Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[707] Egoist

Disclaimer
Mystic Messenger © Cheritz
Pic © chamiddirado

Panillalicious tidak mengambil keuntungan komersial atas fanfiksi ini

Warning!
Out of Character, Plotless, Bad EBI, Spoiler Seven's Route, dll

Don't Like Don't Read

.

.
.

Sejak awal, Saeyoung sudah curiga dengan gadis bernama [name] yang tiba-tiba masuk ke aplikasi RFA Messenger. Saeyoung berusaha menjadi pria ramah nan lucu di depannya, dengan tetap berusaha profesional mengawasi [name] yang tinggal di apartemen milik Rika, guna kebaikan RFA juga.

Namun, siapa yang menyangka kalau pria licik sepertinya akan terhipnotis akan kebaikan hati gadis tersebut? Siapa yang akan menyangka, jika tiada satu hari pun Saeyoung absen dari monitor hanya karena ingin melihat tingkah gadis itu? Sejak kapan Saeyoung tersenyum jika mendengar suara [Name] di telepon sembari melihat gadis itu dari kamera pengawas?

Walau pada akhirnya, Saeyoung adalah pria yang tersisih, ia tidak pantas merengkuh hati gadis itu. Sebab, pria berkacamata itu hampir saja mencelakai [name]. Seandainya Saeyoung bisa lebih profesional, ia pasti tidak akan kecolongan seperti ini, lalu membuat nyawa [name] terancam.

Lagi-lagi, Saeyoung harus menyalahkan perasaannya.

Saeyoung sadar, dia harus mendahulukan logika di atas perasaannya. Setelah memastikan [name] selamat, Saeyoung harus pergi. Seperti itu lebih baik, tidak merugikan siapapun.

Lagipula, Saeyoung tidak berhak menerima perhatian [name], mengingat okupasinya sebagai hacker serta dunia Saeyoung penuh dengan kelicikan.

Berhari-hari menghindari [name], tak merespon panggilannya, menurut Saeyoung hal itu adalah benar. Semestinya, tak akan sesakit ini bersikap cuek pada [name], bukan? Semestinya begitu. Sungguh, Saeyoung hanyalah pria licik, berokupasi sebagai hacker, dan bisa saja mencelakai [name]. Akan tetapi, kenapa gadis itu bersikeras mendekatinya?

"Saeyoung, aku menyukaimu." [Name] berujar dengan lembut, membuat hati Saeyoung bergetar, dinding baja yang ia pertahankan dengan kokoh seolah runtuh hanya dengan untaian kata sederhana yang diucapkan [name].

Kali ini saja, bolehkah Saeyoung egois? Bolehkah ia mencintai [name] setulus hati? Bolehkah ia merengkuh gadis itu sekarang?

Saeyoung tahu benar, kali ini ia tidak akan melepas [name] pergi, tak ingin kehilangan siapapun lagi, tidak setelah keabsenan Saeran sang adik dari hidupnya.

END

Wah, kayaknya lagi mood bikin drabble soal Seven gara-gara Bu RT aka Reeshizen sempat ngebom notif  dengan baca fanfic zaman baheula ... yang tulisannya masih ancur banget itu wkwkwk.

Kali ini agak plotless Pani rasa wkwk, soalnya udah lama nggak main MM *sobs*

Jadi ini ditulis berdasar ingatan Pani aja soal rute Seven. Seven kan pernah nginep di apartemen Rika tapi diemin MC gitu wkwk jadi yaa terciptalah drabble ini (?)

Ow yea, sekiaan cuap-cuap Panii. Babaay~

Cheers,
Panillalicious

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro