instan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ino, Sakura belum datang ya?"
"Nyasar lagi kalik," jawab Ino asal.
"Masa tiap hari nyasar."
"Lu kayak nggak tahu Sakura aja."
Baru aja diomongin. Sakura masuk ke kelasnya dan langsung mendapat sambutan dari Hinata.
"Ra, lu kemarin kemana?" tanya Hinata khawatir.
"Kenapa?" ucap Sakura bingung.
"Lu marah sama gue ya? Karena kemarin gue ngobrol dulu sama kak Naruto?"
"Nggak," jawab Sakura, padahal kenyataannya memang Sakura sedikit kesal.
"Trus kemarin elu kemana? Gue cariin di kelas XII B IPA elu kagak ada."
"Pulang," ucap Sakura berusaha setenang mungkin.
"Beneran? Nggak nyasar?"
Sakura sebenarnya sedikit terkejut dengan pertanyaan Hinata, tapi ia berusaha menutupi keterkejutannya.
"Kagak Nat."
"Syukur deh kalau gitu."
^^^
~Istirahat
"Kemarin gue dichat sama kak Sai," ucap Ino histeris.
"Dia lagi gabut kali, makanya dia ngechat elu," ucap Hinata sambil menggigit roti bakar ditangannya.
"Yee sirik."
"Dih. Kebanyakan ngarep lu."
Sakura hanya diam diantara perdebatan mereka. Sedari tadi ia hanya melamun.
"Ra elu kenapa?" tanya Ino.
"Dijemput bang Saso."
"Eh? Apaansih Ra, jauh amat," sahut Hinata.
"Emang lu nanya apaan?" tanya Sakura.
"Dengerin baik-baik ya, RA ELU KENAPA?" ucap Ino dengan penekanan di setiap kalimat.
"Oh...."
"Gue lagi mikirin sesuatu."
"Mikirin apa sih?"
"Kemarin Kak Sasuke bilang, kalau seumpama gue belum minta maaf ke dia gue bakal diskors."
"Nah kan gue bilang juga apa," ucap Hinata.
"Ya udah. Elu tinggal pergi ke tempat Kak Sasuke, minta maaf, jelasin kalau itu cuma salah paham, masalah selesai," ucap Ino enteng.
"Tak semudah itu Ferguso," ucap Sakura nyolot.
"Daripada elu kepikiran terus."
"Apa iya?" ucap Sakura pelan.
'Tapi lu udah janji kalau bakal ngehindarin Kak Sasuke kan Ra?,' ucap Sakura dalam hati.
"Nggak mau deh."
"Kenapa nggak mau?"
"Pokonya nggak mau."
"Gini lo Ra, kita nasehatin elu ya buat kebaikan elu sendiri," ucap Hinata bijak.
"Trus kalo elu diskors gimana?"
Sakura terdiam, Ino ada benarnya juga. Tetapi lagi-lagi egonya menolak.
"Biarin palingan juga cuma dua hari," ucapnya.
"Serah lu sih. Yang diskors kan elu, bukan gue," ucap Ino.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sakura duduk di meja makan dengan ditemani secangkir teh dan sebungkus keripik kentang. Beberapa kali ia tampak menengok ke arah ponselnya yang terletak tidak terlalu jauh darinya. Ia rupanya tengah menunggu pesan dari Sasuke, siapa tahu Sasuke cuma main-main doang. Dan Sakura nggak jadi diskors.
"Kalau diskors beneran gimana ya," ucap Sakura bimbang.
"Kenapa sih gue bisa sampai punya masalah sama dia," ucapnya lagi.
Sakura kemudian meraih cangkir teh di depannya dan menghela nafas pelan.
"Sakura!" teriak sang kakak dari arah tangga.
"Apa?" jawab Sakura datar.
"Nggak ada les hari ini?" tanya Sasori sambil menghampiri Sakura.
"Lagi kosong."
"Lihat ponsel kakak nggak?"
"Nggak."
"Masa?" ucap Sasori sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. "Nah itu!" ucap Sasori ketika melihat benda yang ia cari berada di depan Sakura.
"Mana?"
"Itu," ucap Sasori sambil menunjuk ponsel di depan Sakura.
"Bukan ya, ini ponsel aku," ucap Sakura sambil menyahut ponsel tersebut.
"Itu ponsel kakak Ra!"
"Bukan!"
"Itu ponsel kakak! Balikin!"
"Enak aja, ini ponsel aku!!"
"Rebutan teros!!" ucap Mebuki yang sudah ada di antara mereka berdua.
"Kak Saso nakal," adu Sakura.
"Orang itu beneran ponsel aku kok," ucap Sasori tak terima.
"Coba cek aja," lanjutnya.
"Sakura coba dicek," ucap Mebuki.
Sakura melonggarkan genggamnya dan melihat ponsel tersebut.
"Oh iya. Pantesan."
Pantesan? Pantesan dari tadi nggak bunyi-bunyi kan.
"Nah kan, aku bilang juga apa. Ponselmu ada di kamar noh, dari tadi bunyi mulu."
"Lu punya pacar ya?" tanya Sasori dengan tatapan tajam.
Bukannya menjawab Sakura malah langsung berdiri dan lari menuju kamarnya.
"Bentar ya," teriaknya.
Ia langsung menyambar ponselnya dan benar saja, ada beberapa panggilan tak terjawab dan pesan dari Sasuke. Bukan pesan, tapi gambar lebih tepatnya. Sedangkan Sakura mengernyit bingung.
Sasuke.e📷
Nih suratnya, udah ditandatangani sama manager sekolah. Tinggal tanda tangan kesiswaan sama BK
"GUE BENERAN DISKORS!!!" ucap Sakura histeris.
☆Tbc☆
.
.
See you next time 😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro