RINDU JADI GURU LAGI!
Akhirnya aku mengakhiri masa lajangku! Sebuah periode kehidupan yang benar-benar mengubah semua detil dan pernak-pernik hidupku. Termasuk profesi yang mulai menanamkan benih-benih cintanya dalam dadaku, menjadi seorang pengajar. Profesi yang awalnya setengah hati kujalani, namun pada perjalanannya justru membuatku semakin masuk dalam jerat pesonanya. Ya, mungkin inilah panggilan cinta yang Allah tiupkan dalam setiap helaan nafasku. Yang membuatku terus hidup dengannya dan tak bisa membuatku berpaling lagi!
Kusimpan semua kenangan di Alam Bahasa serta segala cerita di KPC dalam sebuah loker di hatiku. Kusimpan rapi untuk sementara waktu karena kuawali hidup baruku di kota Pahlawan, mengikuti seseorang yang telah resmi menjadi imamku. Untuk sementara aku resign dari segala kegiatan mengajarku. Aku disibukkan oleh kegiatan baruku sebagai seorang istri dan beradaptasi menjadi ibu rumah tangga di lingkungan yang baru. Jika mentari mulai menampakkan sinarnya, aku telah sibuk di dapur dan membuat sarapan untuk suamiku. Dan jika sang surya mulai kehilangan terangnya dan mulai digantikan oleh sang rembulan, akupun telah menyeduh kopi panas dan membuat camilan untuk temanku mengobrol bersama suami selepas dia pulang kantor.
Awalnya aku sangat menikmati peran baruku. Hidupku berubah 180 derajat. Aku tidak lagi disibukkan oleh padatnya jadwal mengajar serta lesson plan yang harus kubuat sebelum mengajar. Selain itu, aku juga sudah tidak pernah dipusingkan lagi oleh tingkah aneh dan sikap luar biasa para pemburu ilmuku. Namun kedamaian semu itu tidak bertahan lama.
Perlahan namun pasti, ada sebuah kerinduan yang terus mengetuk-ngetuk sisi hatiku yang terdalam. Aku berusaha mengabaikan ketukan tak bertuan itu. Tapi semakin kuabaikan, aku semakin rindu ingin kembali menekuni dunia yang selama ini aku jalani. Tak tahan dengan dilema dalam hati, kusampaikan hal ini pada suamiku. Untungnya dia setuju untuk membiarkanku mengisi waktu luang sambil menerima les privat dari anak-anak tetangga di sekitar rumah.
Awalnya aku hanya menampung keluhan bu Alek, tetangga tempat aku berbelanja segala keperluan dapurku. Dia mengeluh bahwa anak pertamanya Rangga, agak kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris. Begini keluhannya padaku,
"Tante Niken, sekarang pelajaran Bahasa Inggris untuk anak SD susah banget ya! Saya sudah lupa semua teorinya. Wong dulu ndak mudeng Bahasa Inggris. Mbok tolong anakku diajari Te...atau biar les privat saja sama Tante."
Kemudian keluhan itu menjalar ke rumah-rumah lain di seputaran rumahku. Terutama karena mereka tahu aku adalah sarjana lulusan Bahasa Inggris. Karena itu mereka mendesakku untuk membuka les privat untuk anak-anak mereka. Aku belum berani mengiyakan. Aku berpikir dan terus menimbang.
'Akankah aku kembali menekuni 'passionku'? Di sebuah tempat baru dan aku bukan siapa-siapa disana? Akankah suamiku mengijinkan?' Pertanyaan itu hilir mudik di benakku selama dua pekan. Aku benar-benar dibuat tidak berdaya dengan geliat rasa yang menghentak-hentak dalam dadaku. Seperti ada sesuatu yang terpendam dan meronta-ronta ingin keluar. Mungkin itulah yang dinamakan 'tresno jalaran saka kulina'. Ya, aku harus mengakui bahwa aku JATUH CINTA karena aku terbiasa bergelut dengan berbagai permasalahan dalam mengajar. Dan kini, aku tak bisa memungkirinya lagi! Hingga klimaksnya aku mendapatkan izin dari suamiku.
Waktu itu aku hanya berpikir untuk bisa menolong anak-anak tetanggaku. 8 orang dari 10 ibu-ibu yang kutanyai di komplekku mengeluhkan hal yang sama dengan Bu Alek. Mereka tidak mampu lagi mengajarkan Bahasa Inggris pada anak mereka karena pelajarannya sudah cukup sulit. Dan parahnya nilai anak-anak mereka hanya pas-pasan saja pada kisaran 6-7. Sama sekali tidak memuaskan!
Tujuan awalku adalah untuk membuat anak-anak itu senang dengan pelajaran yang selama ini menjadi momok bagi anak-anak SD. Pelajaran itu dianggap sulit karena mereka tidak bisa belajar sendiri tanpa bantuan orang yang ahli.
Mengutip kata-kata si 'Salam Super', Mario Teguh dalam bukunya Guru Super Indonesia yang menyatakan bahwa:
Seorang bintang adalah orang biasa dengan kesungguhan yang tidak biasa untuk menjadikan dirinya menguntungkan banyak orang.
Aku sadar bahwa aku bukanlah siapa-siapa di kompleks Wage, Sidoarjo tersebut. Tetapi aku punya kesungguhan dan tekad yang luar biasa untuk membuat anak-anak di sekitar tempat tinggalku senang dengan pelajaran Bahasa Inggris. Aku berharap dengan makin meningkatnya motivasi mereka belajar bahasa Inggris, makin meningkat pula nilai pelajaran Bahasa Inggris mereka. Dan disinilah peran baruku dimulai.
Jadilah aku seorang guru les privat Bahasa Inggris anak-anak di kompleksku. Setiap sore selalu saja ada anak-anak yang bertandang ke rumahku dan memanggil-mangil namaku...."Tante Niken...Tante Niken....Belajar bahasa Inggris, yuk!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro