Forbidden Love 💔
Sailub Pov
Aku saat ini sedang menatap seorang pria yang sedang tertidur pulas di atas bahuku. Dia terlihat sangat polos dan juga tidur dengan tenang, seolah-olah tidak mempunyai beban di dalam kehidupannya. Hal itu sangat berkebalikan denganku. 🙁
“Sai.. Apakah kamu tidak merasa bosan terus melakukan fans service dengan Pon terus? Bukankah tadi di atas panggung sudah cukup?! Berhentilah sesekali dan lakukan dengan anggota lainnya sesekali..”
Aku mendengar suara Nut yang menyadarkan aku dari lamunanku.
“Hm.. Memang kenapa jika aku melakukannya dengan Pon?”
Aku bertanya balik dan saat ini kami sedang berada di dalam mobil van dengan 10 anggota Pit Babe yang lain. Di mobil ini bukan hanya ada aku dan Pon saja.
Dengan posisi Pon yang tertidur di atas bahuku dan tanganku yang berada di pinggangnya untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh membuat perhatian ke-10 member Pit Babe yang ada di dalam mobil ini terarah ke kami berdua.
“Huf! Phi kamu tidak perlu terlalu possessive kepadanya bahkan memeluk pinggangnya seperti itu!!”
Aku segera menatap ke arah Top Ten yang mengatakan perkataan itu dengan nada yang terlihat kesal. 🙄
“Memang salah aku memeluknya seperti ini saat dia tertidur? Apa salahnya?!”
Aku membalas perkataan Top Ten dan bertanya balik dengan memandangi semua anggota yang ada di sini.
“Sai.. Apakah kamu masih ingat dengan apa yang pernah kita bicarakan?”
Nut mengatakan itu dan aku segera menatap ke 10 anggota yang lain dengan pandangan kesal. 😒
Tentu saja aku ingat!! Bagaimana aku tidak mengingat kata-kata yang mereka katakan kepadaku dan membuat duniaku terasa jungkir balik seperti ini!! 😔
“Yeah.. aku masih ingat dan jangan sampai Pon tahu..”
---
Flash Back
Ruangan Meeting
Sailub Pov
Saat ini aku sedang berada di ruangan meeting Change 2561 bersama-sama dengan 10 anggota Pit Babe yang lain, tetapi Pon tidak ada karena dia memiliki urusan lain.
Sai.. kamu harus mengabaikan Pon. Aku tahu kamu pasti bisa melakukannya dan kamu pasti bisa mengabaikannya. Tetaplah bersikap tenang dan kendalikan perasaanmu itu.
Aku mengatakan itu kepada diriku sendiri setelah berbicara dengan 10 anggota Pit Babe yang lain. 😣
Beberapa menit yang lalu..
“Sai.. ada yang ingin aku katakan padamu..”
Nut menjadi juru bicara untuk 10 anggota Pit Babe yang lain. Aku hanya menatapnya sekilas. 😒
“Hm.. Katakanlah..”
“Sai.. kamu harus ingat kata-kata ini dan berhenti memperlakukan Pon seperti kekasihmu. Ini demi Pit Babe.. Demi fansmu.. Demi Pon.. dan juga demi reputasi kalian berdua..”
“…”
“Tolong dengarkan aku, Sai. Kami tahu dan aku juga bisa merasakan bahwa sebenarnya Pon sangat menyukaimu dan aku juga merasa yakin bahwa kamu juga menyukainya, benarkan?”
Saat mendengar perkataan Nut, aku menatapnya dan merasa gugup.
“Hah.. Hm.. Tidak!! Aku tidak menyukai Nut. Aku hanya menganggap Pon sebagai sahabat dan Nong-ku saja..”
“Yeah.. You thinking We’re stupid and believe it!!”
“Top Ten!! Jaga bahasamu!!”
Aku mendengar Nut segera menegur Top Ten dan kemudian menatapku kembali. 🙄
“Apakah kamu yakin dengan perkataanmu, Sai? Kalau kamu mengatakan itu artinya kamu hanya membohongi dirimu sendiri..”
“Hah? Aku..”
“Benarkan?”
Aku lalu mendengar suara Pavel dan Pooh yang bertanya secara bersamaan.
Aku lalu hanya bisa menghela napas panjang dan menatap mata mereka satu per satu. Aku tidak melihat ada rasa simpati yang di tujukkan mata mereka kepadaku atau rasa iba. 😔
“Huf.. Lalu kalau memang aku suka dengan Pon, apa urusan kalian semua? Lalu kalau aku tidak suka juga apa urusan kalian? Hah?!”
“Ini juga bukan keinginan kami melarangmu menyukai seseorang Phi..”
Aku mendengar Michael mengatakan itu dan aku menatapnya dengan jengkel. 😒
“Ini bukan kemauan kalian? APA MAKSUDNYA? Kenapa kalian memaksa aku untuk datang kesini lalu kalian meminta aku untuk melakukan seusai dengan perkataan kalian? TOLONG JELASKAN BANGSAT!!!”
“SAILUB!!”
Nut segera membentakku ketika dia mendengar perkataanku itu sehingga aku hanya bisa memutar bola mataku karena merasa sangat kesal. 😠
“Ok.. Ok.. Maafkan aku.. Perkataanku memang sedikit kelewatan..”
“Kami juga tidak ingin melarangmu mencintai seseorang, Sai. Apa yang di katakan oleh Michael memang benar. Ini bukan kemauan kami..”
“Lalu ini kemauan siapa? Top Ten? Ping? Pavel? Pooh? Michael? Garfield? Benz? Top? Lee? AYO JAWAB AKU NUT!!!”
Aku mengatakan itu dengan keras dan mengacak-acak rambutku. 😠
Kenapa emosiku terasa naik dan hampir meledak?Kenapa aku marah kepada mereka? Kenapa? Memang salah mereka apa? Mereka tidak melakukan kesalahan apapun.. 😔
“Hm.. Sai, Ini perintah dari Phi S dan Phi Chod..”
Setelah Nut mengatakan itu, aku segera menatapnya dan dia terlihat sedih.
“Hah? Apa maksud perkataanmu ini?”
“Yeah.. bukankah dulu saat kita mendatangi kontrak dengan ke Change 2561, hal ini sudah ada peraturan bahwa kita tidak boleh saling mencintai di dunia nyata satu sama lain antara anggota kita sendiri? Sekarang banyak fans yang mengatakan bahwa kalian sudah tidak seperti melakukan fans service lagi tetapi terlihat sangat nyata. Mereka ingin kalian benar-benar jadian dan jadi pasangan real. Apakah kalian menyadari hal itu?”
Setelah mendengar perkataan Nut, aku hanya menggelengkan kepalaku secara otomatis. Lalu aku mendengar suara Benz yang tadi dia hanya diam saja.
“Phi Pon pernah bertanya kepadaku.. Apakah salah jika merasakan jatuh cinta dengan anggota kita sendiri? Apakah salah jika menyukai sesama jenis? Apakah aku boleh mencintai dia?”
Aku mendengar perkataan Benz dan merasa tidak percaya. 😳
“Pon tidak pernah bertanya seperti itu kepadaku dan tidak pernah bercerita bahwa dia sedang menyukai seseorang. Apalagi sesama jenis..”
Aku membalas perkataan Benz setelah hilang dari rasa keterkejutanku.
“Yeah.. menurut Phi siapa yang akan bercerita kepada orang yang dia sukai tentang hal ini?”
“…”
Setelah mendengar perkataan Benz, aku hanya bisa terdiam. 😦
Pon menyukaiku? Pon suka padaku? Tidak mungkin.. Bagaimana bisa? Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Menerimanya atau menolaknya? 🤔
Tentu saja aku harus menolaknya.
Tetapi.. entah mengapa di satu sisi aku merasa tidak nyaman saat mengetahui orang yang sudah aku anggap sebagai sahabat dan Nong-ku menyukaiku. Namun disisi lain, aku juga merasa senang dia menganggap aku lebih dari seorang teman. 😊
“Jadi Sai.. Kami mohon kepadamu tolong jangan bertindak bodoh. Kamu tahu apa maksudku kan?”
“Memang apa maksudmu?”
“Maksud kami adalah.. saat hari itu tiba, di mana Pon mengatakan perasaannya kepadamu.. Tolong tolak dia. Tolak dia demi Pon sendiri, demi reputasinya, demi impian dia dan demi masa depannya serta masa depanmu..”
End Flash Back
---
Apartment Sailub
Pon Pov
Aku saat ini sedang memanggil-manggil P’Sai karena dari tadi aku berbicara dengannya, sepertinya dia tidak mendengarkan perkataanku. Pandangan matanya terlihat kosong.
Hm.. ada apa dengan P’Sai.. 🤔
“PHI SAI!!”
Aku berteriak tepat di dekat telinganya sehingga aku bisa melihat P’Sai terlihat terkejut dan sedikit terlonjak dari tempat duduknya. 😅
Aku melihat dia menatap kesal kepadaku. Tetapi.. aku yakin bahwa dia tidak akan bisa kesal lama-lama kepadaku. 😊
“Hm.. ada apa? Maaf tadi aku melamun. Aku sedang banyak pikiran..”
Saat mendengar perkataan P’Sai, aku segera memayunkan bibirku.
“Phi sangat jahat!! Jadi.. dari tadi aku berbicara, Phi tidak mendengarkannya sama sekali? Phi benar-benar sangat kejam!!”
“Maaf.. Maafkan Phi na..”
P’Sai mengatakan itu dan mengusap kepalaku. Lalu berkata lagi.
“Maukah kamu mengulangi perkataanmu itu lagi?”
“Hm.. Yeah.. aku.. aku menyukaimu P’Sai.. Aku menyukaimu lebih dari sahabatku atau Phi..”
---
Sailub Pov
Saat mendengar perkataan Pon, aku segera berpikir..
Oh.. Jadi ini saat yang tidak diinginkan oleh Nut dan semua anggota Pit Babe lainnya sudah tiba? 🙄
Lalu sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku harus segera menolaknya, bukan? Tetapi.. aku tidak ingin melakukan dan aku sangat ingin.. menerimanya.
Apakah benar aku juga mencintainya? Apakah ini benar? Apakah.. aku tidak bisa bersama-sama dengannya? 🥺
“…”
Aku terdiam dan masih memikirkan semua itu sampai mendengar suara Pon lagi.
“Hm.. Ja.. Jadi.. apakah Phi juga mempunyai perasaan yang sama denganku?”
“🙁”
Iya.. Rasanya aku ingin berteriak dan mengatakan bahwa aku juga mencintainya. Entah mengapa aku baru menyadarinya saat Pon mengatakan suka kepadaku. 😣
Aku benar-benar ingin berteriak kepada dunia dan semua orang bahwa perasaanku ini bukan hanya perasaan yang bertepuk sebelah tangan. Tetapi.. aku tidak bisa mengatakan itu. 🙁🥺
Ini semua demi Pit Babe.. Demi Pon.. Demi masa depannya.. Demi impiannya..
Semua ini bercampur menjadi satu sehingga aku harus menjawab.. Iya atau tidak.
Dua kata yang mewakilkan masa depan Pon dan dua kata juga yang bisa mengubah masa depannya. 😔
“P’Sai.. Apakah Phi tidak mendengarkan perkataanku lagi?”
Aku mendengar perkataan Pon dan menggelengkan kepalaku.
“Aku mendengarnya..”
“Jadi.. Apakah Phi mempunyai perasaan yang sama denganku?”
“Iya..”
Aku mengatakan itu lalu mendudukan kepalaku sebelum berkata lagi.
“Aku juga menyukaimu. Aku sangat menyukaimu seperti kamu menyukaiku.. Seperti aku yang selalu menatapmu sebagai ThanaPon yang bukan seperti Nong-ku atau sahabatku..”
“Benarkah?”
Aku mendengar Pon berteriak dengan gembira. 😊
Maafkan aku Pon.. aku pasti akan melukai perasanmu. 😣
“Apakah kamu tidak percaya dengan perkataanku?”
Aku lalu mendongakkan mataku dan menatap mata almond coklat milik Pon. Matanya terlihat sangat indah dan bisa membuat semua orang merasakan jatuh cinta kepadanya, termasuk.. diriku. Mata itu juga yang bisa membuat duniaku terasa jungkir balik.
“Jadi.. apakah kita berpacaran sekarang?”
Deg!
Saat aku mendengar perkataan Pon, aku tidak menyangka bahwa dia ingin kejelasan hubungan kami, begitu dia tahu bahwa aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Tetapi.. aku tidak akan menyangka akan secepat ini. 🥺😔
“Tidak..”
“Huh?!”
“Kita berdua tidak akan pernah bisa menjalin ikatan apapun..”
“Kenapa?”
Aku bisa melihat Pon merasa kecewa dari pertanyaannya itu.
Aku lalu segera berdiri dari bangku yang sedang aku duduki dan membalik tubuhku. Aku menatap pemandangan diluar apartmentku.
Pemandangan kota Bangkok di Malam hari.
“Kenapa P’Sai?”
Pon bertanya lagi dan aku hanya bisa menghela napas panjang, lalu kembali berbicara.
“Huf.. Apakah kamu tahu bahwa di dunia ini.. sebagain orang di takdirkan untuk merasakan jatuh cinta satu sama lain. Siapapun mereka.. berapapun umur mereka.. jenis kelamin apapun.. mereka tetap di izinkan untuk merasakan jatuh cinta. Namun, tidak di takdirkan untuk hidup bersama-sama..”
“Apa maksud dari perkataan Phi ini?”
Aku lalu segera membalikan badanku ketika Pon bertanya dan menatapnya dengan serius.
“Maksduku adalah.. kita termasuk dari salah satu dari mereka Pon. Kita boleh merasakan jatuh cinta satu sama lain, tetapi hanya sampai sebatas itu saja. Kita hanya di takdirkan untuk merasakan jatuh cinta tetapi tidak untuk bersama-sama..”
“P’Sai.. Tapi.. tadi.. Phi mengatakan bahwa Phi juga mencintaiku, benarkan?!”
Pon mengatakan itu dan aku melihat air mata mulai membasahi pipinya. 😢
“Bukankah kamu mendengarkan perkataanku dengan jelas Pon..”
“Tetapi..”
Aku lalu perlahan-lahan mulai berjalan kearahnya dan menarik tubuhnya yang terlihat rapuh ke dalam pelukkanku.
“🤗”
Aku mengusap lembut punggungnya. Lalu berkata lagi.
“Maafkan aku.. Kita tidak bisa bersama-sama, sekeras apapun kita berjuang.. sebesar apapun perasaan cinta yang kita rasakan satu sama lain, tetapi takdir tidak pernah mengizinkan kita untuk bersatu, Pon..”
“Kenapa? Kenapa Phi Sai?!”
“Maafkan Phi na..”
Aku hanya bisa mengatakan hal itu kepada Pon dan berharap Pon mampu menerimanya serta tidak membenciku karena masalah ini. 😔🙏
Semua orang boleh merasakan jatuh cinta.. Berapapun umur mereka dan apapun jenis kelamin mereka. Takdir mengizinkan mereka merasakan jatuh cinta satu sama lain.
Tetapi.. ada perbedaannya, Apakah mereka termasuk golongan yang boleh bersama atau tidak boleh bersama.
The End.
Vote and comment Please 😊🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro