Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[⭐] 9 - Jalur Orbit Baru

bintang yang kesepian ini
akhirnya mendapati
sebuah planet
memasuki jalur orbitnya

Akhir pekan ini, klub jurnalistik mengadakan malam keakraban. Setelah seminggu penuh menjadi CP dan harus menghubungi banyak orang, Orion lega acaranya akhirnya dimulai juga.

Iya, dia memang ingin ponselnya jadi ramai, tapi nggak seramai ini. Tiap hari ada saja anggota baru, terutama yang perempuan, yang menanyakan soal acara. Padahal jelas-jelas informasi itu ada di poster. Mereka betulan mau tanya atau ada maksud lain, sih?

Yang jelas, dengan semua informasi yang sudah dengan sabar dia berikan, banyak peserta masih saja telat. Mereka semua seharusnya datang seperempat jam yang lalu, tapi faktanya baru delapan orang datang. Bagi Orion yang disiplin soal waktu, keterlambatan tidak patut ditoleransi.

Lagipula, ada apa dengan semua panitia? Apa semua orang itu memang alergi dengannya, sampai nggak ada satu orang pun yang mau menemaninya di meja pendaftaran? Sudah lima menit ini dia membuka Twitter saking bosannya.

"Apaan sih, Sur?"

Suara itu membuat Orion mendongak. Anggota baru bernama Ghea itu terlihat sedang menampar lengan seorang cowok. Aneh, Orion biasanya sulit mengingat nama seseorang, terutama yang jarang berinteraksi atau berbicara dengannya. Kenapa dia mudah sekali ingat nama Ghea?

"Lho, kan elo yang ada acara. Kenapa gue harus ikutan masuk?" Cowok itu membalas. "Gue kan cuma nganterin lo aja. Jangan kayak anak kecil, ah."

"Tapi kan..." Ghea melirik ke arah lobi sekolah.

Orion buru-buru mengembalikan perhatian pada lini masa Twitter. Dia nggak mau ketahuan memperhatikan drama kecil nggak jelas itu.

"Oh, lo malu sama si bi—"

"Udah, temenin aja kenapa sih?"

Ghea mendorong cowok itu masuk ke dalam. Gerakan itu mau tidak mau membuat Orion berpaling dari ponselnya. Setelahnya, Ghea masuk dan menatapnya gugup.

Saat gugup, Ghea terlihat seperti anak kecil yang hilang di mall, kebingungan mencari ibunya, dan hendak meminta bantuan pada orang asing yang tidak seharusnya dia ajak bicara.

"Uh, Kak, gue Ghea. Anggota baru Klub Jurnal Mayapada."

Gue tahu, pikir Orion, tapi dia berusaha keras tidak mengatakannya. "Oh. Tanda tangan presensi dulu, terus langsung ke aula. Udah pada di sana."

"Siap," gumam Ghea. "Uhm, maaf telat. Tadi macet banget."

Orion mengangguk samar. Dia mendongak, mendapati cowok yang datang bersama Ghea tengah menatapnya lekat.

Ghea selesai tanda tangan, lalu masuk ke dalam. Orion sedang membereskan pulpen ketika cowok tadi menghampirinya.

"Surya," kata cowok itu, mengulurkan tangan.

Orion menatap tangan itu tanpa membalasnya. Butuh sesaat sebelum dia sadar cowok itu memperkenalkan diri. Orion mengalihkan pandangan pada Surya. Siapa cowok ini, dan buat apa dia mengajak Orion kenalan?

"Ehm," Surya menarik tangannya. "Jadi, lo Orion."

"Lalu?" Orion mengernyit, nggak tahu bagaimana Surya mengenalnya.

"Kalau nanti...." Surya berhenti, lalu menggeleng. "Hah, gue ngomong apa sih. Nggak, memastikan aja. Titip Ghea ya."

"Gue bukan tempat penitipan."

"Ha. Iya, emang bukan. Lo bintang. Rasi bintang."

Orion semakin bingung dengan manusia di depannya ini. Dia menunggu penjelasan, tapi Surya pergi begitu saja. Meninggalkan pernyataan yang menggantung di udara.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro