Chapter 8
"Ohayou, Otou-san!!!" Seru Hotaru dari tangga.
" A-ah, Ohayou, Hotaru!"
Tak lama setelah Hotaru turun, Naruto turun dari lantai atas, tentu saja dengan kondisi berantakan.
" Ohayou, Tou-san," sapa Naruto datar.
"Ah! Ohayou ne, Naru-chan!" Balas Minato.
"Hmn," balas Naruto beranjak ke kamar mandi.
" Huf, keramahan Naru kemarin pasti cuma kebetulan," gunam Minato sedih.
SKIP>>>
" Otou-san!! Hota berangkat dulu yaa!!!" Ucap Hotaru yang baru selesai makan.
"Eh? Cepat sekali! Biar Tou-san antar!" Ucap Minato segera berdiri.
"Fufu~ Tenang saja, Otou-san. Antar saja Naru-nee ke sekolah! Sudah ada Utakata-san kok! Jaa ne~" ucap Hotaru sambil berlalu pergi ke garasi.
" Ya sudah, ayo kita berangkat Naru," ajak Minato.
"Hmn," balas Naruto malas.
" Naru, kok tidak pamit pada Hiyuri Kaa-san?" Tanya Minato.
"Cih, Jaa ne, Hiyuri Okaa-san ," ucap Naruto sambil menatap sinis Hiyuri.
"Ara Ara~ Jaa ne, Naru-chan," balas Hiyuri membalas tatapan sinis Naruto.
Di Mobil Minato...
" Naru? Kemana keramahanmu kemarin?" Tanya Minato mencoba mencairkan suasana.
" Kemarin aku dirasuki setan," balas Naruto ketus.
"O-Oh," balas Minato sambil tersenyum kaku.
Di mobil Utakata...
" Hotaku-san, kakak Anda terlihat normal kemarin," ucap Utakata sambil menyetir.
" Cih, jalang itu pasti cuma menjaga imagenya di depanmu, dasar cewek jalang," balas Hotaru ketus.
" Ah, mungkin begitu."
" Sudahlah! Fokus saja pada tugasmu untuk membereskannya!" Ucap Hotaru sambil memperhatikan kuku-kuku lentiknya.
SKIP>>>
" KYAAA!!! HOTARU-CHANN!!"
" UFUFU!! HOTARU-CHAN SUDAH SAMPAI!!! MENIKAHLAH DENGANKU!!!"
Cklek...
"Loh, siapa dia?"
"Cih, bukan Hotaru. Si pembully yang selalu membuat masalah!"
" Ayo bubar!"
Ya, yang turun dari mobil itu adalah Naruto, yang imagenya sangat jelek di sekolah.
"Er, apa selalu begini,Naru?" Tanya Minato.
"Hmn, Jaa ne Otou-san," ucap Naruto.
"Ah, iya," balas Minato menyetir mobilnya menjauh.
Naruto berjalan pelan ke kelasnya, karena waktu masuk masih lama.
" Ohayou, Ruto-chan!"
"Are? Pagi sekali kamu datangnya, Hinata? Dimana lainnya?" Tanya Naruto.
" Eum, ha-hari ini, Ha-Hanabi, pi-piket, j-jadi a-aku dan Ne-Neji nii-sama d-da-datang lebih pa-pagi," ucap Hinata tergagap dengan ekspresi sedih.
" Sudahlah, Hinata. Abaikan saja adikmu itu, kalau bisa buat dia menyesal," ucap Naruto sambil tersenyum keji.
"Heee?! T-tapi dia kan a-adikku me-meski be-beda ibu," ucap Hinata sambil menundukkan kepalanya.
" Yah, semuanya terserahmu saja," ucap Naruto sambil tersenyum lembut pada Hinata.
" Ha'i! Arigatou Ruto-chan!" Balas Hinata sambil tersenyum kecil.
" Naru-chan!!!"
" Are? Sakura? Tumben sekali kau datang pa-"
" Hehe, soalnya kalau aku datang lebih siang nanti aku dimarahi Sasori-nii!" Balas Sakura sambil tersenyum.
" Oh, karena Sasori toh," ucap Naruto cuek.
" Ufufu, pasti dong," balas Sakura sambil tersenyum kecil.
" Omong-omong, dimana Ino? Biasanya dia kan, yang datang paling pagi?" Tanya Naruto sambil melirik ke sekitar.
Tak lama, seorang gadis berambut pirang pucat berjalan di depan mereka. Benar, itu Ino.
"Oh! Ino-"
Belum sempat Sakura menyelesaikan omongannya, Ino memotong ucapannya.
" Naru, Saku, Hina, kumohon jangan dekati aku, nanti kalian kena imbasnya, "mohon Ino sambil bercucuran air mata.
"Hei, kenapa?" Tanya Naruto.
"Tak ada waktu, kujelaskan pulang sekolah," ucap Ino lalu berlari menuju kelas.
"Ada apa dengannya?" Tanya Hinata cemas.
"Entahlah,kita dengar penjelasannya nanti," balas Sakura sambil kebingungan.
"Dan kita akan segera tahu asal bau telur busuk itu," ucap Naruto sinis.
"Eh?! Telur busuk?!" Teriak keduanya kaget.
Tentu saja, keduanya terkejut. Yang jelas, bukan merekalah pelakunya.
Bukankah ini sangat menarik?
Stop here.
Saya masih hidup.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro