Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5

.
.
.

"Pagi, manajer!" sapa Riku dengan penuh semangat, senyum ceria ia ulas, memperlihatkannya kepada dirimu yang tengah bersiap-siap untuk keluar.

"Eh? [Name]-san mau keluar, yah?" tanyanya yang menyadari situasi.

"E-ehehe, iya. Aku mau pergi dengan Nagi yang ingin mengurus pasport―"

"APA?!"

Mitsuki muncul dengan tiba-tiba di belakang Riku, menampakkan batang hidungnya. Membuat kedua sosok di hadapannya terkejut, apalagi lelaki yang bersurai merah―dirinya hampir saja jatuh jika tidak kau tahan.

Mengerjapkan matanya, Riku memproses apa yang baru saja kau katakan.

"Pasport?!" tanya Mitsuki dan Riku bersamaan.

"Tunggu, tunggu, tenang kalian berdua!" ujarmu sedikit panik karena merasa didesak. Sadar, mereka berusaha untuk tenang lalu meminta maaf. Mitsukilah yang paling gelisah, dilihat dari gerak geriknya. Namun Riku menyelanya dengan pertanyaan yang juga ingin ia keluarkan.

"Nagi sekarang ada dimana?" tanya Riku yang tidak sabaran.

"Eh itu―"

Gawat, aku keceplosan tadi, batinmu.

Kedua sosok di hadapanmu itu tengah mengobrol, membahas soal Nagi sekaligus mencoba mendesakmu.

"Begini semuanya... bisakah kalian membiarkan Nagi pergi ke Eropa untuk sebentar?"

"Kalau dia pergi, terus IDOLiSH7 bagaimana? Bubar? Kalau begitu, ayo bakar pasport Nagi!" ajak Mitsuki.

Riku mengangguk, mengiyakan ajakan Mitsuki. Sedangkan kau sweatdrop akan kelakuan mereka. Yah, mereka tidak ingin melepaskan Nagi.

"Hah... sudahlah. Ngomong-ngomong, Riku... coba pikirkan jawaban suratnya. Aku pergi dulu," ujarmu yang memutuskan untuk tidak melanjutkan arah pembicaraan. Kau pergi, meninggalkan mereka berdua yang diam.

"Eh, surat?" Riku membeo polos.

"Surat yang kau dapat kemarin itu, bukan?" tanya Mitsuki.

Tak lama kemudian, iris Riku melebar. Tersadar akan sang pengirim. "Jadi selama ini, [Name]-san?!"

"Oh, aku jadi mengerti arahnya." Mitsuki bergumam ketika melihat reaksi Riku.

Riku kemudian bangkit, berjalan dan meninggalkan Mitsuki yang berusaha memanggilnya. Dirinya memutuskan untuk pergi, mencarimu. Walau dia tidak tau keberadaanmu ada dimana sekarang.

Tapi yang pasti, dia berusaha mencarimu.

"Dimana aku harus mencari manajer?" tanya Riku sembari berlari tanpa arah.

Drrtt!

Handphone di sakunya bergetar, langkahnya terhenti 'tuk mengambil benda kecil itu. Irisnya membulat senang, mendapati sebuah E-mail yang masih sama bertanda sakura―tentu saja itu dari dirimu.

 
 
Datanglah ke bandara sekarang

Salam,
🌸
  
  
 

Kira-kira begitulah isi pesannya. Namun, sebelum ia berlari, sosok biru tua menghadangnya.

"Jangan lari-lari, nanti kau sakit, dasar. Ikut denganku dan Yamato-san. Kita naik mobil," ujar Iori bagai tau apa yang ada di pikiran Riku.

Riku mengangguk, mengikuti arahan dari Iori. Masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Yamato―sebentar... Yamato memangnya bisa bawa mobil, yah?

Oh, ternyata yang membawanya adalah Banri. Yamato hanyalah penumpang bersama dengan Mitsuki yang sudah berada di dalam.

"Baiklah, semua! Ayo pergi!" ujar Riku.

.
.
.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro