[5/6]
Ini sudah hari ke 35 sejak terakhir kali Kuroo mendapatkan surat berwarna hitam itu. Dan ini sudah hari ke 10 Kuroo selalu pulang dengan tergesa gesa untuk mengintai loker sepatunya.
Kuroo berharap gadis yang selama ini mengirimanya surat dapat ia temui dan Ia dapat mengatakan bahwa ia telah jatuh cinta pada tulisannya. Namun dia juga akan mengatakan bahwa di hatinya telah ada seorang gadis yang sangat ia cintai.
"Hei kucing, berhentilah berdiri disitu! Kau membuat beberapa gadis takut dengan wajah pedomu." Ucap gadis yang berjalan mendekati Kuroo. Kuroi hanya mendengus menatap (Name) dengan tatapan malas.
"Berhentilah memanggilku kucing." Balas Kuroo, (Name) hanya tersenyum menatap Kuroo. Tangannya merogoh ke kantung tasnya. Mengambil sebuah surat berwarna hitam.
"Dia menitipkan ini lagi padaku, dan mengatakan untuk memberikan ini padamu." Kata (Name) santai.
"Kenapa dia tidak memberikan langsung padaku?"
"Wajah pedomu pasti akan membuatnya takut." Jawab (Name) sambil tersenyum.
"Hei, dia tidak akan menyukaiku jika dia takut padaku." Balas Kuroo dengan wajah yang dihiasi dengan senyum mengejeknya. (Name) mendengus mendengarnya.
"Aku pergi dulu, kucing." Ucap (Name) pergi meninggalkan Kuroo. Kuroo menatap kepergian gadis itu dengan senyum simpil.
Maniknya sekarang berpindah menuju surat ditangannya. Tampak Kuroo mengerutkan dahinya, terdapat 2 buah kertas di dalamnya.
There are millions of people
in this world,
but in the end it all comes down
to one.
And he is you.
Sebuah gombalan receh yang sering sekali Kuroo dengar. Tapi kenapa dia tersenyum membacanya? Cukup aneh bukan?
Kini manik Kuroo beralih pada kertas yang lain. Maniknya membulat menatap isi kertas itu.
Hei Kuroo Tetsurou.
Apa kau sepenasaran itu denganku?
Sampai kau memperhatikan loker sepatumu seperti itu.
Aku penasaran, apa kau tertarik dengan tulisan tanganku.
Atau kau malah tertarik padaku?
Apa kau ingin kita bertemu?
Jika iya datang lah besok ke atap sekolah, aku akan menunggumu disana.
Kuroo tersenyum, akhirnya ia dapat bertemu dengan gadis yang selama ini mengiriminya surat. Akhirnya ia bisa mengatakan tentang semua perasaannya.
Besoknya setelah pulang sekolah, Kuroo segera menuju ke atap untuk menghilangkan rasa penasarannya pada gadis itu.
Langkah Kuroo berhenti tepat di depan pintu menuju atap. Perlahan tangannya memegang pegangan pintu dan memutarnya. Maniknya menyapu seluruh ruangan, kemudian terpaku pada seorang gadis yang tengah duduk di bangku atap. Maniknya membualat menatap sang gadis.
"Kau?" Kata Kuroo menarik perhatian sang gadis.
"Miko?"
"Ah, Kuroo-san? Ada apa kau kesini?" Tanya gadis bernama Miko itu. Kuroo melangkah mendekati sang gadis. Saat berada di depan Miko, Kuroo sempat berfikir. Tak mungkin Miko yang mengirimnya, karena Miko tak verada di kelas yang sama dengan (Name).
"Aku ingin menemui seseorang. Lalu apa yang sedang kau lakukan?"
"Ah, kadang aku memang disini. Hanya saja kebetulan aku sedang sendiri. Biasanya aku bersama beberapa temanku disini." Jawabnya canggung. Kuroo menatap sekeliling, hanya ada mereka berdua.
"Apa gadis itu mempermainkanku?" Batin Kuroo. Selama menunggu Kuroo berbincang-bincang cukup banyak dengan Miko. Sampai tak sadar seorang gadis sedang menatap keduanya.
"Hei tuan Kuroo Tetsurou, aku mengundangmu kemari untuk bertemu denganku, bukan untuk memamerkan kemesraan kalian." Karena sudah geram dengan kedatangannya yang tak dihiraukan, sang gadis melontarkan kalimatnya.
Kalimat ini membuat kedua insang itu menatap ke arahnya, Miko tampak terkejut, sementara Kuroo? Jantungnya berhenti berdetak sesaat. Manik hazelnya menatap kearah sang gadis dari atas sampai bawah. Dia tak percaya dengan gadis di depannya.
"Kau?"
Tbc
Yey kurang 1 chap lagi euw
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro