Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cannabis, Iblis dan Malaikat di Waktu yang Bersamaan

(Pic from Pinterest)

Hallo para pembaca sekalian di mana pun kalian berada. Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja. Jangan seperti aku di sini yang sedang tidak baik-baik saja, karena anak kucing dari kucingku baru saja mati semua.

Semoga para anak kucing yang masih polos itu bahagia di surga sana, Aamiin.

Sesuai dengan judul di atas, kali ini aku akan membahas hal yang cukup kontroversial di seluruh dunia. Sebagian negara bilang 'yes', sebagian negara bilang 'no', sementara ada juga negara yang tidak bisa memutuskan. Dan Indonesia sendiri termasuk ke dalam negara yang memilih 'no'.

Sampai sini kira-kira sudah tahu apa yang mau kubahas? Kalau belum, satu kata dariku. Siandelo.

Tak perlu berbasa-basi langsung saja kita akan membahas judul yang sudah ditulis di atas. Ada yang tahu apa itu Cannabis? Sebagian dari kalian mungkin sudah tahu apa itu, tapi sebagian pasti masing bingung dan bahkan merasa asing dengan kata itu.

Jadi bagi yang belum tahu, Cannabis adalah tumbuhan yang biasa dijadikan Ganja/Marijuana/Weed. Jadi, Ganja itu adalah sebutan dari batang, daun kering, bunga, dan biji tumbuhan Cannabis yang sudah disatukan menjadi gumpalan.

Sudah tahu kan sekarang? Anak pintar....

(Sebelum dibaca lebih lanjut, Aku peringatkan sebelumnya. Ini adalah artikel berisi konten yang harus dimengerti secara lebih mendalam. Kalau tidak, kamu akan memahaminya ke arah negatif. Padahal, bukan itu tujuan artikel ini dibuat.)

(Pic from Pinterest)

Tanaman Cannabis tumbuh di daerah tropis. Di negara beriklim dingin, Cannabis dibudidayakan dalam rumah kaca. Cannabis mengandung lebih dari 500 jenis zat kimia dan juga bisa memberikan efek psikoaktif atau membuat pikiran menjadi linglung.


Pada tanaman ini terdapat dua komponen utama yakni:

1. THC (Tetra Hidro Carbinol) / Si Jahat.

(Pic from CBDMania.it)

Komponen inilah yang menyebabkan Cannabis memiliki sifat psikoaktif. Apabila kalian merokok ganja, maka zat ini akan masuk ke paru-paru lalu ke pembuluh darah, dan lanjut hingga ke otak.

THC akan menstimulasi bagian otak yang berhubungan dengan kepuasan, seperti makanan dan seks. Stimulasi itu akan memicu keluarnya dopamin, yang menyebabkan pengisap ganja mengalami 'High' atau yang biasa disebut di Indonesia 'Ngefly'.

2. CBD (Cannabidiol) / Si Baik.

(Pic from CBDMania.it)

Komponen inilah yang disebut-sebut bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. CBD tidak akan membuat penggunanya teler. CBD bisa melawan efek yang ditimbulkan THC, serta meredakan perasaan paranoid dan kecemasan.

Ibaratnya, dalam tanaman ini terdapat dua kubu di mana yang satu sebagai perusak, yang satunya lagi sebagai penawar. Kalian kira-kira ada di kubu yang mana nih?

Jadi, dua komponen itu sudah jelas harus digunakan secara bersamaan atau kadar CBD yang cenderung lebih tinggi dibandingkan THC-nya.

Dari sinilah letak kesalah pahaman mengenai tanaman yang satu ini. Banyak petani yang membubidayakan Cannabis, beranggapan bahwa dampak dari THC lah yang menjadi daya tarik Ganja itu sendiri, karena THC yang memberi efek 'giting' atau euphoria. Sehingga akhirnya, banyak orang beranggapan bahwa tanaman ini sangatlah berbahaya, karena ganja yang beredar lebih banyak mengandung THC dibandingkan CBD.

Karena hal ini jugalah kenapa Ganja masih jadi bahan perdebatan apakah boleh dilegalkan peredarannya atau dilarang oleh beberapa negara. Banyak yang takut kalau tanaman yang satu ini disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga ganja yang harusnya bisa digunakan sebagai medis, malah digunakan hanya sebagai pengeruk keuntungan.

Lalu, mungkin kalia bertanya-tanya sebenarnya darimana sih sebenarnya tanaman yang bisa jadi malaikat dan iblis di waktu yang bersamaan ini? (Kalau enggak bertanya juga enggak apa-apa, aku tinggal meringkuk di pojokan.)

(Pic from Pinterest)

Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada jurnal Vegetation History and Archaeobotany, peneliti percaya bahwa Tanaman Cannabis dari dataran tinggi Di Tibet yang dekat dengan Danau Qinghai, Tiongkok.

Untuk menemukan asal dari tanaman ini pun butuh perjalanan yang sangat panjang. Dikarenakan tanaman Humulus punya jenis serbuk sari yang serupa sama Cannabis di catatan fosil. Jadi pas peneliti sudah susah-susah nyari, eh enggak tahunya itu tanaman Humulus. Bawaannya jadi mau langsung mengundurkan diri jadi peneliti.

Akhirnya, John McPartland dari University Vermont beserta rekannya memutuskan untuk mencari tahu wilayah asal ganja dengan cara terbaru. Mereka mengumpulkan 155 studi mengenai fosil serbuk sari, kemudian menggunakan tanaman lain sebagai proksi untuk menebak dari genus mana ia berasal.

Sebagai contoh, beberapa tanaman hanya tumbuh di samping Cannabis di stepa seperti Artemisia. Sementara sisanya tumbuh bersama dengan Humulus.

Mereka menjembatani jarak antara waktu perpisahan kedua tanaman dan penemuan serbuk sari tertua dengan memetakan kemunculan Artemisia. Berdasarkan data yang ada, kemunculan Artemisia pertama kali di dataran tinggi Tibet. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa wilayah tersebut merupakan asal ganja.

Humulus dan Cannabis diyakini resmi bercerai sekitar 27,8 juta tahun lalu. Serbuk sari fosil tertua yang diidentifikasi sebagai Cannabis, diduga berasal dari 19,6 juta tahun lalu.

Sejak berpisah dari Humulus berjuta-juta tahun, akhirnya Cannabis mulai menyebar ke wilayah Eropa sekitar 6 juta tahun yang lalu dan Tiongkok Timur 1,2 juta tahun yang lalu.

Serbuk sari ganja pertama kali muncui di subkontinen India lebih dari 32 ribu tahun lalu, tetapi bukti arkeologis pertama tanaman tersebut ditemukan di Jepang pada 10.000 SM.

Namun, penelitian ini belum bisa dipastikan secara pasti karena asumsi kemunculannya didasarkan dari tetangganya, Artemisia. Jadi asal-usul Cannabis belum bisa dipastikan. Kasihan ya? Semoga cepet ketemu asal-usulmu, kita semua mendoakanmu.

Bahas dua komponen utamanya sudah. Bahas asal-usulnya sudah. Bahas apa lagi enaknya? Kiat-kiat move-on? Cara ampuh menghindari penagihan hutang dari teman? Enggak. Jelas kita enggak akan bahas salah satu dari itu, ya. Kita akan bahas jenisnya.

Tanaman Cannabis terdiri dari tiga jenis, yakni:

1. Cannabis Sativa

(Pic from Wikipedia)

Ciri Fisik:
- Lebih jarang-jarang.
- Tinggi Pohon 240-360cm.
- Berdaun ramping, tipis, dan panjang.

Asal:
- Meksiko
- Kolumbia
- Amerika Tengah
- Asia Tenggara

Kandungan THC lebih tinggi dibandingkan CBD. (Cannabis ini lah yang sering dijadikan Ganja dan banyak beredar, padahal kandungan THC-nya lebih besar)

2. Cannabis Indica

(Pic from Wikipedia)

Ciri Fisik:
- Lebih rimbun.
- Tinggi pohon 90-180cm.
- Berdaun lebar, tebal dan pendek.

Asal:
- Pakistan
- Afghanistan
- Wilayah Timur-Tengah

Kandungan CBD lebih tinggi dibandingkan THC.

3. Cannabis Ruderalis

(Pic from Wikipedia)

Ciri Fisik:
- Tinggi pohon 60cm.
- Daun bagian tengah berukuran lebih lebar dan panjang, sedangkan daun di kedua sisinya berukuran kecil.

Asal:
- Meksiko
- Kolumbia
- Amerika Tengah
- Asia Tenggara

Kandungan CBD lebih tinggi dibandingkan THC.

(Untuk lebih jelasnya)

(Pic from Craft Sense)

Kalian pasti melihat asal dari kedua jenis Cannabis di atas berasal dari Asia Tenggara. Enggak perlu terkejut, percaya atau enggak Indonesia merupakan salah pemasok ganja dunia. Empat daerah di Indonesia yakni; Aceh, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Utara adalah daerah penghasil ganja.

Namun, kebutuhannya adalah untuk medis. Karena ganja biasa digunakan sebagai campuran obat bius dengan kandungan yang masih dalam batas yang diperbolehkan. Sayangnya, banyak oknum yang menyalahgunakannya dengan menjadikannya narkotika dan mengedarkannya.

Penjelasan, asal-usul, dan jenis sudah. Sekarang mari kita bahas manfaatnya, karena segala sesuatu di dunia ini pasti ada manfaatnya. Yang enggak ada manfaatnya itu, balas chat mantan.

(Manfaat yang akan dibahas di sini adalah manfaat bagi kesehatan para penggunanya. Yang jual dan mengedarkannya sih, bodo amat)

Berikut adalah manfaat ganja bagi kesehatan:

1. Mencegah Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Eye Institute di awal 1970-an, ganja dapat menurunkan Intra-Ocular Pressure (IOP), alias tekanan bola mata, pada orang dengan tekanan normal dan orang-orang dengan glaukoma. Efek ini mampu memperlambat proses terjadinya penyakit ini sekaligus mencegah kebutaan.

2. Meningkatkan Kapasitas Paru

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada Januari 2012, disebutkan bahwa ganja tidak merusak fungsi paru-paru. Bahkan, bahan yang satu ini bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Kapasitas paru adalah kemampuan paru untuk menampung udara ketika bernapas.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda sepanjang kurang lebih 20 tahun. Perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu tersebut, tapi pengguna ganja malah memperlihatkan peningkatan kapasitas paru-parunya.

Hal ini dikaitkan dengan cara penggunaan mariyuana yang biasanya diisap dalam-dalam. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan hal ini mungkin menjadi semacam latihan untuk paru. Namun, tentu saja paparan jangka panjang asap mariyuana dengan dosis tinggi bisa merusak paru-paru.

3. Mencegah Kejang Karena Epilepsi

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003 memperlihatkan bahwa ganja bisa mencegah kejang karena epilepsi. Robert J. DeLorenzo, dari Virginia Commonwealth University, memberikan ekstrak tanaman ini dan bentuk sintetisnya pada tikus epilepsi.

Obat ini diberikan kepada tikus yang kejang selama 10 jam. Hasilnya, cannabinoid dalam tanaman ini mampu mengontrol kejang dengan menahan sel otak responsif untuk mengendalikan rangsangan dan mengatur relaksasi.

4. Mematikan Beberapa Sel Kanker

Kandungan dalam ganja yang bernama cannabidiol dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1. Bukti ini didapat dari sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari California Pacific Medical Center di San Francisco, yang dilaporkan pada tahun 2007. Dalam banyak kasus, dipercaya bahwa ganja mampu mematikan sel-sel kanker lainnya.

Selain itu, bukti menunjukkan bahwa ganja juga bisa membantu melawan mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi. Akan tetapi, meski banyak penelitian menunjukkan keamanannya, tanaman ini tidak efektif dalam mengendalikan atau menyembuhkan kanker.

5. Mengurangi Nyeri Kronis

Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicines melaporkan fakta bahwa dalam dunia medis, marijuana kerap digunakan untuk mengatasi rasa sakit kronis. Hal ini karena marijuana mengandung cannabinoid yang bisa membantu menghilangkan rasa nyeri ini.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, tanaman yang satu ini bisa meringankan rasa sakit akibat multiple sklerosis, nyeri saraf, dan sindrom iritasi usus. Tak hanya itu, tanaman yang satu ini bahkan banyak digunakan untuk penyakit yang menyebabkan nyeri kronis, seperti fibromyalgia dan endometriosis.

6. Mengatasi Masalah Kejiwaan

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menunjukkan bukti bahwa marijuana membantu mengatasi masalah kesehatan jiwa tertentu. Para peneliti menemukan bukti bahwa tanaman ini bisa membantu menghilangkan depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.

Akan tetapi, marijuana bukan obat yang tepat untuk masalah kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar dan psikosis. Pasalnya tanaman yang satu ini justru bisa memperparah gejala orang dengan gangguan bipolar.

7. Memperlambat Perkembangan Alzheimer

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Pharmaceutics menemukan fakta bahwa THC mampu memperlambat pembentukan plak amiloid. Plak-plak yang terbentuk ini bisa membunuh sel-sel otak yang berkaitan dengan alzheimer.

THC membantu menghalangi enzim pembuat plak ini di otak agar tidak jadi terbentuk. Namun, penelitian juga ini masih berada di tahap awal sehingga butuh lebih banyak studi penguat.

Ada lima tata cara penggunaan ganja untuk dijadikan keperluan medis:
1. Dihirup melalui perangkat yang disebut dengan vaporizer.
2. Dimakan, dicampur dalam masakan.
3. Dioleskan ke kulit dalam bentuk losion, minyak, atau krim.
4. Diteteskan langsung di lidah.
5. Diminum langsung.

(Cara mana yang dibutuhkan tergantung dari Dokter yang menganjurkannya)

Jadi, untuk mengonsumsi ganja harus ada resep dari dokter. Jika digunakan secara sembarangan akan sangat berbahaya. Berikut adalah beberapa bahayanya:

- Pada Otak. menggunakan ganja dapat menimbulkan halusinasi, delusi, rusaknya daya ingat, dan disorientasi (linglung). Hal ini terjadi karena reseptor kanabinoid bekerja terlalu aktif. Kalau digunakan secara terus-menerus, hanya menunggu waktu bagi otak kalian untuk bisa melupakan mantan seutuhnya. Enggak cuma mantan doang lebih tepatnya.

- Pada Jantung. Detak jantung meningkat 20-50 kali lebih banyak per menitnya, setiap kali tubuh mengonsumsi ganja. Bahkan, efeknya bisa lebih parah saat kalian menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan lain. Ketika tekanan darah dan detak jantung melonjak tajam, kalian empat kali berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dalam satu jam pertama setelah merokok ganja. Mau masuk surga lebih cepat? Silahkan coba. Itu pun kalau masuk ke sana sih.

- Pada Tulang. Penelitian menemukan fakta bahwa orang yang merokok ganja dalam jumlah besar memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah. Akibatnya, orang tersebut lebih rentan mengalami patah hati, eh patah tulang dan osteoporosis di kemudian hari.

- Pada Paru-Paru. Dampaknya sama seperti merokok tembakau. Namun, karena mengonsumsi ganja (katanya) lebih enak jika ditahan terlebih dahulu, jadi kebayang bagaimana asap yang harusnya segera dibuang, tapi dibiarkan di Paru-Paru lebih lama. Kita semua sudah tahu apa yang akan terjadi suatu hari nanti.

Sebagian besar tentang Cannabis sudah kubahas. Satu pesan dariku, jangan pernah menggunakan ganja tanpa adanya resep dokter. Apalagi hanya untuk coba-coba. Sayangilah dirimu, badanmu, dan organ-organmu. Karena mereka, cuma satu.

Itu saja dariku, Hasta la Vista.

(Pic from Pinterest)

Topik: Tumbuhan

Source:

https://www.honestdocs.id/marijuana

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/manfaat-ganja-secara-medis/amp/

https://www.sehatq.com/artikel/lebih-banyak-mana-efek-buruk-ganja-atau-manfaat-ganja-untuk-kesehatan/amp

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ganja

https://www.boombastis.com/indonesia-ganja-dunia/97322

https://nationalgeographic.grid.id/amp/131766641/dari-mana-ganja-berasal-peneliti-berusaha-menelusuri-jejaknya?page=2

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparannews/mengenal-jenis-jenis-tanaman-ganja

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro