The Golden Key
Ukurannya kecil, jadi sudah pasti itu bukan kunci rumah. Tapi kenapa ada di sini? Dan untuk apa?
Noah muda pun berpikir, bahwa dimana ada kunci, seharusnya ada gembok, kan? Pikirnya polos.
Perjalanan mencari kayu bakar dengan cepat berubah, kini dirinya seakan menjadi bajak laut yang tengah mencari harta karun di pulau terpencil. Dengan rasa penasaran dan semangat yang menggebu-gebu, Noah kemudian mengeruk kembali salju.
Tidak ada, ia berpindah ke tempat lain, lima langkah dari kerukan salju sebelumnya.
Masih tidak ada, ia berpindah lagi.
Hal itu terus ia lakukan. Dirinya benar-benar telah lupa tujuan awalnya datang ke sini, dan tujuan awal kenapa ia memutuskan untuk tinggal sebentar.
Tiba di gundukan tanah di dekat sebuah pohon besar, ia kembali mengundi peruntungannya. Tangannya mulai bergerak menggali salju. Ia gali, dan gali, dan gali, dan terus gali.
Hingga tangannya kembali menyentuh sesuatu yang keras. Senyum sumringah lantas terpatri di wajah mungilnya, hidung yang memerah itu menambah kesan manis di figurnya. Digenggam kotak itu sembari tangan yang satunya kembali menggali, hingga ia bisa menarik benda itu.
Dilihatnya, sebuah peti besi kecil. Ia menyengir senang, seakan baru saja menemukan harta layaknya bajak laut.
"Andai saja kuncinya pas," katanya.
Ia kemudian mulai mencari lubang kuncinya. Tak ketemu, ia berhenti sebentar, lalu mulai lagi. Apa matanya kurang jeli?
Masih dengan rasa penasarannya, ia memutar-mutar peti kecil itu, mencari lubang yang bisa dimasuki kunci. Ia mencari, tetapi tidak ditemukannya lubang yang dicari.
"Pasti ada barang-barang berharga di dalamnya," tambahnya lagi, "Barangnya bisa kubawa pulang, mungkin sebagian bisa kujual ke Paman Robert."
Dengan gigih, matanya kembali melihat detail yang terpatri di besi itu, tangannya pun memutar logam balok itu sembari sesekali meraba permukaannya.
Dan bak pepatah, tidak ada usaha yang sia-sia. Noah akhirnya menemukan satu lubang , tapi sangat kecil, hingga hampir tak nampak. Ia kembali menyengir penuh kemenangan.
Ia memasukkan kunci itu ke dalam lubangnya. Ia putar.
Bunyi jegleg terdengar, tanda kunci berhasil dibuka. Perlahan, tangan kecilnya menarik kepala peti itu, mengungkapkan apa yang ada dalamnya ....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro