Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Symphony 1 : Fear and Desire

Di kala diriku membuka mata... Yang kulihat hanyalah kegelapan...

Bukan ini dunia yang aku kenal...

Tidak terlihat secarik warna apapun sejauh mata memandang. Hanya kegelapan, yang menyelimuti segalanya.

Aku mencoba melangkah maju. Lalu kulanjutkan dengan langkah kedua. Akhirnya, dengan tenangnya aku berjalan menyusuri kegelapan di dunia yang asing ini.

Tidak ada yang bisa dilihat maupun didengar. Aku tidak tahu apa tujuanku disini.

Seketika, pandanganku tentang tempat ini berubah. Dari kejauhan, aku mendengar dentingan piano.

Emosi yang dipancarkan dari arransmen ini benar-benar menunjukkan kehampaan.

Benar-benar permainan yang hambar meski terdengar sangat sempurna. Aku merasa lega akhirnya mendengar sesuatu setelah berjalan sekian lama, akhirnya tertarik untuk mencari sumber dari suara tersebut. Siapapun pasti akan melakukannya bukan?

Semakin aku mendekat, semakin terdengar dentingan nada-nada piano itu. Hilangnya kemampuan beberapa indraku didunia ini karena ketidak lengkapan elemen di dunia ini, memberi kepekaan lebih pada indra yang dapat kugunakan.

Aku mengetahui perubahan emosi seiring aku mendekat. Perasaanku semakin tidak enak... Serasa, dia menolak kedatanganku.

Melodi-melodi Nada A Mayor dimainkan dengan keras "f (fotre)" pada tuts-tuts di area bass piano sampai middle C. Memberi peringatan untuk menjauh.

Merasakan hal itu, aku menghentikan langkah kakiku. Terdiam dipenuhi keraguan. Bertanya-tanya pada diriku sendiri.

Apa yang akan terjadi jika aku melangkah maju... Apa yang akan terjadi jika aku berdiam disini... Apa yang akan kutemukan jika aku maju.. Apa yang akan kudapat jika berdiam di tempat...

Tidak ada jawaban, dan tidak ada pula yang akan memberikan jawaban di dunia asing yang gelap ini..

Sudah lama kuhabiskan waktu disini tanpa mendapat jawaban apapun. Namun aku akhirnya sadar berdiam diri bukanlah jawabannya.

Dengan penuh keraguan, aku pun melangkah maju dengan perlahan-lahan. Menuju sumber suara, semakin berat nada-nada yang dimainkan. Serasa menyuruhku untuk pergi.

Sampai pada akhirnya...

Nada A Mayor yang dimainkan berhenti. Nada-nada dari F minor dimainkan dengan lembut "p (piano)". Menciptakan sebuah atmosfer kesedihan. Atmosfer yang rapuh. Seakan-akan dapat hancur dan menghilang kapan saja. Meminta untuk segera mengubah dan menyelamatkannya.

Aku mulai berjalan dengan tenang. Menyusuri kegelapan, suara piano itu makin terdengar. Lalu...

Dentingan piano itu terlihat jelas darimana sumbernya. Pada suatu titik di dunia ini, cahaya menerangi sebuah piano yang dimainkan seorang gadis.

Gadis yang berambut hitam tersebut, mengenakan sebuah gaun putih yang sangat menawan. Ditambah dengan sepatunya yang sebening kristal. Dia memainkan piano tersebut dengan indah.

Pergantian nada dari F minor ke G Mayor menggantikan atmosfer yang rapuh tadi menjadi sebuah atmosfer yang menenangkan.

Permainannya yang benar-benar indah, menciptakan suatu gambaran dari sebuah dunia yang dia impikan. Seakan-akan, arransmennya itu adalah suatu cara yang dia gunakan untuk berkomunikasi.

Nada-nada G Mayor tersebut dimainkan dengan menggunakan teknik allegro di tangan kanan dan tangan kirinya memainkan teknik arpeggio dengan indah diiringi dengan bergantinya chord yang dimainkan saat chorus.

Nada-nada tinggi yang indah dimainkan. Dengan telitinya, gadis tersebut memainkan arransmennya tanpa kesalahan apapun.

Perasaan takut yang kurasakan sesaat yang lalu, berubah menjadi sebuah keinginan... Keinginan untuk berada disini. Sisi egois dari diriku tidak menginginkanku beranjak pergi dari tempat ini. Setidaknya, aku ingin dapat mendengarkan suara piano yang indah ini untuk selamanya.

Lalu, gadis itu mengakhiri permainannya dengan allegro menggunakan kedua tangannya. Tangan kirinya menekan tuts middle C sedangkan tangan kanannya menekan tuts C (octave+1) sampai kedua tangannya menekan tuts A yang terakhir.

Terdapat keheningan sesaat. Aku yang terkagum-kagum melihatnya dan mendengar permainan piano gadis itu sampai akhir, begitu terkesima. Akupun berdiri dan memberikan tepuk tangan kecil.

Disaat yang sama, gadis itu menatapku. Pandangannya yang awalnya begitu hampa, terlihat begitu hidup setelah memandangku. Dia pun tersenyum. Seolah-olah mengatakan, "Terima kasih. Kembalilah lagi lain waktu."

Lalu, gadis itu menghilang, bersama pianonya. Dunia itu tiba-tiba diselimuti cahaya. Aku tidak bisa melihat.

Aku membuka mataku dengan terkejut. Saat aku sadar, aku berada di kamarku. Kamarku berisi dengan buku-buku materi perkuliahan yang sama sekali bukan bidang yang perlu kupelajari. Karena, aku sesungguhnya hanya seorang siswa SMA. Siswa SMA yang baru saja memasuki tahun pertamanya.

Alarmku menunjukkan pukul 03.00

Masih terlalu pagi... Aku sebaiknya tidur lagi... Ternyata, gadis dan dunia yang kulihat, hanyalah mimpi yang diilusikan otakku.

Aku ingin kembali lagi kesana. Keinginanku yang aneh bisa dengan mudahnya dijadikan bahan tertawaan semua orang. Mimpi itu tidak nyata. Kenapa ingin mencari yang tidak nyata? Tapi mungkin... Itu hanya kata mereka. Siapa yang tahu? Mungkin memang benar jika... Dunia itu dan gadis itu nyata.

Aku berhenti berpikir dan kembali tidur. Aku harus benar-benar bersiap untuk sekolah besok. Karena, kewajibanku disekolah bukanlah sebagai seorang siswa... Aku adalah seorang anak yang spesial. Aku pun akhirnya tertidur dan menunggu alarmku membangunkanku di pagi hari ini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro