Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bukan Friendzone Pt.1 [YG]

Jam menunjukkan pukul lima lewat lima belas ketika Yoongi membuka mata. Dengan mata setengah terpejam, Yoongi berusaha meraih ponselnya yang masih membunyikan lagu paling berisik di galeri musiknya yang ia gunakan sebagai alarm. Setelah mematikan alarm, Yoongi segera merubah mode ponselnya yang semalam ia biarkan menjadi mode pesawat.

Notifikasi mulai memasuki ponselnya begitu berhasil menangkap sinyal. Dari sekian notifikasi yang masuk, yang kebanyakan adalah notifikasi dari grup, Yoongi hanya membuka satu pesan. Satu pesan dari satu-satunya kontak perempuan yang ia simpan tanpa embel-embel 'kelas' atau 'jurusan' di belakang namanya.

Kontak yang namanya sudah tersimpan di dalam ponsel Yoongi sejak SMA hingga kini sudah ia hafal di luar kepala.

Gesha Kania.

Gesha Kania
Yongggsss
P
p
p
YOONGIIIII
YUNGIIII
BANGUUUN
WOY
UDAH JAM 5 NIHHH
SUBUH WOY
OY
😤

Yoongi
udh bangun
bacot Ca

Gesha Kania
Yeuuuu
Kalo ga gitu lo gabakal bangun
Pdhl udh gue downloadin lagu I.O.I yg super berisik buat jd alarm tetep ga mempan
buruan kamar mandiii

Yoongi
Ya

Tanpa menunggu balasan, Yoongi meletakkan ponselnya dan beranjak ke kamar mandi.

Selesai mandi dan shalat Subuh, Yoongi yang sudah rapi pun bersiap pergi. Jam masih menunjukkan pukul enam lewat sepuluh ketika Yoongi selesai memakai sepatu dan memakai jaket.

Hari ini hari Sabtu, rumah bangtan tampak sepi karena selain beberapa penghuninya belum bangun dan beberapa lagi tidak ada. Namjoon dan Taehyung sedang pulang ke rumah masing-masing. Seokjin yang sudah berikrar untuk tidur seharian di rumah selama weekend karena kelelahan setelah magang dan Jungkook yang memang tidak akan bangun pagi di hari Sabtu karena begadang main game semalaman. Satu-satunya yang sudah bangun selain Yoongi adalah Jimin.

Oleh sebab itu, hanya Jimin yang menyaksikan pagi itu Yoongi sudah rapi dengan rambut yang masih setengah basah siap berangkat entah kemana.

"Bang Yoong?" Jimin memastikan kalau sosok yang dia lihat sedang mengikat tali sepatu itu benar-benar Yoongi. Siapa tau karena dia baru bangun tidur dia masih melindur atau ternyata itu sosok jelmaan jin, kan seram.

"Apa?" balas Yoongi tanpa menoleh, masih sibuk mengikat tali sepatunya.

Memastikan jawaban ketus yang keluar dari mulut abang tertua ke dua di Bangtan itu, Jimin menghela napas lega. Karena yang dia lihat bukan jin iprit melainkan Yoongi yang sebenarnya. "Mau kemana, Bang? Tumben banget pagi-pagi."

"Taman mini." Yoongi berdiri setelah selesai menyelesaikan urusannya dengan tali sepatu dan membersihkan debu tak kasat mata di celananya.

"Hah? Ngapain?" Jimin nyaris keselek air yang tengah diteguknya. "Seorang Bang Yoongi jalan-jalan ke Taman Mini di hari libur? Keluar rumah aja nyaris nggak pernah selain ke kampus atau kantor. Ada apa ini?" tanya Jimin dengan nada sok dramatis.

Yoongi tidak menanggapi. Kalau Jimin tau alasannya nanti semakin dramatis saja bocah itu. Pikir Yoongi. "Abang jalan dulu."

"Palingan jalan sama kak Geca, kan?" Jimin terkekeh. "Sok-sok nggak mau bilang. Udah tau kali! Satu-satunya orang yang bisa buat Bang Yoongi keluar pagi-pagi selain Bundanya abang kan cuma kak Geca!" kata Jimin sambil melemparkan tatapan meledek.

Yoongi pura-pura tidak mendengar dan dengan cepat pergi meninggalkan Jimin yang masih menatapnya dengan cengiran jahil.

Betul kata Jimin. Kalau bukan karena Geca-panggilan Gesha-Yoongi pasti tidak akan mau repot-repot keluar rumah di pagi hari saat hari libur seperti ini. Sejak dulu Yoongi adalah anak rumahan, di kampus juga dia adalah mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang. Meskipun dua sahabatnya, Namjoon dan Hoseok adalah mahasiswa aktif baik organisasi ataupun UKM, Yoongi tetap dengan pendiriannya bahwa berada di rumah lebih menyenangkan. Tapi Yoongi tidak segabut itu di rumah. Ia juga punya pekerjaan yaitu menggarap lagu. Beberapa lagunya bahkan sudah dibeli oleh label rekaman ternama untuk diaransemen ulang. Bahkan Yoongi sudah ditawari bergabung di perusahaan itu setelah menyelesaikan magangnya di semester enam kemarin. Dan kini meski sambil menyelesaikan skripsinya, Yoongi sudah menjadi produser muda di sana.

Yoongi sampai di depan kostan putri tempat sahabat perempuannya sejak SMA tinggal. Gadis itu ternyata sudah duduk menunggu Yoongi di teras kost, di sebelahnya ada ransel jansport yang biasa gadis itu pakai. "Eh, dateng juga. Yuk!" serunya bersemangat.

Geca dan Yoongi adalah dua manusia yang sangat kontras. Begitu bertolak belakang dari segi apapun. Tetapi anehnya mereka bisa dekat dan bersahabat sejak sama-sama berseragam putih abu-abu hingga kini sedang pusing menulis skripsi.

Geca adalah gadis ceria yang hiperaktif. Gadis itu cerewet namun tidak dalam konteks yang menyebalkan. Sangat aktif dan juga periang. Mirip Hoseok tapi dalam versi perempuan. Tentunya kepribadian yang begitu berbeda dengan Yoongi yang lebih banyak diam dan mageran. Dan sama seperti Hoseok, Geca adalah vitamin tidak langsung Yoongi saat lelaki itu butuh recharge energi. Karena Hoseok dan Geca sama-sama kelebihan energi, katanya.

Yoongi tidak ingat sejak kapan Geca mulai bergabung dalam persahabatannya dengan Namjoon dan Hoseok. Awalnya memang Geca lah yang mendekatkan diri kepada Yoongi yang bisa dibilang agak sulit terbuka di kelas. Lalu lama-kelamaan mereka jadi sering makan bersama di kantin dan nongkrong sepulang sekolah-meskipun hanya di warung pop ice depan sekolah-sampai akhirnya mereka pun bersama-sama diterima di kampus yang sama.

"Gimana?"

"Gimana apanya?" Yoongi tersadar dari lamunan singkatnya. Entah kenapa tiba-tiba dia kepikiran Geca di masa-masa SMAnya sampai tidak mendengarkan ocehan gadis itu.

Geca merengut. "Kebiasaan deh orang ngomong dicuekkin!"

"Tadi gue nanya, kita sarapan dulu mau gak sebelum masuk ke TMIInya? Makanya orang ngomong tuh dengerin, dong! Lagi mikirin apa sih? Mikirin gue?"

"Iya."

Ckck. Yoongi nih nggak bisa banget basa-basi, selalu to the point.

"Idih ngapain mikirin gue? Perasaan gue udah bayar utang teh botol deh sama lo!" Tapi tentunya reaksi yang ditunjukkan Geca tidak seperti cewek-cewek pada umumnya yang seharusnya tertawa canggung atau minimal tersipu malu karena baru saja dipikirkan Yoongi. Yaiyalah orang mereka cuma temen. Sahabat. Katanya.

"Nggak. Tadi cuma kepikiran masa SMA aja."

Geca tertawa. "Random banget sih." Gadis itu lalu melangkah ke arah tukang bubur ayam yang masih berada di lingkungan kostan mereka.

"Bang pesen satu yang biasa ya! Sama satu mangkuk lagi lengkap, tapi sambelnya jangan banyak-banyak." Setelah menyebutkan pesanan untuknya dan juga Yoongi-tanpa persetujuan-Geca langsung mengambil posisi duduk di kursi plastik yang tersedia. Yoongi pun akhirnya ikut duduk di samping gadis itu.

Mungkin karena akhir pekan dan jam juga masih cukup pagi, belum banyak orang yang membeli bubur sehingga hanya ada mereka berdua yang makan di sana. Begitu bubur tersaji di meja, Geca langsung mengaduk buburnya yang hanya terisi bubur, bumbu, ayam dan kecap serta kerupuk. Kontras dengan bubur Yoongi yang lengkap dengan segala topingnya seperti cakwe, bawang goreng, kacang, hingga daun bawang. "Kira-kira jam 9 sampe nggak, ya?" tanya Geca sambil mengaduk buburnya hingga tercampur rata.

Berbeda dengan Yoongi yang langsung menyuap bubur apa adanya tanpa diaduk. "Tergantung lo makannya cepet apa kebanyakan ngomong," jawabnya sebelum menyuap sesendok bubur.

Rencana mereka hari ini adalah mengunjungi beberapa anjungan dan rumah adat yang ada di Taman Mini Indonesia Indah. Sebetulnya Yoongi hanya menemani Geca saja karena gadis itu tidak berhenti merengek minta ditemani. Dan di antara teman-temannya yang lain, hanya Yoongi yang tidak punya rencana di hari itu sehingga Yoongi lah yang diseret gadis itu pergi. Tapi karena Geca memang sejak awal bukan gadis sembarangan, Yoongi akan tetap menemani gadis itu terpaksa ataupun tidak.

Karena sejak dulu, sedingin apapun Yoongi. Secuek apapun dia terhadap orang-orang di sekitarnya, Yoongi selalu punya spot spesial untuk gadis itu. Dan lucunya, semua orang seolah sudah tau akan hal tersebut kecuali mereka berdua. Hal itu sudah terjadi sejak mereka SMA. Mungkin Yoongi dan Geca sudah sama-sama lupa. Berbeda dengan Hoseok dan Namjoon yang sampai saat ini bahkan masih ingat jelas bagaimana pertama kalinya Yoongi menunjukkan 'keanehan' saat berhadapan dengan Geca.

***

Hari itu adalah minggu pertama liburan sekolah. Bertepatan dengan perilisan film animasi minions pertama di Indonesia. Film yang sudah Geca nantikan sejak kemunculan tokoh berwarna kuning tersebut di film Despicable Me. Sejak masa UAS, Geca sudah ribut jika dia harus menonton film itu kalau bisa di hari pertama perilisan. Dan tentu saja Yoongi, Hoseok dan Namjoon yang akan menemaninya.

Bukannya tidak suka, tapi gengsi anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMA itu membuat ketiganya bergidik ngeri membayangkan menonton film kartun di bioskop di antara anak-anak kecil yang kemungkinan memenuhi studio di minggu pertama penayangan. Jadi dengan tegas Namjoon dan Hoseok menolak.

"NGGAK SETIA KAWAN BANGET SIH KALIAN!" Geca mencak-mencak dan ngambek seharian. Ngambek dalam artian seharian dia cuma bahas betapa teman-teman laki-lakinya itu tega karena tidak mau menemaninya hanya karena gengsi. "Lagian siapa yang mau ngeledekin kalian? Sini gue cubit mulutnya satu-satu. Apa salahnya sih nonton kartun? Kan nggak buat anak-anak doang."

Sebetulnya Hoseok dan Namjoon tidak betul-betul menolak juga. Mereka hanya suka saja melihat reaksi Geca yang berlebihan sedikit hanya karena tokoh kartun kuning yang lebih mirip pisang bantet itu.

Dan anehnya, Yoongi hanya diam saja di antara kericuhan yang sedang dilakukan teman-temannya itu sambil menyantap siomay kantin. Sampai akhirnya Geca sendiri yang memutuskan menyerah dan berhenti merengek. "Yaudah deh. Kalau kalian beneran tega mah gue nonton sendiri aja." Geca sampai pada ancaman terakhirnya.

"Sama gue." Yoongi menyuap siomaynya dengan tenang tanpa menatap teman-temannya seolah tidak baru saja mengatakan apa-apa. Sedangkan tatapan Geca, Hoseok juga Namjoon sudah terarah kepadanya.

"Lo mau nonton berdua doang sama Geca, bang?" Omong-omong, meskipun Namjoon dan Hoseok satu angkatan dengan Yoongi, mereka memanggil Yoongi dengan sebutan 'bang' semenjak tau usia Yoongi setahun di atas mereka. Awalnya hanya iseng, lama-lama jadi kebiasaan. "Tumben."

"Biar nggak bawel lagi." Yoongi mendorong piring siomaynya yang sudah kosong, kini beralih ke gelas es teh manisnya. Masih belum mau mengalihkan pandangan ke arah teman-temannya yang sudah memandang penuh minat. Kecuali Geca yang kini memandangnya heran.

Hoseok dan Namjoon saling bertatapan, apalagi saat mereka menyadari Geca juga terlihat agak salah tingkah. Keduanya saling melempar senyum penuh makna.

Tapi bukan sahabat namanya kalau tidak mengisengi sahabat mereka. Namjoon dan Hoseok akhirnya tetap datang dan mengacaukan acara nonton berdua Yoongi dan Geca. Mereka mengabari di pagi hari saat hari-h. Sengaja ingin melihat apakah Yoongi akan kesal saat bertemu mereka nanti atau tidak. Kalau Yoongi kesal, itu berarti dugaan mereka tentang Yoongi benar. Bahwa lelaki itu ada rasa lain terhadap Geca.

Entah Yoongi yang terlalu pintar menyembunyikan perasaan di balik ekspresi datarnya atau memang Namjoon dan Hoseok salah menduga. Yoongi kelihatan biasa saja saat mereka berdua sampai di depan studio bioskop tempat mereka janjian menonton hari itu. Geca sendiri belum sampai ketika tiga laki-laki itu sudah berkumpul.

"Ini yang mau nonton malah belum dateng gimana, sih?" Hoseok mendumel kesal. "Luluran dulu apa ya dia? Padahal cuma mau nonton kartun."

Namjoon terkekeh sedangkan Yoongi tampak acuh seperti biasanya. Lelaki itu akhirnya berinisiatif membelikan tiket sebelum kehabisan karena pengunjung bioskop yang semakin ramai.

Saat Yoongi sedang membeli tiket, Geca datang dengan outfit mirip minions yang cukup mencolok. Kaos warna kuning terang yang ditiban dengan overall denim selutut. Tentu saja keberanian gadis itu dalam berpakaian mengundang tatapan orang-orang sekitar.

Hoseok dan Namjoon sampai berjengit sok dramatis. "Gila lo, Ca? Terang banget bajunya buset!" Namjoon menutup mata pura-pura silau karena warna baju yang dipakai Geca.

Geca mendengus. Ditatapnya Hoseok yang punya selera unik juga dalam berpakaian. Berharap mendapat pembelaan. "Jun pura-pura nggak kenal yuk!" Ternyata Hoseok malah lebih parah. Dia menarik Namjoon agak menjauh dari Geca membuat bibir gadis itu manyun. "Lagian lo apa-apaan sih Ca? Mau cosplay jadi minions?"

"Ya kan biar totalitas?" Geca menatap pakaiannya sekali lagi. Kepercayaan dirinya yang semula melampaui batas mendadak merosot karena ulah dua teman laki-lakinya itu. "Emang aneh banget apa?"

"Ya nggak sih... Tapi kuningnya nyala banget asli. Bikin sakit mata aja liatnya. Ntar di bioskop makin silau gara-gara warna minion dari layar juga kuning."

Yoongi kembali setelah mengantri membeli tiket dan baru menyadari kehadiran Geca yang sedang manyun karena diledek. Tatapan Yoongi langsung terarah pada outfit yang dikenakan Geca hari itu. Tiba-tiba saja lelaki itu tertawa kecil yang bisa dibilang lebih mirip smirk meledek daripada tawa. Hati Geca langsung mencelos. Kepercayaan dirinya terjun bebas hingga menabrak dasar.

"Gue beli popcorn dulu." Geca akhirnya memilih beranjak ke court makanan meninggalkan ketiga temannya. Meskipun Geca sudah berteman dengan mereka sejak lama dan mereka sudah cukup dekat, ada kalanya Geca tetap ingin dianggap sebagai perempuan. Meskipun ia sudah terbiasa diledek dengan bercandaan ala cowok oleh teman-temannya, ada masanya Geca juga tersinggung dengan perkataan atau sikap mereka.

Anehnya, hari ini Geca tersinggung hanya karena Yoongi menertawakannya. Bahkan Geca nyaris lupa ledekan Hoseok dan Namjoon dan hanya senyum miring Yoongi yang ia ingat. Rasanya hati Geca seperti diremas. Padahal Yoongi tidak mengatakan apapun dan Geca juga sudah biasa dengan sikap cuek hingga mendengar kalimat ketus dari mulut Yoongi. Geca tidak mengerti dengan perasaannya sendiri hari ini.

Saat mereka tengah menunggu pintu studio dibuka beberapa menit lagi, Yoongi menyadari kalau Geca jadi lebih diam dari biasanya. Padahal sejak kemarin gadis itu sangat excited akan rencana mereka hari ini. Gadis itu hanya sesekali bicara dan selebihnya memilih memandangi sekeliling bioskop atau mencemili popcorn yang sudah dibeli.

Hoseok dan Namjoon juga tentu saja menyadarinya. Tetapi mereka memilih pura-pura tidak tau karena kalau mereka bertanya suasana akan menjadi lebih canggung. Begitu ada pemberitahuan pintu bioskop dibuka, para pemilik tiket teater dua termasuk Yoongi, Geca, Hoseok dan Namjoon pun bergegas masuk. Geca berjalan lebih dulu sambil memeluk popcorn dan menenteng gelas berisi Thai Tea khas XXI favoritenya. Disusul Yoongi yang memegang karcis di belakang gadis itu. Yoongi mempercepat langkah mengejar Geca yang berjalan mendahului mereka.

"Ca, duduknya sebelah sini!" Yoongi menarik tali baju overall Geca membuat gadis itu menghentikan langkah dan langsung berbelok sesuai petunjuk Yoongi.

Posisi duduk mereka adalah: Geca, Yoongi, Hoseok lalu Namjoon.

Sesuai prediksi, bioskop hampir didominasi oleh anak-anak kecil yang menonton bersama keluarga mereka. Mungkin karena minggu ini adalah minggu liburan sekolah, sebab itu meskipun ini hari weekday, bioskop nyaris penuh.

Mood Geca sudah sedikit membaik meskipun belum sepenuhnya. Hal itu dikarenakan ada anak kecil yang duduk persis di depan kursi Geca menunjuk pakaian gadis itu yang mirip minions dan mengatakan Geca adalah minions cantik.

Akhirnya lampu bioskop dimatikan dan trailer-trailer film coming soon pun diputar menandakan sebentar lagi film akan segera dimulai. Tiba-tiba Geca merasakan siku Yoongi menyentuh siku miliknya membuat Geca menoleh ke arah lelaki itu.

Anehnya, Yoongi tidak menatap ke arah Geca seolah senggolan tadi memang tidak sengaja. Tetapi entah kenapa Geca menunggu seolah Yoongi akan bicara padanya meskipun tatapannya terpaku pada layar.

"Lucu kok."

Geca mengernyit. Tatapannya terarah pada layar yang masih menampilkan identitas film yang akan mereka tonton hari ini. Memastikan tidak ada yang lucu pada layar. "Apanya?" tanyanya penasaran.

"Bajunya." Tatapan Yoongi masih terarah pada layar. Sama sekali tidak melirik kepada Geca yang sudah menatapnya penasaran.

Seketika bibir Geca menyunggingkan senyum. Yoongi mungkin sadar akan ketersinggungan Geca tadi. Karena terbawa perasaan, Geca lupa kalau teman laki-lakinya ini agak berbeda. Cuek dan galak di luar namun sebenarnya diam-diam perhatian. Bukan hanya pada Geca tetapi pada teman-temannya yang lain juga. Hanya dengan menyadari hal tersebut, perasaan Geca jadi jauh lebih baik. Bahkan sisa-sisa kedongkolan seharian ini seolah hilang tanpa jejak. "Bajunya doang nih? Guenya enggak?" tanya Geca iseng.

Yoongi tidak menjawab tentu saja. Geca lalu menyikut Yoongi iseng. Geca juga memang tidak berharap lelaki itu akan menjawabnya. Lalu gadis itu memilih untuk fokus ke layar karena film sudah dimulai.

Namun ketika film telah berjalan sekitar lima belas menit. Saat Hoseok dan Namjoon tengah sibuk berebut potongan kentang terakhir, Geca merasakan sikunya kembali disenggol.

Kini Yoongi menatapnya. Tepat di manik. Entah kenapa tiba-tiba Geca merasa ada yang lain. Entah itu tatapan Yoongi atau perasaannya. Geca merasa seolah studio mendadak hening dan tatapannya terpaku pada Yoongi.

"Lo juga." Setelah mengatakannya, Yoongi mengambil gelas minumannya yang ada di dekat sanggahan tangan Geca dan kembali menatap layar seolah dia tidak baru saja mengatakan apapun.

Sedangkan Geca masih diam mematung mencoba mencerna. Geca juga tidak bertanya apa maksud Yoongi karena jauh dalam lubuk hatinya, Geca tau apa arti kata-kata Yoongi tadi. Geca pun buru-buru mengembalikan fokusnya kembali ke layar namun tanpa mereka sadari, sejak hari itu sesuatu di antara mereka telah berubah dan perlahan tumbuh setiap waktunya.

Di lain sisi, Hoseok dan Namjoon sibuk menggosok ujung siku mereka satu sama lain. Karena merasa geli. Tidak pernah mereka duga akan melihat sesuatu yang cringe dilakukan dan keluar dari mulut Yoongi. Dan dari sanalah mereka pun ikut menyadari bahwa kedua temannya ini memiliki rasa satu sama lain. Dan baik Namjoon atau Hoseok hanya berharap, kedua sahabatnya itu tidak terlambat untuk menyadari perasaan mereka dan terjebak dalam lingkaran setan yang sering mereka sebut, friendzone. 

***

Ini masih part awal kisah Yoongi ya, karena kepanjangan maka aku cut sampai sini dulu. I hope you enjoy how I describe Yoongi as a tsundere guy :3 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro