Prolog
[Author P.O.V]
Ketika seseorang sudah sangat dekat dengan Allah SWT, maka ....
Tidak akan ada waktu bagi seseorang untuk memisahkan diri dari diriNya.
Tidak akan ada waktu bagi seseorang untuk melupakanNya sedetikpun.
Tidak akan ada waktu bagi seseorang untuk mengkhianatiNya.
Tidak akan ada waktu bagi seseorang untuk melanggar peraturan-peraturanNya.
Serta....
Tidak akan ada waktu bagi seseorang untuk menyekutukanNya dengan sesuatu yang lain.
Tetapi....
Sekalipun kita ingin berubah ke arah yang lebih baik, tentu kita dirundung masalah yang bertubi-tubi. Tentu saja masalah-masalah tersebut ingin membuat kita menjauh dari yang namanya Allah.
Maka dari itu, berusahalah untuk selalu lebih dekat denganNya selalu.
***
Hari itu, suatu pelabuhan di suatu kota besar sedang dalam keadaan ramai. Dipenuhi oleh beratus-ratus orang yang ingin berpindah haluan ke kota lain menggunakan suatu kapal feri. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapat tempat di kapal tersebut. Apalagi, di kapal-kapal penumpang tersebut terdapat kamar tidur dan juga fasilitas-fasilitas lain yang dirasa mirip dengan sebuah rumah yang mereka tinggali di kota lama.
Tetapi, bukanlah semua orang yang diceritakan di sini, melainkan kisah seorang gadis yang bernama Sabila. Gadis itu pergi bersama keluarganya, yaitu ayahnya, ibunya, dan juga adiknya. Mereka ingin kembali ke kampung halamann mereka setelah beberapa hari mereka berlibur di rumah keluarga besar ayahnya Sabila. Tentu saja Sabila merasa berat hati untuk meninggalkan kota Yogyakarta. Nah, sudah bisa dipastikan, mereka berada di suatu pelabuhan di kota Pelajar itu.
"Ayah, Sabila benar-benar tidak ingin meninggalkan kota itu ...," ujar Sabila dengan lirihnya.
Ayahnya pun hanya bisa mengelus kepala anaknya dengan pelannya. Begitu juga ibunya. Mereka sama-sama tidak ingin meninggalkan kota Yogyakarta. Tetapi si ibu itu akhirnya berkata, "Tentu saja, Sayang. Tapi, kita harus kembali beraktivitas di kota asal kita. Bukankah Sabila masih duduk di bangku sekolah, dan ayah juga harus bekerja?"
Sabila hanya bisa menghela nafas dengan pelannya. Dan beberapa jam kemudian, akhirnya sebuah kapal berangkat ke kota asal mereka di Pulau Kalimantan. Tetapi... sesuatu pun terjadi, ketika kapal tersebut hampir sampai ke pelabuhan tujuan.
Sebuah kapal tertabrak suatu batu karang yang berada di jalan mereka menuju kota asal yang menjadi tujuan mereka secara serentak. Sontak hal itu membuat semua orang menjadi terkejut karena kapal feri mereka kemasukan beberapa liter air laut akibat kecelakaan fatal tersebut. Dan akhirnya....
Seorang gadis yang dikisahkan tersebut ... terjatuh dari kapal dan tenggelam ke laut. Ketika gadis tersebut hampir mati, tiba-tiba dia melihat beberapa orang datang menolongnya untuk menyelamatkannya, tetapi, pandangan gelap ... semakin gelap ... dan semakin gelap. Dan akhirnya, dia hanya bisa memejamkan matanya, entah sampai kapan dia akan tersadar bahwa dia sudah selamat.
***
Kisah ini lagi-lagi diambil dari pengalaman pribadi dan orang lain, ditambah dengan khayalan dari si penulis sendiri.
Baru pertama ini Author mencoba untuk membuat cerita bergenre Spiritual. Ini adalah suatu challenge dari suatu grup kepenulisan bernama IWF, dan juga untuk Author sendiri.
Enjoy ya....
Btw, cerita Fer-na dan Detective L tetap lanjut kok. Mungkin cerita ini tamat dalam belasan chapter saja dan akan ada sequelnya. Oke?
See ya in the next chapter! ^^
Mind to Vote and Comment?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro