🗒 ❛ chapter two ༉‧₊˚✧
- everything in this world -
*
"TANGANMU akan sembuh secara perlahan-lahan, Terushima-kun," ujar Bu Dokter. "Bersabarlah."
Terushima cemberut. Hari ini dia ke rumah sakit untuk mengganti perban, dia menanyakan tentang tangannya yang masih harus menunggu dua bulan lagi hingga sembuh.
"Terima kasih. Permisi ya," ujar Terushima sembari keluar dari ruangan.
Dia menghelakan napasnya seolah jiwanya akan ikut keluar.
"Kenapa kemarin harus banget terkilir sih? Nyebelin banget.." gumam Terushima.
Terushima lanjut berdumel gak jelas, sampai matanya bertemu dengan sebuah punggung sebuah figur yang berjalan dengan sebuket bunga.
"Loh, (Name)?"
Figur itu tersentak, dia memutarkan tubuhnya. "T-Terushima-kun?"
Terushima nyengir. "Ngapain kau disini? Menjenguk seseorang?"
"Iya."
"Siapa? Keluarga? Kerabat?"
"Y-ya begitulah... ng, aku duluan ya."
"Eh, tung-"
(Name) sudah pergi lebih dulu.
Terushima mengerutkan keningnya.
Ada apa dengan dia? Mengapa dia menghindar? Apa yang dia tutupi?
Benak Terushima terus berkelana, bertanya-tanya, tapi kelamaan dia tidak memikirkannya lagi.
*
"HARI ini kau gak mau ikut ke latihan? Hanya sekadar menonton gitu?" tanya Bobata sembari memasukkan buku ke dalam tas.
Terushima menggeleng. "Sensei memberiku tugas yang banyak. Huuh, menyebalkan."
"Ye~ semangat!" ujar Futamata, menyandang tasnya.
"Sampai esok!" ujar Bobata.
Terushima menatap kepergian teman-temannya. Sekarang, dia sendirian di kelas.
Apa aku ke ruang musik lagi? Setidaknya disana ada (Name)...
Terushima bangkit dari bangkunya, menyandang tasnya dan berjalan menuju ruang musik.
Dia berdiri di depan ruang musik, menarik napas, dan membuka pintu seolah sedang mendobraknya
"(NAME)!!!"
Hening...
"Loh? Hari ini dia tidak datang?" gumam Terushima.
Dia menggerutu sebal. Ya sudah, mending dia pulang.
Terushima melangkah sebal keluar sekolah. Pikirannya kusut. Sebenarnya, dia juga masih ingin tahu alasan mengapa (Name) menghindarinya kemarin.
Apa yang dia sembunyikan?
Terushima menolehkan kepalanya ke kaca sebuah kafe yang mengarah langsung ke dalam kafe itu.
Matanya memincing. Lalu dia terkesiap. Tanpa berpikir, dia langsung mendorong pintu dengan tangannya yang terkilir.
"(NAME)!!"
Perempuan dengan seragam ala maid itu terkesiap. "Terushima-kun?"
- tbc -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro