CHAPTER 9: melelahkan
Setelah malam itu yang penuh dengan kisah yang begitu menyentuh hati, mereka langsung kembali ke tempat kamarnya bahkan Karen dan Hikari berbagi kasur dengan kakak mereka dan begitu pula dengan Maya yang akhirnya bisa tidur dengan kakaknya.
"Sekarang kamar ini rame juga"ucap Karen
"Iya aku senang bisa sekamar dengan kakak kalian"ucap Mahiru
"Baiklah ini udah malam lebih baik kita istirahat"ucap fuyumi
"Oke, selamat malam"ucap mereka bersamaan
Mahiru bisa melihat pemandang dimana mereka tidur dengan Dengan dekat, Karen yang selalu lengket dengan kakaknya begitu pula Hikari yang dimana bisa tidur bersama dengan kakaknya dengan wajah yang tenang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan besok harinya....
Semua begitu langsung ke seisho music academy di mana menjalankan keseharian mereka, dan uniknya mereka bisa belajar bersama ketiga legendaris yang dengan senang hati bisa mengajarkan kepada mereka semua untuk menjadi yang terbaik.
Karen yang sempat melakukan kesalahan dia langsung di ajarkan oleh hinaya dimana melakukan kelenturan tubuh dengan baik tanpa membuat cedera sedikitpun.
Hikari juga serupa dimana kakaknya mengajarkan teknik untuk melompat Tampa menyakiti kakinya dan mengambil tenaga di saat yang tepat Tampa sesak seusai Melakukannya
Maya juga di ajarkan oleh kakaknya dimana ilmu drama sudah sempurna tapi masih ada kesalahan mengenai pemahaman dalam Praktek sehingga dengan ketat anesia melakukan latihan untuk adiknya agar menjadi terbaik.
..
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
Setelah latihan semua langsung istirahat kecuali Karen, Maya dan Hikari yang masih ingin berlatih dengan kakak mereka masing-masing seolah membuat bersemangat.
"Dimana Maya, karen dan Hikari?"ucap junna
"Mereka masih latihan"ucap Mahiru
"Latihan?"ucap junna
"Ya mereka ingin berlatih lagi dengan kakak mereka"ucap futaba
"Mereka beruntung bisa berlatih dengan seorang kakak merupakan legendaris lagi"ucap kaoruko
"Mereka beruntung ya"ucap Nana
"Uh...jadi ingin seperti mereka"ucap claudine
"Kamu iri ya dengan Maya yang di latih dengan anesia-senpai"ucap futaba
"Tidak kok"ucap claudine
"Ya sudahlah kita habiskan dulu makannya"ucap junna
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sekian lama....
Karen, Hikari dan Maya akhirnya kembali ke asrama dengan raut wajah yang sangat melelahkan.
"Oh selamat datang Karen, Hikari dan Maya"ucap Nana yang sedang masak
"Huh...."ucap Karen yang langsung duduk
Hikari dan Maya Tampa kata-kata langsung duduk dengan raut wajah yang melelahkan setelah di latih oleh kakak mereka.
"Bagaimana latihannya dengan kakak kalian?"ucap junna
"Kalian lama juga latihannya sampai jam segini"ucap claudine
"Aku....lelah.."ucap Karen keteteran
"Aku lelah dengan latihan yang di berikan oleh kakakku"ucap Hikari
"Kakak begitu banyak penjelasan yang harus aku dengar"ucap Maya
Mereka melihat rasa lelah mereka dimana di latih oleh kakak mereka masing-masing seakan memberikan pelajaran yang cukup ekstra.
Sementara itu....
Ketiga legendaris itu kembali ke asrama bersama adik mereka serta adik junior mereka.
"Kami pulang!"ucap Hinaya dengan semangat
"Eeeeer"ucap Karen yang lelah
"Kamu cape ya?"ucap Hinaya
"Hmmm"ucap Karen mengiyakan
"Kamu juga Hikari"ucap ucap fuyumi
"Hn"ucap Hikari
"Kamu lelah ya?"ucap anesia
"Iya"ucap Maya
"Ternyata masih kurang staminanya"ucap hinaya
"Baru saja satu hari sudah membuat mereka teteran"ucap anesia
"Bagaimana besoknya kalau mereka sudah lelah begini"ucap fuyumi
"Huh....baiklah kakak bawa kamu ke kamar"ucap hinaya yang langsung membopong adiknya di punggungnya
"....?"ucap Karen yang sudah berada di punggung kakaknya
"Yah bagaimana lagi kasihan juga kalau nanti jalannya kayak orang kehabisan tenaga"ucap anesia yang juga melakukannya
"Hn ya tapi bagaimana lagi ini baru permulaan untuk mereka"ucap fuyumi yang melakukan hal yang sama
"Ternyata sudah tambah berat juga"ucap hinaya
"Mereka sudah tumbuh besar jadi wajar sudah bertambah berat"ucap anesia
"Mereka bukan anak kecil lagi"ucap fuyumi
"Maaf ya kami akan ke kamar terlebih dahulu"ucap hinaya
"Iya!" Jawaban semua
Saat mereka keluar dari tempat ruangan kumpul tampak karen, Hikari dan Maya merasakan kehangatan dari kakaknya yang sudah lama tidak melakukan hal ini bahkan untuk sekalian lama mereka pernah di gendong punggung saat masih kecil tapi sekarang mereka sudah besar jelas berat badan mereka bertambah namun itu bukan halangan untuk hinaya, fuyumi dan anesia yang merasa bisa bersama adik mereka yang telah tumbuh menjadi seorang remaja.
"Hn...kakak...."ucap Karen yang bergurau dalam tidur
"Hn?"hinaya yang mendengar suara adiknya
"Aku kangen seperti ini"ucap Karen yang masih tertidur di punggung hinaya
"Hmph?"ucap hinaya yang hanya tersenyum
"Kakak. .."ucap Hikari yang serupa
".....?"ucap fuyumi menanggapi
"....Jangan pergi lagi...." Hikari yang berkata sambil tertidur dan mempererat silangan tangannya
"Hm Hikari ya kakak tidak akan pergi jauh lagi"ucap fuyumi yang tersenyum
".....hmph...kakak jangan... pergi kemana lagi, aku mohon"ucap Maya yang bergurau dalam tidurnya
"Iya Maya kakak tidak akan jauh dari sisimu lagi"ucap anesia tersentuh
"Dia ini masih sempatnya bicara dia saat sudah tidur begini"ucap hinaya
"Yah seperti dulu adikku tidak berubah"ucap anesia
"Ya apa lagi adikku telah tumbuh besar tidak seperti dulu lagi"ucap fuyumi
"Kalau begitu aku kembali ke kamar adikku"ucap anesia
"Ya hati-hati"ucap hinaya
"Baiklah kita masuk"ucap fuyumi membuka pintu kamar yang sedikit usaha sambil menahan berat adiknya
Di saat masuk hinaya dan fuyumi meletakkan adik mereka ke tempat tidur dan saat mereka keluar untuk membersihkan diri...
Salah satu tangan adik mereka memegang pakaian pergelangan mereka.
".... jangan pergi..."ucap Karen dan Hikari yang masih dalam tidurnya
Jelas ini mengundang rasa lucu melihat tingkah laku adik mereka.
"Ya kakak janji akan bersamamu sampai kapapun"ucap hinaya yang mengecup kening Karen yang telah terlelap tidur
"Iya Hikari, kakak akan selalu di sampingmu"ucap fuyumi yang juga mengecup kening adiknya
.
.
.
.
Di kamar lain....
Anesia meletakkan tubuh adiknya dan berusaha secara perlahan agar tidak terbangun dari tidurnya dan di saat dia ingin membersihkan diri...
".....Kakak jangan pergi...."ucap Maya yang masih terlelap tidur
"Hmph dia ini masih sempatnya bicara di saat sudah tidur, maya kakak tidak akan pergi, oke"ucap anesia yang mengecup kening adiknya dengan lembut
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro